Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Thursday, June 29, 2006

Generasi Penikmat
Kejayaan suatu bangsa dibangun oleh generasi demi generasi, diperuntukkan bagi generasi mendatang. Kita mengenal adanya generasi 1912, generasi 1928, angkatan 45, angkatan 66 dan seterusnya. Masing-masing bekerja demi generasi mendatang.

Menurut bapak sosiologi Ibn Khaldun, jatuh bangunnya suatu bangsa ditandai oleh lahirnya tiga generasi. Pertama generasi pendobrak. Kedua generasi pembangun dan yang ketiga generasi penikmat. Jika pada bangsa itu sudah banyak kelompok generasi penikmat, yakni generasi yang hanya asyik menikmati hasil pembangunan tanpa berfikir harus membangun, maka itu satu tanda bangsa itu akan mengalami kemunduran.

Proses datang perginya tiga generasi itu menurut Ibn Khaldun berlangsung dalam kurun satu abad. Yang menyedihkan pada bangsa kita dewasa ini ialah bahwa baru setengah abad lebih, ketika generasi pendobrak masih ada satu dua yang hidup, ketika generasi pembangun masih belum selesai bongkar pasang dalam membangun sudah muncul sangat banyak generasi penikmat dan mereka bukan hanya kelompok kurang terpelajar tapi justru muncul dari kelompok yang terpelajar. Subhanallah.

Read More
posted by : Mubarok institute

Monday, June 26, 2006

DAKWAH ISLAM DAN KEPEMIMPINAN RASULULLAH
oleh Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA
disampaikan dalam program Kajian Islam Rumah Sakit Haji Jakarta, Kamis, 27 Juni 2006

Pendahuluan
Dakwah Islam tidak mungkin dipisahkan dengan kepemimpinan Rasulullah, karena Rasul lah pembawa Risalah Islam yang pertama. Dari topik ini bisa dibahas tentang Islam sebagai agama dakwah, dan bagaimana model kepemimpinan Rasul hingga Islam menjadi agama dunia seperti sekarang.

Islam = agama dakwah
Statemen ini untuk membedakan dengan agama lain, agama Yahudi misalnya. Agama Yahudi bukan agama dakwah karena agama itu hanya diperuntukkan bagi etnik Yahudi. Oleh karena itu agama Yahudi tidak disebarluaskan ke semua orang, tidak didakwahkan. Agama Kristen pada mulanya juga bukan agama dakwah, karena Yesus hadir hanya untuk mengkoreksi agama yahudi. Tetapi Paulus yang sebelumnya musuh Yesus melalui keuskupan Roma mengaku menerima wahyu dari Yesus untuk mengubah agama ini keluar habitatnya masyarakat yahudi. Sementara komunitas Kristen yang menganut faham aslinya yakni yang di Yerussalem terkalahkan menjadi minioritas.

Berbicara Islam sebagai agama dakwah harus mengikuti alur pikir sebagai berikut:
1. Islam adalah konsep hidup yang didesain Tuhan untuk manusia hingga hari kiamat.
2. Konsep itu tersembunyi dibalik firman Tuhan di lauh mahfudz (alam langit)
3. Agar konsep itu fungsional, maka konsep itu diturunkan ke bumi sebagai firman Allah, yakni apa yang ada di dalam al Qur’an
4. Agar manusia faham terhadap konsep itu maka firman Tuhan diturunkan dengan bahasa yang dipergunakan oleh manusia (qur’anan `arobiyya)
5. Untuk menghindari mis interpretasi, maka Tuhan mengirimkan utusan Nya berwujud manusia, yakni Muhammad s.a.w., sebagai penerima wahyu sekaligus sebagai contoh teladan bagi manusia. Muhammad adalah Qur’an hidup yang bisa dilihat dan bisa dicontoh.
6. Karena konsep hidup ini diperuntukkan bagi manusia sepanjang zaman, maka konsep Islam bersifat universal dan diaklektis fleksibel, bisa diterapkan di semua tempat dan di sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan zaman (sholihun fi kulli zaman wa makan)
7. Karena manusia memiliki karakteristik psikologis yang berbeda-beda, maka dakwah Islam harus disampaikan secara persuasip, mengikuti cara berfikir manusia yang dihadapi seperti yang dipesankan Nabi, Khatib annas `ala qadri `uqulihim.
8. Karena pekerjaan dakwah (menyampaiakan pesan, mengajak, mendorong , mempengaruhi, menanam dan membangun) itu bukan pekerjaan sederhana, maka diperlukan orang-orang yang mau mengkhususkan diri bekerja untuk itu, dengan terlebih dahulu mendalami masalah yang akan didakwahkan, da`i profesional (falaula nafara min kulli firqatin minhum thoifatun liyatafaqqahu fiddin ....dst)
9. Karena sifat masyarakat yang dinamis dengan problem yang selalu berkembang, maka dibutuhkan institusi khusus yang mendidik SDM bidang dakwah, misalnya Fakultas Dakwah.
10. Keberhasilan dakwah ditopang oleh ; konsep dakwah, da’`i (pelaksana), metode dan media.
11. Karena agama Islam bersifat rahmatan lil`alamin, maka konsep dakwah sesunggguhnya (seharusnya) adalah visi masa depan.

Kepemimpinan Rasulullah
Nabi Muhammad hidup dalam setting zaman tertentu dan corak masyarakat tertentu. Pada masa kehadiran Muhammad sebagai Rasul, adalah suatu masa dimana selama enam abad bumi kosong dari kehadiran seorang Nabi. Sejarah ketika itu diisi oleh dua imperium, Rumawi (Barat) yang resminya beragama Kristen tetapi pada hakikatnya berbudaya paganisme dan Persia (Timur) yang menyembah api (Majusi) kedua-duanya merendahkan martabat manusia . Masyarakat Arab dimana Nabi Muhammad lahir juga masyarakat yang berbudaya rendah (jahiliyyah) yakni, menyembah benda yang tak mampu apa-apa dan merendahkan martabat manusia khususnya wanita dalam bentuk perbudakan dan membunuh bayi wanita dan fanatisme kesukuan yang sangat sempit.

Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Rasulullah
Sebagai utusan Tuhan sudah barang tentu beliau dibekali apa yang dibutuhkan untuk tugas kerasulan.Karena seorang Nabi dan Rasul juga harus memimpin ummat manusia, maka beliau juga memiliki kapasitas sebagai pemimpin.

Ada prinsip kepemimpinan seperti yang bisa ditangkap dari kata-kata mutiara;
(a) Berilah kepada siapa yang ingin kau beri, niscaya engkau akan menjadi pemimpin dari mereka
(b) Mintalah kepada siapa yang ingin kau mintai, niscaya engkau akan menjadi tawanan dari mereka
(c) Merasa cukuplah dari apa yang dimiliki orang lain, niscaya engkau akan bisa menjadi mitra sejajar dengan mereka

Jadi seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dibanding orang kebanyakan, dan kelebihan itulah yang diberikan kepada orang lain. Apa yang bisa diberikan? bisa kesejahteraan, rasa aman, petunjuk, pengetahuan dan yang terpenting keteladanan. Nah Nabi memiliki kesemuanya, tetapi yang terpenting adalah keteladanan. Sebelum menjadi nabi, Muhammad sudah populer dengan sebutan al amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Kepercayaan adalah modal utama kepemimpinan. Muhammad lebih mempengaruhi hati masyarakat dibanding mempengaruhi fikiran mereka. Oleh karena itu dalam memimpin pengiikutnya beliau menggunakan tahapan-tahapan psikologis, seperti yang tercermin dalam periode Makkah dan periode Madinah.

1. Dalam periode Makkah, Muhammad lebih menanamkan semangat internalisasi nilai, dan pengendalian diri yang sangat kuat dalam menghadapi kesulitan seraya tetap menjanjikan masa depan yang sukses.
2. Pada periode Madinah, Muhammad sudah menata secara teknis tata kehidupan bermasyarakat lengkap dengan struktur kepemimpinan dan forum penampung peran serta masyarakat. Ada pusat Pemerintahan, ada forum syuro, ada konseling, ada kunjungan lapangan, ada reward dan ada juga punishment.

Sistem Leadership Rasulullah
Bagaimana sistem kepemimpinan Rasulullah berlangsung dapat ditangkap dari tradisi salat Jamaah.

1. Ada media komunikasi antara pemimpin dengan rakyatnya yang dilakukan secara reguler dan bersistem, yaitu salat jamaah lima waktu sehari pada setiap lingkungan, forum satu mingguan pada salat Jumat untuk lingkungan yang lebih besar, dan dua kali forum tahunan pada Idul Fitri dan Idul Adha untuk lingkungan nasional dan international.
2. Ada komando untuk memobilisasi rakyat, berupa azan dan iqamat
3. Imam direkrut dengan mengikuti persyaratan (a) yang paling fasih bacaannnya, yakni yang paling pintar mengkomunikasikan gagasan, (8) yang paling dalam ilmunya (persyaratan pendidikan), dan (c) yang paling tua umurnya (senioritas)
4. Siapapun yang terpilih menjadi imam, makmum harus patuh sampai kepada detail-detail gerak dan bacaan (tertib hubungan rakyat dan pemimpin)
5. Jika Imam keliru, makmum boleh mengkoreksi dengan membaca subhanalloh
6. Jika imam batal (buang angin misalnya) ia harus langsung mengundurkan diri, tidak menunggu di demo dulu.
7. Seusai salat (masa jabatan) salam-salaman antara imam dan makmum, happy ending
8. Imam tidak boleh terlalu panjang bacaannya karena tidak semua makmum tahan lama (melihat aspirasi masyarakat), jika dalam keadaan darurat (kebakaran misalnya) imam harus mempercepat salat
9. Jangan memaksa menjadikan orang jahat atau pendosa atau orang yang tidak fasih menjadi imam salat karena makmum pasti tidak khusyuk.

Read More
posted by : Mubarok institute

Sunday, June 25, 2006

Makna Hidup Dalam Kehidupan Berkeluarga
manusia adalah makhluk psikologis yang menganut suatu makna. Dalam psikologi komunikasi ada ungkapan world don't mean, people mean, kata-kata itu tak memiliki makna, manusialah yang memberikakan makna. Manusia adalah makhluk yang mampu memberikan makna terhadap obyek. Obyek yang sama mungkin makna berbeda-beda oleh orang yang berbeda. senyum biasanya dimaknai sebagai keramahan tetapi bagi orang yang sedang sakit hati kepada seseorang, maka senyuman orang itu bisa dimaknai sebagai penghinaan atau mengeledek. senyuman ibu tiri sering dimaknai buruk oleh anak tirinya, berbeda dengan persepsi dengan anak kandungnya. Senyuman yang sama berdampak menyakitkan bagi seseorang dan mungkin berdampak menyakitkan bagi orang lain.

Apa makna sesuatu bergantung kepada persepsi tentang fungsi dari sesuatu itu, mata dipandang bermakna jika berfungsi melihat, telinga dipandang bermakna untuk mendengar, mobil dipandang bermakna jika berfungsi sebagai kendaraan. Suami dipandang bermakna oleh istrinya jika berfungsi sebagai suami, presiden dipandang bermakna oleh rakyatnya jika berfungsi sebagai pemimpin. Begitulah seterusnya segala sesuatu, tingkat bermaknanya bergantung kepada tingkat fungsinya.

Read More
posted by : Mubarok institute

Thursday, June 22, 2006

Hati Yang Mati: Penyebab Doa Tak Didengar
Doa kepada Allah SWT yang didengar bukanlah bunyi kata-katanya tetapi kesadaran hati orang yang berdoa. Sabda Nabi, Bordoalah kepada Allah SWT tetapi kalian harus yakin akan dikabulkan. Hanya saja kalian harus tahu Allah SWT tidak berkenan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main

Ibrahim Bin Adham berkatahati kalian telah mati dalam sepuluh perkara, bagaimana mungkin doa kalian akan dikabulkan : 1. Kalian mengakui kekuasaan Allah SWT tetapi kalian tdk memenuhi hak-hakNya. 2. Setiap hari kalian membaca al-quran tetapi kalian tdk mengamalkan. 3. Kalian mengakui cinta pada rosul tapi meninggalkan Sunahnya. 4. Setiap hari kalian membaca ta'awudz tapi betrteman dengan syaitan dalam kehidupan sehari-hari. 5. Kalian ingin masuk surga tapi perbuatan mengikuti hal yang maksiat. 6. kalian takut masuk neraka tapi malah menginginkannya. 7. Kalian mengakui maut hal yang pasti tapi tidak pernah mempersiapkan diri. 8. Kalian sibuk mencari-cari kesalahan orang lain tapi lupa kesalahan diri sendiri. 9. setiap saat kalian menikmati karunia Allah SWT tapi lupa bersyukur. 10. kalian sering menguburkan jenazah tapi tidak pernah mengambil pelajaran setiap peristiwa.

Read More
posted by : Mubarok institute

Monday, June 19, 2006

Ragam Cinta Dalam Quran
Siapa orang yang tidak pernah jatuh cinta? Indah berbunga-bunga atau berdebar-debar. berbagai ragam cinta ternyata dalam bahasa Arab memiliki 60 jenis istilah cinta, seperti isyqun (asyik), hilm, gharam (asmara), wajd, syauq, lahf dan sebagainya quran menyebutnya seperti:

pertama. Cinta mawaddah (Q/30:31) adalah jenis cinta menggebu-gebu, membara dan nggemesi. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya.

kedua. Cinta Rahmah (Q/30:31) adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri.

ketiga. Cinta mail adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain kurang diperhatikan. Cinta mail dalam quran disebut dalam konteks orang poligami yaitu ketika sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda (an tamilu kulla al mail) cenderung mengabaikan kepada istri tua.

keempat. Cinta Syaghaf adalah cinta yang salangat mendalam, alami, orisinal dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri hampir tak menyadari apa yang dilakukan. quran menggunakan term syaghaf mengisahkan cinta Zulaikha kepada Nabi Yusuf AS.

kelima. Cinta Ra'fah yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran. Misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkan untuk shalat subuh, membelanya mesti salah. Quran menyebutkan term ini agar janganlah cinta ra'fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah SWT, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2)

keenam. Cinta Shobwah yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Quran menyebut term ini ketika mengisahkan nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaikha namun nNabi Yusuf tergelincir dalam perbuatan bodoh (wa illa tashrif'anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min aljahilin (Q/12:33)

ketujuh. Cinta Syauq (rindu) term ini bukan dari Quran tapi hadist yang menafsirkan Quran. Dalam surat al-ankabut ayat 5 dikatakan barangsiapa rindu berjumpa Allah SWT waktunya pasti akan tiba. kalimat kerinduan ini diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadist ahmad: wa as'aluka ladzzata an andzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika. "Aku mohon dapat merasakan nikmatnya mamandang wajah-Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa denganMu"

Read More
posted by : Mubarok institute

Monday, June 12, 2006

Pengertian Sakinah
Penggunaan nama sakinah pasti diambil dari al-Quran surat 30:21 litaskunu ilaihi yang artinya bahwa allah SWT menciptakan perjodohan bagi manusia agar yang satu merasa tentram terhadap yang lain. Dalam bahasa arab, kata sakinah didalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan.

pengertian ini pula dipakai dalam ayat-ayat Quran dan Hadist dalam konteks kehidupan manusia. Jadi keluarga sakinah adalah kondisi ideal biasanya jarang terjadi, oleh karena itu ia tidak mendadak tetapi ditopang oleh pilar-pilar yang kokoh, yang memerlukan perjuangan serta butuh waktu serta pengorbanan terlebih dahulu. Keluarga sakinah merupakan subsistem dari sistem sosial menurut Quran bukan bangunan diatas lahan kosong. (diambil dari buku Prof. Achmad Mubarok yang berjudul "Psikologi Keluarga: Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa hal:148)

Read More
posted by : Mubarok institute

Tuesday, June 06, 2006

Kunci Hidup Bermakna
Membuat hidup menjadi bermakna sangat erat hubungannya dengan pandangan hidup yang dianut. Jika seseorang memiliki pandangan hidup yang benar, maka peluang untuk membuat makna dalam hidupnya sengat terbuka. Sebaliknya pandangan hidup yang keliru akan membuat keliru juga dalam mengambil keputusan yang akan berakhir bukan saja hidupnya menjadi kurang atau tidak bermakna, tetapi ada kemungkinan justru merusak, merusak diri sendiri dan merusak orang lain.

Pandangan hidup dipandu oleh konsep budaya dan keyakinan agama. Budaya yang tinggi akan melahirkan makna penting dan besar, budaya yang rendah akan melahirkan makna yang rendah pula. Keyakinan agama yang lurus akan melahirkan kehidupan yang benar-benar bermakna, sementara akidah agama yang keliru atau sesat akan menyesatkan penganutnya pula dan berujung pada kehadiran yang tak bermakna bahkan merusak. (dikutip dari buku Prof. DR. Achmad Mubarok MA yg berjudul "Psikologi Keluarga: Dari Keluarga Sakinah Hingga Keluarga Bangsa hal. 156)

Read More
posted by : Mubarok institute

Sunday, June 04, 2006

Pendidikan Spiritual (Tarbiyyat Ar Ruh)
Pendidikan adalah salahsatu proses yang bertujuan membentuk pola perilaku. Misalnya pendidikan kemiliteran, pendidikan kewiraswastaan, pendidikan agama dan sebagainya. Proses itu biasanya membutuhkan peran pendidik (murabbi), tetapi juga bisa mendidik diri sendiri setelah berjumpa dengan pengalaman mendidik. Oleh karena itu pendidikan spiritual lebih menekankan pada pemberian kesempatan agar seseorang mengalami sendiri atau pengalaman spiritual. Jika bercermin pada perilaku nabi SAW. Maka nampaknya pendidikan spiritual yang dialami oleh nabi Muhamad sebelum menjadi nabi adalah gua Hira. Nabi beruzlah menyendiri didalam gua Hira, bertafakkur, mengasah nurani, menajamkan hati dan mengelola emosi serta mengendalikan nafsu.

Dalam perspektif Islam, pendidikan spiritual adalah proses tranformasi sistem nilai Qurani ke dalam potensi kejiwaan seseorang melalui perjuangan dan pelatihan jiwa (mujahadah) agar setiap kali merespon stimulus dalam kehidupan, jiwanya tunduk kepada nilai-nilai tersebut dengan tenang, senang dan yakin. Wujud mujahadah itu adalah zikir, salat malam (qiyam al lail) puasa sunah, zuhud yang disembunyikan(zuhd al qalbiy). Secara sufistik, pendidikan spiritual dilakukan melalui proses perjalanan (asyr wa as suluk) menembus stasiun-stasiun taubat, zuhud, faqr, wara' terus hingga mencapai maqam ma'rifat yang dengan pencapaian itu ia bisa melihat dengan pandangan Allah SWT. Mendengar dengan pendengaran Allah SWT. Orang yang mencapai kecerdasan spiritual disebut dengan 'arif atau min al 'arifin secara sosiologis sering disebut sebagai arif bijaksana. Sedangkan Ma'rifat tidak menetap, melainkan sesaat-sesaat (sa'atan sa'atan) seperti hadist riwayat Hanzalah, tetapi pengaruhnya menghunjam dalam kejiwaan seseorang, mempengaruhi persepsi dan mewarnai perilaku. (Wallahu a'lam)

Read More
posted by : Mubarok institute
My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger