Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Tuesday, May 31, 2011

Konseling Agama
Sejarah Perkembangan Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling sebagai profesi pertama kali lahir di Amerika pada awal abad XX, yaitu ketika Frank Person membuka klinik di Boston untuk memberi pengarahan kepada para pemuda memperoleh pekerjaan yang sesuai. Pada tahun 1950 an bidang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, bukan hanya dalam bidang pekerjaan tetapi merambah pada bidang-bidang pendidikan. Rehabilitasi, kerumah tanggaan, penanganan tindak kriminal, kenakalan remaja, juga di rumah sakit, pabrik-pabrik dan bahkan di rumah militer.

Dari segi wilayah geografi, bimbingan dan konseling tidak lagi tidak lagi terbatas hanya di Amerika, tetapi berkembangan menjalar ke Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Tahun 1970-1980 bimbingan dan Konseling masuk ke dalam kurikulum Sekolah Menengah di negeri-negeri yang mengambil sistem pendidikan Barat.

Munculnya Bimbingan dan Konseling di Amerika pada awal abad XX merupakan tuntunan logis dari dinamika masyarakat Amerika ketika itu. Sebagaimana diketahui bahwa pandangan hidup masyarakat Amerika dan Barat pada umumnya bersumber dari budayanya yang sekuler dan liberal. Oleh karena itu filosofi dari Bimbingan Konseling di sana juga tak terlepas dari faham sekuler dan liberal.

Meskipun konsepsi Bimbingan dan Konseling di Barat dilahirkan oleh para ahli yang tak diragukan kapasitasnya, tetapi konsep-konsep yang boleh jadi cocok untuk masyarakat Barat tidak otomatis dapat diterapkan pada masyarakat lain, masyarakat Islam misalnya.
Kesulitan menerapkan prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Barat di lingkungan msyarakat Islam disebabkan oleh falsafah hidup yang berbeda, antara lain :

1. Jika masyarakat Barat memisahkan Negara dan agama, masyarakat Islam tidak mengenal pemisahan yang sebenarnya antara agama dan kehidupan, antara masjid dan lapangan kerja. Bimbingan dan Konseling di masyarakat Islam harus berdiri diatas prinsip keterpaduan antara agama dan kehidupan duniawi.

2. Masyarakat Barat menganut kebebasan individual (dan kelompok yang sangat liberal, tercermin pada pergaulan bebas, norma seksual yang sangat longgar asal tidak mengganggu orang lain, sementara masyarakat muslim sangat menjunjung tinggi kesucian perkawinan, kehormatan wanita, berbakti kepada orang tua yang sudah renta, dan mengagungkan nila-nilai akhlak, iman dan takwa. Masyarakat Islam tidak mengenal kebebasan individual dalam arti se bebas-bebasnya, karena dibatasi oleh norma-norma tradisi, agama dan akhlak. Masyarakat muslim masih menjungjung tinggi prinsip-prinsip berbakti kepada orang tua, sopan santun social dan tradisi keagamaan.

3. Banyak hal-hal yang di Barat tidak dipermasalahkan, tetapi pada masyarakat Islam justeru hal itu diharamkan, misalnya; perjudian, perzinaan, gay, menyakiti orang tua, boy friend, tukar kunci dan sebagainya.

4. Pedekatan Bimbingan dan Konseling yang dilakukan di Amerika sendiri menunjukan kegagalan, seperti yang tercermin dalam angka statistik yang dikutip oleh Dr. Abd. Rahman Isawi dan seruan kecemasan ahli-ahli sosial AS menyangkut masa depan generasi mendatang.

Angka-angka statistik tersebut menunjukan bahwa :
a. Jumlah lembaga pendidikan tenaga konseling, tahun 1910, ada 475 lembaga, dan pada tahun 1980 telah menghasilkan 50.000 konselor kejiwaan dan 70.000 konselor pendidikan.
b. Jumlah perilaku menyimpang 1957 19,1 /1000
1974 37,5/1000
1977 200/1000
c. Anak sekolah yang hamil di luar nikah pada tahun 1957 mencapai 10 %
d. Penderita penyakit kelamin di kalangan pelajar tahun 1956 s/d 1973 naik 300 %
e. Mahasiswa peminum mencapai 52 % (1956), 72 % (1973), 87 % (1977)
f. 3-4 juta anak SLP drop out/lari dari sekolah.

Dengan demikian maka pelaksanaan bimbingan dan konseling, apalagi konseling agama pada masyarakat Islam seperti di Indonesia, menuntut adanya pandangan kritis terhadap falsafah masyarakat barat dimana ilmu itu lahir dan berkembang, seraya menggali ajaran Islam dan tradisi masyarakat muslim berkaitan dengan pandangan hidupnya.

Bimbingan Konseling merupakan olmu terapan yang pelaksanaanya bertujuan membimbing dan memperbaiki individu-individu dalam arti memperbaiki perilaku mereka serta membantu menyesuaikan mereka terhadap dirinya, pekerjaannya, pendidikannya, rumah tangga dan keluarganya, sampai individu-individu itu merasa wajar, mereasa berharga dan dapat mengecap kebahagiaan idup sesuai dengan kondisinya.

Praktek bimbingan dan konseling menjadi lancar jika ada kesesuaian antara konselor dan klien. Menurut Dr. Abd. Isawi, yang dapat dilakukan oleh seorang konselor
ahli, antara lain dapat membantu klien;
1) Memahami dirinya sendiri,
2) Mengukur kemampuannya,
3) Mengetahui kesiapan dan kecenderungannya,
4) Memperjelas, orientasi, motivasi dan aspirasinya,
5) Mengetahui kesulitan dan problem lingkungan dimana ia hidup, serta peluang yang terbuka baginya,
6) Membantu menggunakan pengetahuan tersebut untuk menempatkan tujuan yang paling kongkrit bagi dirinya,
7) Mendorong klien untuk berani mengambil keputusan yang sesuai dengan kemampuanya, dan memanfaatkan seoptimal mungkin potensi yang ada pada dirinya untuk merebut peluang yang terbuka.

Bagi klien yang berasal dari lapisan orang kebanyakan, konseling dibutuhkan untuk;
1. Membantu pengembangan diri dan memilih gaya hidup (life style) yang sesuai dengan aspirasinya.
2. Menjaga agar mereka tidak terjatuh lagi pada problem psikologi yang membuat merek “kurang wajar” dan tidak bahagia dalam hidup, dan
3. Membantu mengatasi kesulitan dalam mengambil keputusan menyangkut pilihan belajar atau bekerja, dan
4. Membantu meringankan perasaan tertekan, frustasi dan sebangsanya.

Karena pekerjaan konseling itu menyentuh hal-hal yang peka, maka hubungan antara konselor dank lien harus atas dasar suka sama suka, saling mempercayai dan tanpa ada perasaan terpaksa.

Read More
posted by : Mubarok institute

Tuesday, May 24, 2011

Jenis-jenis Gangguan Jiwa (6)
Gangguan Kejiwaaan dari Akhlak yang Rendah

Dalam perspektif Psikologi Islami, gangguan kejiwaan tidak hanya bersumber dari gangguan psikis (neurose) seperti tersebut diatas, tetapi juga bisa bersumber dari kualitas akhlak seseorang yang rendah. Akhlak, menurut al Ghazali adalah keadaan batin seseorang yang menjadi sumber lahirnya perbuatan dimana perbuatan itu dilakukan dengan mudah tanpa dipikirkan untung ruginya.

Orang yang akhlaknya baik adalah orang yang melakukan kebaikan tanpa memikirkan resiko atau keuntungan dari kebaikan itu. Baginya melakukan kebaikan adalah satu keniscayaan yang tidak perlu diperdebatkan. Sebaliknya orang yang akhlaknya rendah adalah orang yang ketika melakukan perbuatan buruk tidak lagi berfikir tentang akibat-akibat yang akan ditanggung olehnya maupun oleh orang lain yang menjadi korban. Baginya berbuat sudah seperti air yang mengalir dari metinggian ke dataran yang lebih rendah.

Akhlak seseorang, dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor lingkungan, tetapi lebih banyak dibentuk oleh perjalanan hidup seseorang. Anak keluarga baik-baik, jika dalam kurun waktu lama hidup adalam lingkungan kejahatan, sifat jahat dapat tertanam dalam dirinya. Sebaliknya anak orang jahat jika dididik dalam lingkungan yang baik juga dapat memiliki akhlak yang baik. Akhlak berhubungan dengan sifat yang telah menetap dalam diri seseorang, oleh karena itu mengubah akhlak sama sulitnya dengan mengubah sikap. Namun demikian baik sikap dan akhlak dapat diubah.

Orang yang akhlaknya baik, apalagi yang tinggi, dapat dipastikan ia memiliki tingkat kesehatan mental yang tinggi, sebaliknya orang yang akhlaknya rendah cenderung mudah terkena gangguan kejiwaan karena jalan fikiran yang tidak lurus dan cara hidup yang menyalahi kelaziman masyarakat akan selalu menimbulkan konflik-konflik interest yang pada gilirannya akan melahirkan konflik batin.
Pada tahap pertengahan seseorang berakhlak rendah masih bisa menikmati selera rendahnya, tetapi pada tahap dimana perbuatan buruk dan jahat telah saling tumpang tindih, maka ia bagaikan orang yang terkena komplikasi dari berbagai penyakit. Memori manusia jika digunakan untuk merekam informasi kejujuran dan kebenaran, maka ia bagaikan gudang yang tersusun rapi, meskipun dipenuhi dengan isi yang banyak, tetapi karena tertata rapih maka gudang itu terasa tetap longgar. Sedangkan jika digunakan untuk merekam kejahatan dan keburukan, maka ibarat gudang yang barang-barangnya tidak tersusun rapih, isinya belum banyak tetapi terasa penuh dan sesak menyesakkan. Memori manusia, sebagaimana juga memori computer, jika digunakan untuk menampung hal-hal (kejahatan) yang bertentangan dengan sistemnya (yang logis), maka perekaman itu dapat menyebabkan “hang” yang mengacaukan sistem berfikir dan system merasa. Seseorang tidak bisa berfikir jujur dan curang sekaligus, Tuhan tidak menjadikan pada seseorang dua hati sekaligus dalam dadanya (Q/33:4)

Riya
Riya adalah melakukan suatu perbuatan dengan tujuan untuk dipamerkan kepada orang lain, bukan untuk niat ikhlas. Riya termasuk perbuatan menipu, yaitu menipu orang dengan memperlihatkan suatu perbuatan yang berbeda dengan hakekat perbuatan itu sendiri.
Dalam istilah psikologi, orang riya itulah yang disebut oleh psikolog Humanis Rollo May sebagai manusia bertopeng, yaitu orang yang selalu menyembunyikan wajah kepribadiannya dengan topeng-topeng kepalsuan. Orang yang mengidap penyakit riya selalu berusaha melakukan apa-apa yang orang lain (tuntutan sosial) menyuruhnya untuk melakukannya. Ia selalu berusaha melakukan kehendak orang lain sampai lupa kehendak sendiri. Ia selalu menggunakan topeng kepalsuan sampai ia lupa wajah sendiri.

Pengidap penyakit riya tidak memiliki rasa keindahan dan kebenaran. Ketika ia sedang menggunakan topeng kepalsuan ia memperoleh kesenangan sekejap, tetapi sekembalinya ke rumah, kembali kepada dirinya yang asli, ia merasa kesepian, hambar, lelah serta gelisah. Pada akhirnya ia akan mengidap perasaan bosan, bosan kepada kepura-puraan, tetapi ia tidak tahu ia harus berbuat apa.

Dengki atau hasad
Pengertian dengki atau hasad adalah mengharap hilangnya kesenangan orang lain untu bisa berpindah kepada dirinya. Hasad adalah perasaan iri terhadap keberuntungan yang dimiliki oleh orang lain disertai keinginan untuk menghilangkan kesenangan itu dan memindahkan kepada dirinya. Sedangkan jika iri hanya kepada hal yang semisal dengan keberuntungan yang dimiliki orang lain, maka hal itu tidak termasuk dengki, karena dalam hal itu mereka masih diberi peluang untuk berpacu, berlomba-lomba dalam kebaikan (Q/2:148). Nabi mengibaratkan sifat dengki itu sebagai sifat yang merusak seperti api membakar kayu bakar, dan seperti gunting yang mencukur amal dan sebagai penyakit ummat. Orang yang pendengki sering merasa tersiksa karena ia sakit hati jika orang lain memperoleh kesenangan, dan ia baru senang jika orang lain terkena bencana (Q/3:120). Perasaan iri negatif ini disebabkan oleh rasa permusuhan dan kebencian (Q/43:31) dan kagum diri (Q/ 26:183).

Dengki dan iri itu hanya timbul dalam bidang yang sempit, persaingan bidang harta dan pangkat (duniawi), karena semua orang ingin menjadi satu-satunya yang terhebat, padahal ruang utnu menjadi satu-satunya itu sempit sehingga orang yang dengki itu saling bermusuhan dan saling menjatuhkan. Akan tetapi jika orang berdaing dalam bidang keutamaan ukhrawi, misalnya berlomba menjadi orang yang dekat dengan Tuhan dengan cara melakukan amal saleh, maka diantara mereka tidak akan terjadi iri dan dengki, karena rahmat Allah luas tak terbatas, meski peminatnya banyak.

Rakus dan tamak
Rakus bersumber dari syahwat. Manusia memiliki keinginan tak terbatas untuk memiliki, dan menguasai hal-hal yang memuaskan nafsunya. Seberapa banyakpun manusia diberi, ia tidak pernah puas, kecuali jika dibentengi dengan motif-motif positip. Rakus juga berhubungan dengan pandangan hidup, yakni bahwa hidup ini untuk apa, dan apa fungsi harta dan jabatan/ kekuasaan dalam hidup ini. Orang yang memandang bahwa hidup ini sebagai tempat bersenang-senang seperti pandangan hidup orang kafir (wa al kafiru yatamatta’u), maka ia berusaha menumpuk semua hal yang dapat memuaskan kesenangannya. Tetapi bagi orang mukmin yang memandang hidup ini bagakan orang kerja di lading untuk panen di akirat, dan harta dipandangnya sebagai alat untuk mencapai kebajikan, maka ia hanya mengambil seperlunya fasilitas hidup yang dibutuhkan untuk mengelola lading (perjuangan), karena baginya, harta dan jabatan tak lebih hanya alat perjuangan, bukan tujuan hidup. Rasulullah pernah mengatakan bahwa orang rakus itu baru berhenti dari kerakusannya jika mulutnya telah dipenuhi tanah (dikubur).

Takabbur atau Sombong dan Kagum Diri
Takabbur adalah perasaan seseorang bahwa dirinya lebih besar seraya memandang orang lain kecil. Kesombongan bisa ditunjukan kepada sesame manusia dan yang paling buruk jika sombong kepada Tuhan. Orang takabbur bukan hanya merasa dirinya lebih besar tetapi juga menghina orang lain yang dianggap kecil. Manusia terkadang menyombongkan kekuatan fisiknya, terkadang menyombongkan jumlah kekayaannya atau ketinggian pangkatnya, bisa juga kebesaran jumlah golonganya atau keunggulan intelektualnya.

Kesombongan bersumber dari ketidak tahuan seseorang atas dirinya (tidak tahu diri), karena sesungguhnya diatas orang pintar pasti ada yang lebih pintar, diatas orang kaya pasti ada yang lebih kaya, diatas orang kuat, pasti ada yang lebih kuat, dan diatas makhluk ada Khalik yang Maha Kaya, Maha Kuat, Maha Mengetahui dan Maha segala Maha.

Gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh sifat takabbur ini adalah karena orang takabbur itu selalu merasa tersiksa jika ada orang lain yang berpeluang mengunggulinya. Ia selalu merasa terancam oleh perubahan dan perkembangan, ia tidak tahu akhirnya kesombongan itu akan tersungkur secara alami. Ia asyik mengagumi dirinya, padahal perubahan merupakan sunatullah yang tidak bisa dihindarkan. Kata Rasulullah, barang siapa rendah hati, Allah akan mengangkat derajatnya, dan barang siapa takabbur, maka Allah akan menjatuhkannya. Perilaku orang sombong dalam pergaulan sosial biasanya menjilat kepada orang yang dipandangnya lebih besar dan menginjak orang yang dipandangnya lebih kecil.

Ia berani kepada orang lemah, tetapi ia takut kepada orang yang ia ketahui betul tidak mampu menghadapinya. Secara psikologis, kesombongan sebenarnya merupakan usaha untuk menutupi kepengecutan seseorang. Orang sombong tidak bisa menghargai sifat rendah hati orang lain. Oleh karena itu orang yang sombong perlu disombongi. Ada ungkapan yang berbunyi :”secara sadar bertingkah laku sombong kepada orang yang memang sombong adalah bernilai sedekah”.

Al Wahm
Penyakit al wahm kata Rasulullah adalah cinta berlebihan kepada harta dan takut mati. Cinta memiliki dua sisi, yaitu kebahagiaan dan kesengsaraan. Cinta yang terbalas melahirkan kebahagiaan, dan cinta yang tertolak melahirkan penderitaan. Orang yang cinta kepada harta benda tetapi keinginan menjadi orang kaya tak pernah terkabul maka ia merasa menderita seperti penderitaan orang yang ditolak cintanya. Beitu juga jika orang kehilangan harta yang ia cintai, ia akan menderita seperti penderitaan orang yang ditolak cintanya. Begitu juga jika orang yang kehilangan harta yang ia cintai, seperti derita orang yang ditinggal kekasihnya.

Ada hadist nabi tentang watak harta sebagai sahabat dan kekasih.
Hadist tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :bahwa setiap manusia memiliki tiga kelompok sahabat, yaitu harta, keluarga, dan amal. Harta adalah tipe sahabat yang paling curang, karena ia hanya memberikan cintanya kepada pemiliknya hanya jika ia sedang sehat dan senang. Jika seseorang sedang sakit parah, maka makanan enak tidak terasa enak, kasur empuk tidak terasa nikmat, dan bahkan uang banyak tak membantu meringankan rasa sakitnya. Apalagi jika masuk kubur, maka hanya kain kafan yang mau menyertainya. Oleh karena itu cinta kepada harta harus siap dikhianati teruatama ketika dalam keadaan sakit parah dan setelah mati.

Sedangkan cinta kepada keluarga, mereka masih bisa merawat ketika sakit dan mengantarnya ke liang kubur jika mati, tetapi untuk tinggal bersamanya di dalam kubur tak seorangpun keluarga yang dicintainya bersedia. Hanya amal salehlah yang setia mendampinginya sampai pengadilan akhirat nanti. Barang siapa cinta kepada amal, maka ia memperoleh balasan cinta yang lebih memadai, cinta kepada keluarga masih terbalas meski terbatas, sedangkan cinta harta tak ubahnya mencintai kekasih yang curang, satu hubungan cinta yang sarat dengan potensi penderitaan.

Sedangkan takut mati juga menimbulkan gangguan kejiwaan, meski seseorang tahu bahwa semua manusia pasti mati. Derita orang takut mati adalah dalam membayangkan kematian dan bayangan berpisah dengan yang selama ini menemaninya. Orang yang takut mati, setiap kali ia melihat ancaman kematian, dari manapun datangnya, ia merasa tertekan dan takut. Penyakit al wahm biasanya juga disertai oleh penyakit kikir atau bakhil.

Read More
posted by : Mubarok institute

Monday, May 23, 2011

Jenis-jenis Gangguan Jiwa (5)
Perilaku Seks Menyimpang
Perilaku seks menyimpang sudah dikenal sejak zaman purba. Kitab Taurat menyebut apa yang dikenal dengan Sodom dan Gomorah. Al Qur’an juga, menyebut penyimpangan seksual yang dilakukan oleh kaum Nabi Luth. Peristiwa pembunuhan sadis atas 12 anak di Jakarta yang dilakukan oleh Robot Gedeg (sudah divonis mati), ternyata juga berhubungan dengan perilaku seks menyimpang.

Bentuk dari gangguan jiwa berupa perilaku seks menyimpang adalah perilaku seksual yang dilakukan secara tidak lazim, baik teknisnya maupun pasangannya. Perilaku seksual menyimpang yang paling sederhana adalah onani, sedangkan yang paling berat adalah perilaku seks sadis.

Onani
Onani adalah kegiatan seksual yang dilakukan tanpa pasangan. Pada kaum wanita, praktek ini disebut masturbasi. Onani bisa merupakan gejala gangguan jiwa, tetapi juga bisa merupakan hal yang wajar. Onani sudah menjadi gejala gangguan jiwa manakala pelakunya merasa terus menerus ketagihan, tetapi bersamaan dengan itu ia juga dibayangi rasa bersalah. Di satu sisi ia merasa takut, tetapi di sisi lain ia terus menerus melakukannya. Dari konflik batin itu maka lahir perasaan gelisah, susah tidur, mudah tersinggung, cepat marah, merasa rendah diri dan cepat curiga kepada pembicaraan orang lain. Praktek onani biasanya mulai dilakukan sejak remaja, boleh jadi dirangsang oleh buku-buku bacaan porno, film, atau karena patah hati. Kebiasaan onani bisa berlangsung sebentar tetapi bias juga berlangsung puluhan tahun.

Homo Seksual
Perilaku menyimpang yang sudah dimulai membahayakan adalah homo seksual. Yakni hubungan seksual antar sejenis (laki-laki) dan untuk wanita disebut lesbian. Hubungan sejenis ini bisa dilandasi cinta sejenis, bisa juga tidak. Keinginan untuk melakukan hubungan sejenis ini biasanya timbul pada orang-orang yang lama hidup terpisah dari jenis lain, atau karena sehari-harinya hanya bergaul dengan teman sejenis, seperti penghuni penjara,asrama atau bahkan pesantren.

Pada pecandu praktek hubungan sejenis biasanya timbul rasa benci kepada orang lain yang mempunyai pasangan mesra dari jenis lain. Pasangan sejenis yang sudah terikat perasaan cinta biasanya mudah dibakar cemburu, dan kecemburuan itu justeru lebih berbahaya karena dapat mendorong perilaku sadis, baik kepada pasangannya maupun kepada rivalnya. Gangguan jiwa ini menyebabkan penderita tidak pandai bergaul, gelisah, merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa seakan semua orang telah mengetahui ketidak normalan seksnya. Penderita gangguan jiwa ini sering mengalami konflik batin, antara ingin kembali normal, tetapi tidak sanggup melawan ketagihannya.

Hubungan Seksual Sadis
Melalui media informasi, banyak diketahui tentang peristiwa sadis dalam hubungan seksual, ada yang pasangannya dibunuh, ada yang hanya disiksa saja dan ada yang disekap dalam kamar berhari-hari tanpa diberi makan, satu perilaku yang rasanya tidak masuk akal, tetapi benar-benar terjadi. Seks sadis bisa berhubungan dengan cinta, bisa juga tidak.

Dalam hal ini, ada orang yang terpuasi kehidupan seksnya jika ia menyakiti atau membunuh pasangan seksnya. Ada yang cukup terpuasi jika membuat pasangannya kelelahan, ada yang baru puas kalau melukai dan ada yang baru puas jika telah membunuh orang yang baru disetubuhinya.

Sebenarnya praktek penyimpangan seksual sangat banyak bentuknya, ada yang disebut anal seks (melalui dubur) oral seks (dengan mulut), memperkosa secara rame-rame dan sodomi (dengan binatang). Penyimpangan-penyimpangan perilaku seksual ini bisa berhubungan dengan ruwetnya persoalan hidup, bias juga tidak, tetapi bimbingan hidup sehat kepada anak-anak muda teruatama dalam keluarga dapat mengurangi perluang-peluang penyimpangan seksual.

Read More
posted by : Mubarok institute

Thursday, May 19, 2011

Jenis-jenis Gangguan Jiwa (4)
Tabawwul dan Psikopat

Tabawwul
Jika anak kecil ngompol (buang air kecil ketika tidur) maka orang tua akan memakluminya karena hal itu umum berlaku, tetapi jika umur 10-11 tahun masih juga ngompol, maka ia diduga terkena gangguan jiwa. Psikologi anak yang usia 10 tahunan masih ngompol biasanya berhubungan dengan perasaan tertekan dan ketidak puasan, misalnya pada anak yang kurang diperhatikan dibanding kakak-kakaknya.

Orang harus ingat bahwa memuji secara terang-terangan secara terus menerus kepada salah satu anaknya sementara yang lain justeru dibodoh-bodohkan secara tidak sadar telah menjerumuskan anaknya pada problem kejiwaaan. Ngompol merupakan bentuk keinginan untuk diperhatikan oleh orang tuanya, oleh anak yang merasa kecewa tetapi tidak bisa mengemukakan kekecewaan dan keinginannya.

Kepribadian Psikopat (Psychopath)
Diantara gangguan jiwa paling berat adalah psychopath. Psychopath adalah satu tipe kepribadian dimana seseorang tidak bisa menyesuaikan diri, dan ketidak sanggupan menyesuaikan diri itu seperti kronis dan mendalam. Ciri-ciri menonjol dari orang yang mengidap kepribadian psikopat adalah tidak pernah merasa bersalah, karena setiap kesalahan yang dilakukan selalu ditimpakan kepada orang lain. Setiap kegagalan atau kekeliruan yang dilakukan selalu disebutnya gara-gara si A saya jadi begini. Semua perasaan tidak puas, konflik batin, tekanan perasaan dan sebagainya tidak dapat ditahan atau diobatasi secara wajar, tetapi diungkapkannya dalam bentuk kelakuan yang menyebabkan orang lain terganggu. Kata-kata kotor dan caci maci mudah sekali dari mulutnya, dan tindak-tanduknya selalu mengusik ketenangan orang lain. Ia bersifat agresif dan tidak peduli kepada orang lain.

Ciri-ciri dari orang yang berkepribadian psikopat antara lain :
a) Tidak bisa diberi tanggung jawab,
b) Tidak bisa diberi kepercayaan karena tidak jujur,
c) Kurang mempunyai rasa malu,
d) Kelakuannya anti sosial,
e) Kurang mempunyai pertimbangan dan tidak mempunyai rasa kasih sayang, termasuk kepada orang tua dan kakak-adik,
f) Karena ia sangat egois, maka hubungannya dengan orang lain tidak hangat,
g) Ia juga tidak dapat mengikuti suatu rencana dalam hidupnya,
h) Seleranya cenderung konsumtip secara utopis (mimpi yang muluk-muluk).

Gejala psikopat biasanya mulai tumbuh pada usia puber (13-21 tahun) dan berlangsung seumur hidup. Jika anak itu berasal dari keluarga islam taat, maka salatpun tidak ia jalankan kecuali jika disuruh. Ia tidak bisa tinggal sekamar dengan kakak atau adik atau pamannya karena ia merasa terganggu oleh keberadaan orang lain. Membaca buku atau membaca al Qur’an juga paling banyak hanya bertahan membaca secara terus-menerus setengah atau satu halaman. Disiplin hidupnya hanya pada hal-hal yang sifatnya hiburan, misalnya nonton televisi, dan pada makanan kesukaannya.

Read More
posted by : Mubarok institute

Wednesday, May 18, 2011

Jenis-jenis Gangguan Jiwa (3)
Psychastenia dan Gagap Bicara

Gangguan jenis ini adalah salah satu keadaan dimana integritas seseorang tidak sempurna sehingga ia tidak memiliki rasa percaya diri untuk memutuskan sesuatu, oleh karena itu segala yang harus dilakukan terasa sebagai suatu paksaan. Setiap saat penderita gangguan ini merasa selalu dipaksa dan takut dipaksa. Gejala dari penyakit ini antara lain rasa takut yang tidak masuk akala (phobia), fikiran yang tidak bisa dihindarkan (obsesi), dan merasa dipaksa mengerjakan sesuatu (kompulsi).

Phobia
Penyakit Phobia adalah perasaan takut yang tidak beralasan, artinya apa yang ditakuti itu sebenarnya tidak mempunyai potensi menakutkan atau membahayakan apa-apa, dan oleh karena itu orang lain biasanya menertawakan rasa takutnya itu, dan tertawaan orang itu malah menambahnya menjadi semakin cemas. Bermacam-macam hal ditakuti oleh penderita phobia, ada yang takut kepada gambar ulat, takut kepada ketinggian, takut kepada gelap, takut kepada ruangan yang luas dan takut kepada benda yang besar.
Pengidap phobia terhadap benda besar misalnya, ketika ia sedang memandang gedung tinggi, tiba-tiba terbayang gedung yang tinggi itu berkepala, matanya melotot dan mulutnya terbuka mau menerkam, dan ketika perasaan itu tiba, ia merinding dan mengkirig ketakutan.

Obsesi

Obsesi adalah sejenis gangguan jiwa dimana seseorang dikuasai oleh suatu pikiran yang tidak bisa dihindarinya. Setiap saat apa yang dipikirkan itu selalu ada dalam fikirannya sehingga ia sulit untuk memikirkan hal lain yang justeru lebih perlu. Pikiran yang mengganggu itu bisa berupa perasaan sengsara, fikiran membunuh, fikiran ditinggal kekasih. Penderita yang mengidap obsesi sengsara, maka setiap melihat sesuatu rasanya akan mengantarkannya pada kesengsaraan. Jika naik mobil terbayang mau kecelakaan, jika melihat sungai besar terbayang mau tenggelam dan hanyut, jika mempunyai uang terbanyak mau dirampok.

Sedangkan penderita obsesi mau membunuh, maka dalam pikiran berkecamuk perasaan ingin membunuh, jika berduaan dengan seseorang di tempat yang sepi, maka bayangannya ia sedang membunuh temannya itu tanpa ada yang mengetahui. Jika sedang naik kereta api misalnya, maka terbayang mendorong temannya hingga jatuh ke bawah dan mati, jika sedang di kolam renang maka terbayang ia mencekik orang di dalam air hingga mati. Adapun penderita obsesi ditinggal kekasih, maka jika kekasihnya pergi terbayang untuk tidak kembali, jika suaminya pergi naik motor, terbayang suaminya akan mengalami kecelakaan dan mati, jika sedang duduk berdua dengannya maka terbayang bahwa yang dipikiranya kekasihnya bukan dirinya tetapi orang lain yang akan diajak pergi meninggalkan dia.Penyebab obsesi pada umumnya adalah pengalaman pahit dimana dia tidak mampu menyesuaikan diri dengan realita.

Kompulsi

Kompulsi adalah jenis gangguan jiwa dimana seseorang merasa harus mengerjakan sesuatu, baik hal itu masuk akal atau tidak. Perasaan harus melakukan itu sangat membelenggu dirinya sehingga jika ia tiak melakukannya maka ia merasa sangat gelisah karena menyalahi apa yang menurut perasaannya harus dikerjakan. Kecemasan dan kegelisahan itu baru hilang jika ia telah mengerjakan hal tersebut. Gejala kompulsi bermacam-macam, misalnya ada :
(1) orang yang merasa harus mengulang-ulang pekerjaan, padahal ia tahu pekerjaan itu telah sempurna (repenitive compulsive). Gejala kompulsi jenis ini bisa menimpa pada pegawai bank yang tugasnya menghitung uang. Meskipun ia tahu bahwa hitungannya sudah benar, tetapi ia gelisah jika tidak mengulangi hitungannya lagi. Gejala lain dari kompulsi adalah pada
(2) keharusan urut-urutan pekerjaan (serial compulsive). Ada seseorang yang jika makan, piringnya harus ditengkurapkan dulu baru sendok garpu ditaroh, kemudian makan sop dulu baru makan nasi. Jika kebiasaan urutan itu tidak dilakukan maka ia merasa terganggu perasaannya. Ada juga kompulsi berupa ;
(3) keharusan aturan-aturan tertentu (compulsive orderlinese), misalnya seseorang merasa terganggu jika susunan pakaian di lemari atau buku di raknya diubah, atau susunan meja dan kursi dipindah. Perubahan itu membuatnya gelisah, bukan karena menjadi kurang rapi tetapi karena dipaksa harus seperti itu.
(4) ada kompulsi yang bersifat magic, yakni merasa harus membaca kata-kata tertentu (mantra atau doa). Jika mengerjakan sesuatu tanpa bacaan itu maka ia merasa gelisah dan merasa harus menguangi pekerjaannya.

Kompulsi anti sosial
Penyakit jenis kompulsi yang paling buruk adalah kompulsi anti sosial (Anti Social Compulsive), yaitu penderita dihinggapi perasaan dipaksa melakukan hal-hal yang sifatnya anti sosial atau merugikan orang lain atau masyarakat.
Gejala dari kompulsi anti sosial ada tiga macam :
1) Kleptomania, yaitu merasa dipaksa untuk mencuri, meskipun tidak memerlukan benda itu. Kasus tertangkap masahnya anggauta parlemen Indonesia mencuri sebuah celana dalam di sebuah supermarket inggris dapat diduga sebagai bentuk kleptomania.
2) Fetitisme, yaitu perasaan harus mencuri dan mengumpulkan benda-benda tertentu sebagai sesuatu yang mempunyai nilai seksual atau kesaktian, misalnya mencuri celana dalam wanita untuk kemudian disimpan secara rapi di lemari atau di kopernya. Dan ia merasa menikmati perasaan tertentu dengan simpanannya itu.
3) Kompulsi, yang berhubungan dengan seksual, misalnya senang mengintip aurat orang lain, atau senang memamerkan kemaluannya kepada oran lain, dan ia memperoleh kenikmatan dengan perilakunya seperti itu.

Gagap Bicara

Gangguan jiwa jenis ini biasanya menimpa anak-anak. Anak-anak pengidap gangguan ini bicara gagap, terputus-putus, tertahan nafas dan diulang-ulang. Ia kelihatan sangat berat untuk mengucapkan kata-kata. Gagap bicara bisa juga berhubungan dengan gangguan fisik seperti tenggorokan, amandel, tetapi jika fisiknya ternyata sehat maka gagap bicara itu berhubungan dengan kejiwaan. Anak yang dimanjakan di rumah tetapi kemudian kehilangan tempat bermanja di sekolah, sementara keluarga di rumah tidak menyadari hal itu, dapat menimbulkan gangguan jenis ini.

Read More
posted by : Mubarok institute

Tuesday, May 17, 2011

Jenis-jenis Gangguan Jiwa (2)
Hysteria
Secara sepintas, hysteria pada tingkatan tertentu mirip dengan orang yang terkena epilepsi atau penyakit ayan, tetapi sebenarnya sangat berbeda. Penanganan epilepsi dilakukan oleh dokter, sedangkan hysteria diatasi dengan terapi psikologis. Gejala-gejala hysteria ada yang berhubungan dengan fisik dan ada pula yang berhubungan dengan mental. Secara umum hysteria disebabkan karena adanya problem psikologi, yaitu merasa tidak mampu menghadapi kesulitan yang disebabkan karena konflik batin, sulit mengambil keputusan dalam situasi “maju kena mundur kena”, sehingga orang itu merasa tertekan, gelisah dan cemas.

Karena ia lemah tidak mampu mengambil keputusan, padahal di satu pihak ia harus mengambil keputusan maka terjadilah proses psikologi dimana beberapa fungsi fisik atau mental tidak bekerja, sehingga sepertinya orang itu merasa tertolong, yakni terbebas dari keharusan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu karena terhalang oleh tidak berfungsinya anggauta fisik atau mental.

Bagi orang yang sehat mental, kesukaran itu merupakan tantangan dan dengan semangat ia berusaha menaklukannya. Jika kesulitannya bersifat norma atau etika, maka ia akan berusaha membuat rumusan baru yang logis dan etis untuk membenarkan langkah yang akan diambil, sehingga hatinya terbebas dari rasa bersalah atau rasa serba salah. Akan tetapi bagi orang yang lemah mental, ia tidak memandang kesukaran secara wajar, sebaliknya ia justeru ingin lari dari tanggung jawab, dan akhirnya tanpa disadari ia terkena gejala-gejala hysteria yang tidak wajar.
Bentuk-bentuk hysteria antara lain:
a) Tiba-tiba lumpuh, disebut Lumpuh Histeria,
b) Tiba-tiba kram, disebut Cram Histeria,
c) Tiba-tiba kejang, disebut Kejang Histeria,
d) Tia-tiba bisu, tidak bisa bicara, disebut Mutisme.

Lumpuh Histeria
Gejala lumpuh hysteria biasanya berupa lumpuh salah satu anggauta badannya, bias kaki saja, tangan saja atau jari saja. Kelumpuhan itu merupakan puncak dari ketidakmampuan mengambil keputusan, karena ia tidak ingin melakukan sesuatu tetapi ia juga tidak bias menolak untuk tidak mengerjakan sesuatu. Seorang seniman yang halus jiwanya dan ia sangat mencintai kehidupan manusia, tiba-tiba dalam kecamuk perang saudara ia harus mengangkat senjata. Dalam peperangan ia bertemu dengan musuh dimana ia mempunyai peluang untuk menembaknya, tetapi ia mengenal orang yang akan ditembak itu yaitu temannya sesame seniman yang sebelum perang merupakan teman akrab dan saling setia. Secara psikologis ia tidak mampu membunuh teman, tetapi jika ia tidak menembak, rekan-rekan prajurit dari pihaknya akan terkena tembakan. Posisinya sama dengan ungkapan “maju kena mundur kena”, atau “makan buah simalakama”. Dari ketidak mampuan mengambil keputusan itu tiba-tiba jarinya lumpuh sehingga ia tidak mampu menarik pelatuk senjata. Nah dengan kelumpuhan itu ia merasa tertolong, yakni bias bersembunyi dibalik kelumpuhannya itu buntuk tidak menembak.

Kasus ini juga bisa menimpa seorang gadis yang tidak mampu memutuskan untuk ikut kekasihnya kawin tanpa direstui, atau menuruti kemauan orang tua untuk menikah dengan pria yang tidak ia cintai.

Cram Histeria
Penyebab keram hysteria hampir sama dengan lumpuh hysteria, yaitu rasa tertekan atau bosan dalam mengerjakan sesuatu karena merasa pekerjaannya tidak akan membawa hasil. Seorang penulis jika terkena gangguan jenis ini biasanya cram pada jarinya, atau seorang pemain biola cram pada tangannya, pokoknya cram pada bagian-bagian dimana pekerjaan yang membosankan itu harus dikerjakan dengan anggauta badan itu.

Kejang Histeria
Gejala kejang hysteria mirip dengan epilepsi atau penyakit ayan, yakni tiba-tiba jatuh, atau pingsan dan setelah siuman Nampak kebingungan. Kejang hysteria bukan termasuk penyakit fisik, tetapi merupakan puncak emosi kesedihan dan kekecewaan yang datang seketika, ketika mengingat penderitaan yang pernah dialami. Gangguan ini bisa datang di tengah-tengah pesta, di lapangan ketika sedang upacara bendera atau di tempat lain yang mengingatkan penderita pada pengalaman sedihnya.Gangguan jiwa seperti ini tidak memerlukan pengobatan khusus, bahkan sebaiknya dibiarkan saja, pura-pura tidak tahu, karena setelah sembuh ia akan kembali normal seperti sedia kala.

Mutisme
Mutisme adalah gangguan jiwa berupa tiba-tiba tidak bisa berbicara. Ada dua macam mutisme, yaitu tidak bisa bicara secara keras, dan yang kedua tidak bias berbicara sama sekali, mutisme bukan disebabkan oleh keruksakan alat percakapan seperti pita suara atau tenggorokan, tetapi biasanya akibat dari tekanan perasaan, kecemasan, putus asa, merasa hina, gagal, dan sebagainya, yang disebabkan karena merasa tidak berdaya, yakni tidak menyukai apa yang dilihat atau apa yang menimpa, tetapi ia tidak sanggup melawan sama sekali. Seorang gadis kecil yang melihat ibunya diperkosa dan dibunuh dengan sadis bersama ayahnya oleh perampok di depan matanya, biasa terancam mutisme.
Demikian juga orang kecil yang merasa tinggal di rumahnya sendiri sejak lahir, tetapi dikalahkan oleh pikah lain dalam sengketa yang tidak ia fahami dan kemudian ia digusur oleh regu kamtib, nah orang kecil yang tidak faham dengan apa yang terjadi tetapi ia tidak sanggup melawan juga dapat terkena mutisme.

Penyembuhan mutisme biasanya memerlukan waktu yang cukup lama. Mutisme disebabkan melihat kejadian sadism terkadang justeru sembuh ketika secara tidak sengaja melihat peristiwa kejam lain yang mengingatkan pengalaman mengerikan msa kecilnya.
Gangguan Histeria dalam bentuk lain
Disamping empat macam gangguan diatas, ada juga gangguan mental dalam bentuk lain, yaitu hilang ingatan (Amnesia), kepribadian kembar, Mengelana secara tidak sadar dan jalan-jalan di waktu tidur.

Amnesia. Pernah terjadi seorang muballigh mengidap penyakit aneh, yaitu lupa kepada banyak hal, dan bahkan lupa kepada bacaan salat. Banyak orang tidak percaya, tetapi hal itu benar-benar terjadi. Penyebab dari hilangnya ingatan dari muballigh itu tidak terungkap, tetapi dua bulan kemudian ia sembuh. Penyakit serupa juga pernah menimpa seorang ilmuan, professor, doktor dan penulis dari sejumlah buku-buku ilmiah.

Penulis terkenal itu kembali seperti orang bodoh yang buta huruf, seperti komputer yang dicabut memorinya. Hilang ingatan semacam ini bukan sakit ingatan atau gila, tetapi hilangnya ingatan yang disebabkan oleh peristiwa mengerikan yang ia tidak sanggup membayangkannya, atau dari rasa bersalah yang ia tidak sanggup membayangkan akibatnya.

Berbeda dengan kasus muballigh, kasus ilmuan yang hilang ingatan hampir selama lima bulan itu dapat diketahui sebab-sebabnya. Menurut pengakuan setelah ia sembuh, suatu hari terjadi kebakaran disebelah rumahnya. Sang professor ketika melihat api menjilat-jilat rumah sebelah langsung membayangkan bahwa sebentar lagi rumahnya yang sekaligus perpustakan pribadi dimana didalamnya terdapat segala macam naskah yang berhubungan dengan keahliannya pasti segera akan musnah terbakar, karena ia merasa tidak ada waktu lagi untuk menyelamatkannya. Itulah ingatan terakhir dari sang professor. Kebakaran rupanya dapat dipadamkan (karena segera datang pemadam kebakaran), dan rumah professor dengan seluruh perpustakan selamat tanpa terjilat api sedikitpun, tetapi sang professor yang begitu cinta kepada buku dan tidak sanggup membayangkan kehilangan naskah dari khazanah keilmuannya ternyata terlanjur terganggu system memorinya hingga kemudian tak berfungsi. Berangsur-angsur melalui tahap-tahap terapi, sang professor pulih kembali, dan setelah itu konon menjadi taat menjalankan ibadah.

Double Personality. Gangguan jenis ini, yakni kepribadian kembar adalah satu gejala dimana seseorang dapat melakukans esuatu yang sangat berbeda dari kepribadian yang diperlihatkan sehari-harinya, dan ia sendiri tidak menyadari apa yang telah dilakukannya itu.
Contoh dari kasus seperti ini adalah sebagai berikut ; Seorang kyai menjumpai isterinya berpakaian ngetrend memasuki diskotik. Ia tidak percaya atas apa yang dilihatnya, maka ia pulang ke rumah dengan harapan bahwa ia salah lihat dan menjumpai isterinya di rumah. Di rumah, isterinya memang tidak ada. Setelah agak malam isterinya pulang dengan berpakaian rapih, berjilbab sebagaimana biasanya. Ketika ditegor bahwa ia terlihat masuk diskotik sang istri dengan polos dan menyatakan tidak masuk ke diskotik. Suaminya akhirnya yakin bahwa ia tadi salah lihat. Akan tetapi kejadian itu terulang empat bulan kemudian, dan kali ini sang suami ikut menyelinap masuk ke diskotik dan ia melihat dengan kepala sendiri isterinya sedanga ajojing. Dengan istighfar ia keluar dan pulang menunggu kepulangan isterinya. Setelah isterinya pulang ditegur dan bahkan dimarahi dengan keras, sang isteri kebingungan dan dengan wajah jujur mengatakan tidak mengerti apa yang dimaksud suaminya karena ia merasa tidak pernah pergi ke diskotik.

Pa kyai yang kebetulan mempunyai adik seorang psikolog kemudian meminta bantuan adiknya untuk mencari tahu ada apa sebenarnya dibalik kelakuan isterinya yang anggun dan alim itu. Dari hasil “investigasi” psikolog tersebut akhirnya diketahui bahwa isteri pa kyai itu terkena gangguan kepribadian kembar. Dari riwayat hidupnya dapat diketahui bahwa ketika remaja, wanita itu sebenarnya jago diskotik. Ketika orang tua memaksanya nikah dengan seorang kyai, sebenarnya ia nggak siap karena merasa memiliki hobi berat yang bertentangan dengan dunia santri, tetapi hati kecilnya merasa bangga akan menjadi isteri kyai. Setelah benar-benar menjadi isteri kyai, ia berpakaian muslimah secara rapih dan memang merasa senang menjadi isteri terhormat dan dihormati orang.

Hanya saja kadang-kadang timbul kerinduannya untuk ajojing seperti ketika masih gadis. Setiap kali kerinduan itu muncul maka ia tekan habis-habisan karena ia merasa tidak pantas untuk melakukan hobinya itu. Nah rupanya jalan keluar dari konflik batin itu muncul dalam bentuk kepribadian kembar, yakni ia terpenuhi kerinduannya kepada hobi lama, tetapi ia juga terpenuhi keharusannya menjaga kesopanan sebagai isteri seorang kyai karena ketika ia pergi ke diskotik, yang pergi bukan isteri pa kyai, tetapi kepribadian yang lain.

Mengelana secara tidak sadar. Ketika musim haji, di Makkah sering kali ada orang yang hilang dari kelompoknya, ada yang tersesat, ada yang kebingungan arah, dan ada yang pergi tanpa tujuan. Demikian juga di kapal laut ada jamaah haji yang tanpa difahami oleh orang lain tiba-tiba meloncat terjun ke laut. Ketika siuman setelah diselamatkan, ia justeru bertanya kepada orang-orang di sekelilingnya apa yang baru terjadi. Gejala ini disebut fugue.
Jalan-jalan ketika sedang Tidur. Surat kabar pernah memberitakan kasus penganiyayaan seorang bapak terhadap anaknya. Si anak mengaku kepada polisi bahwa ia yang tidur dibalai-balai depan rumahnya tengah malam didatangi ayahnya yang langsung memukulinya dengan kayu hingga ia jatuh pingsan. Tetapi sang ayah yang tidurnya di ruang dalam kepada polisi juga menyatakan secara polos bahwa tidak mungkin ia menganiyaya anaknya seperti itu, apalagi anak itu adalah anak kesayangannya. Akan tetapi isterinya bersaksi bahwa antara sadar dan tidak ia secara samar-samar melihat suaminya keluar kamar, mendengar suara agak gaduh di luar, kemudian suaminya masuk kembali ke kamar dan terus tidur. Dalam kasus ini suami tidak bohong. Secara psikologis ia sedang dikuasai oleh sejumlah pikiran dan kenang-kenangan yang berhubungan satu sama lain. Satu sisi ia menyayangi anaknya, tapi di sisi lain ada hal yang ia tidak suka terhadap anaknya, tetapi tidak mungkin untuk mengeluarnkannya, karena takut menyinggung perasaan anaknya, maka konflik batin itu memperoleh jalan keluar melalui perbuatan yang dilakukan dalam tidurnya. Gejala ini disebut somnambulism.

Kejadian seperti itu bukan hal yang mustahil, karena jangankan sedang tidur,kasus seorang petinju di kota Malang yang memukuli anaknya yang masih kecil hingga tewas membuktikan bahwa gangguan jiwa menyebabkan seseorang tidak menyadari apa yang dilakukannya. Kata sang petinju yang sedang frustasi itu, bahwa ia tidak merasa membunuh anaknya, yang dipukuli sampai mati menurut pengakuannya adalah seorang kucing.

Read More
posted by : Mubarok institute

Wednesday, May 11, 2011

Jenis-jenis Gangguan Jiwa (1)
Neurasthenia

Bimbingan dan konseling Agama diperlukan bagi orang-orang yang terkena gangguan kejiwaan. Jenis gangguan jiwa ini cukup banyak, sementara terapi psikologis harus tepat, oleh karena itu setiap konselor harus mengerti jenis dan karakteristik dari masing-masing jenis gangguan.

Sebelum membahas jenis-jenis gangguan jiwa terlebih dahulu harus jelas tentang perbedaan gangguan jiwa (neurose) dengan sakit jiwa (psychose). Orang yang terkena gangguan jiwa atau neurose pada umumnya masih menyadari kesulitan yang diderita. Ia tetap sadar akan realitas sekelilingnya, dan ia sadar pula bahwa ada sesuatu yang mengganggu jiwanya, yang oleh karena itu ia juga merasa bingung apa yang harus dilakukan. Meski jiwanya terganggu ia masih memiliki kepribadian, meskipun boleh jadi integritas dirinya kurang sempurna.

Sedangkan orang yang terkena sakit jiwa, ia adalah orang yang biasanya sudah dianggap gila. Meski ia dalam kesulitan tetapi ia tidak menyadari kesulitan yang ada pada dirinya. Ia juga sudah tidak menyadari terhadap realitas dirinya dan alam sekitarnya sehingga ia terkadang tertawa sendiri atau bahkan tak bisa membedakan apakah ia berpakaian menutup aurat atau tidak. Kepribadiannya dari segala sudut (tanggapan, perasaan, emosi dan motivasinya) sangat terganggu sehingga ia tidak lagi memiliki integritas.

Jika orang sakit jiwa perlu dirawat di Rumah Sakit Jiwa, maka penderita neurose cukup dilayani dengan program konseling. Namun demikian, menurut teori kesehatan mental, keduanya disebut ketidaknormalan mental juga, yang satu sangat parah, yang lain tidak. Jika orang gila tidak merasakan penderitaan gilanya, maka ciri-ciri orang yang menderita gangguan jiwa antara lain ; ketegangan batin (tension), murung, merasa putus asa, cemas dan gelisah, merasa tidak beredaya, hysteria, mimpi buruk dan merasa terpaksa melakukan sesuatu.

Secara garis besar, jenis-jenis gangguan jiwa dapat dikelompokan menjadi tujuh mcam, yaitu : Neurasthenia, hysteria, psychasthenia, gagap bicara, tabawwul atau ngompol, psikopat dan kelainan seksual. Disamping itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan karena seseorang memiliki akhlak yang rendah.

Neurasthenia
Gangguan jiwa dalam bentuk ini sepintas seperti orang yang menderita sakit syaraf, yakni penyakit yang disebabkan oleh lemahnya syahwat, karena penderita sangat peka terhadap bising dan gerak. Jika benar gangguan itu karena lemahnya syahwat, maka pengobatan yang terbaik baginya adalah istirahat total di tempat tidur (bed rest), dijauhkan dari semua keributan dan bahkan dari cahaya terang, sambil meminum obat penenang.

Akan tetapi gejala neurasthenia bukan hanya peka terhadap bising dan cahaya, ia merasa tidak semangat, seluruh hidupnya merasa letih, jika mengerjakan sesuatu cepat merasa cape, perasaan tidak enak, ingin marah-marah, dan tidak bisa konsentrasi fikiran disamping tidak nafsu makan, sensitip terhadap cahaya dan bunyi-bunyian, bahkan terhadap bunyi detik jam, sehingga ia merasa selalu gelisah dan juga susah tidur. Begitu banyak keluhan pada penderita neurasthenia sampai jenis gangguan jiwa ini oleh Dr. Zakiah Darajat disebut sebagai Penyakit Payah.

Tentang penyebab timbulnya sakit syaraf, para ahli banyak mengemukakan pendapat, menurut Dr. Zakiah Darajat, dan juga Dr. Abd. Rahman Isawi, gangguan jiwa jenis ini disebabkan karena terlalu lama menekan perasaan, konflik batin, cemas dan terlalu lama merasa tidak mampu mencapai tujuan serta merasa tidak mempunyai peluang untuk bersaing. Kasus seperti ini bisa terjadi pada orang yang memiliki riwayat hidup sebagai seorang anak yang paling lemah diantara sepuluh bersaudara yang kuat dan sukses, dimana ayahnya mendidiknya secara keras dan mengharuskan anak yang lemah itu sukses seperti Sembilan saudaranya yang lain, atau pada orang lemah yang hidup dalam sistem yang tidak memberinya peluang untuk eksis.

Jika akar masalahnya sudah diketahui, maka istirahat total di tempat tidur belum menyelesaikan masalah. Ia memerlukan sentuhan halus berupa bantuan psikologis agar mengenali secara jelas siapa dirinya dan agar ia dapat menempatkan pengalaman hidupnya di masa lalu secara proporsionil. Jika penderita orang yang taat beragama, maka penekanan makna ridla, syukur dan sabar akan membantu membangkitkan semangat hidup, atau sekurang-kurangnya menerima realitas secara ikhlas.


Read More
posted by : Mubarok institute
Pengaruh Motif
Perilaku manusia secara umum memang dipengaruhi oleh motif-motif kepada hal-hal tertentu.
Hanya orang yang sedang terganggu tingkat kesadarannya yang melakukan sesuatu tanpa motif yang jelas. Ada juga orang yang kehilangan motivasi yang selama ini menggerakan aktifitasnya, dan sulit menemukan motivasi baru yang memadai sebagai pengganti yang lama. Seseorang ketika menjabat suatu jabatan, ia bekerja keras dan dedikatip, tetapi setelah tidak menduduki jabatan itu boleh jadi ia kehilangan motivasinya sehingga ia tidak mau atau tidak bisa mengerjakan sesuatu yang sebenarnya ia sanggup melakukannya.

Nampaknya jabatan yang disandang selama ini cukup dominan sebagai faktor penggerak tingkah laku. Hilangnya jabatan menyebabkan hilang pula faktor dominan yang menggerakan perilaku, karena motivasi yang lain kurang kuat. Dalam keadaan seperti inilah layanan konseling Agama dibutuhkan, yaitu membantu mencarikan motivasi baru agar ia tetap prima dan bekerja secara optimal pada bidang-bidang yang ia mampu. Seseorang telah menemukan motivasi yang kuat, maka ia dapat bekerja secara maksimal dan dapat berhasil secara optimal.

Contoh pensiunan pejabat tinggi yang menemukan motivasi baru adalah sebagai berikut : Seorang pejabat eselon I dalam birokrasi, selagi ia duduk dalam jabatannya sering berhubungan dengan Yayasan-yayasan pendidikan dan sosial. Hubungan ini menumbuhkan rasa hormat kepada orang yang disibukan dengan kegiatan sosial, membantu orang miskin, bukan hanya dengan tenaganya tetapi juga dengan hartanya. Perasaan hormat itu kelamaan berkembang menjadi obsesi, menjadi sesuatu yang selalu ada dalam pikirannya.

Akhirnya setelah pejabat itu pensiun ia merasa menemukan moment yang sangat tepat untuk terjun langsung dalam kegiatan yang telah menjadi obsesinya. Dengan penuh semangat ia berusaha menemukan cara-cara membantu pakir miskin dan memajukan dunia pendidikan bagi mereka. Dalam pekerjaan sosial itulah ia kemudian menemukan kebahagiaan yang luar biasa, merasa hidupnya bermakna, lebih dibanding ketika masih aktip sebagai pejabat tinggi.

Read More
posted by : Mubarok institute

Monday, May 09, 2011

Ciri-Ciri Bangsa Bermartabat
Jika suatu bangsa mampu mandiri, maka ia berpeluang untuk menjadi bangsa yang terhormat, dan bermartabat. Martabat suatu bangsa dicapai manakala bangsa itu :

1. Rakyatnya memiliki taraf hidup yang layak dari segi sandang, pangan, papan dan kesehatan.
2. Rakyatnya hidup dalam keadaan aman dan damai, terlindung dari tindak kekerasan dan kejahatan.
3. Hak azazi manusia dijamin, bebas mengeluarkan pendapat dan bebas memilih sepanjang untuk kepentingan bangsa.
4. Memiliki program pembangunan yang berkesinambungan, tidak terganggu oleh pergantian kepemimpinan nasional. Jika setiap ganti Presiden berganti pula orientasi pembangunan nasionalnya, maka stabilitas bangsa itu mudah diganggu oleh intervensi asing.
5. Pemerintah bersih dari praktek-praktek kotor, sebangsa KKN sehingga dinamika politik dan ekonominya terukur.
6. Peduli kepada pendidikan generasi, dimana sistem pendidikan yang dijalankan menjamin kualitas generasi sebagai sumber daya yang dibutuhkan, apalagi jika Uniersitas-universitasnya menjadi rujukan mahasiswa asing.
7. Lingkungan hidupnya sehat dan tertib, limbah terkelola dan ketertiban terjaga.
8. Memiliki prestasi internasional dalam bidang-bidang tertentu, misalnya olah raga, seni, lomba ilmiah.
9. Mampu melindungi wilayah negaranya dari intervensi asing, musuh, penyelundupan, pencurian, dan spionase.
10. Mampu menunjukan jati diri kebangsaannya di dunia internasional, terutama kebudayaan dan karakter kebangsaan. Bangsa yang tidak memiliki kebudayaan yang dibanggakan. Apalagi jika sudah lebur dengan budaya asing, atau selalu merendahkan jati diri kebangsaan sendiri, maka ia akan kehilangan martabat kebangsaannya. Dan
11. Berpegang teguh pada etiket dan moral, baik dalam interaksi internalnya dengan sesama warga bangsa maupun dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Dengan etiket dan moral yang kuat, maka bangasa itu disegani oleh bangsa lain.

Read More
posted by : Mubarok institute
Ciri-ciri Bangsa Maju
Kekayaan alam suatu bangsa tidak serta merta menjadikan bangsa itu maju, sebagaimana juga Negara yang tidak memiliki sumber daya alam tidak serta merta terhalang untuk menjadi bangsa maju. Kemajuan suatu bangsa tidak ditentukan oleh kekayaan alamnya, tetapi oleh kecerdasan dan keuletan manusianya. Jepang yang tidak memiliki kekayaan alam bisa menjadi Negara maju menyaingi Amerika yang dulu meluluh lantakannya dengan bom atom.

Kita bangsa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam ternyata tertinggal oleh Jepang, karena manusianya belum memiliki karakter Negara maju. Ada Negara maju tetapi tidak bermartabat, sebaliknya ada Negara yang tidak masuk kategori Negara Maju atau Negara kaya tetapi bermartabat.

Ciri-ciri bangsa yang maju adalah :
1. Memiliki kebanggaan terhadap bangsanya, tidak merendahkna bangsa sendiri, right or wrong my country
2. Memiliki etos kerja yang diwujudkan dalam sistem sehingga hanya orang yang bekerja keraslah yang mempunyai peluang untuk mencapai kesejahteraan tinggi.
3. Memiliki keseimbangan antara mengadopsi nilai-nilai universal dengan pemeliharaan nilai-nilai kearifan lokal sebagai jati diri kebangsaan.
4. Memiliki program pendidikan sebagai sistem peningkatan kualitas sumber daya manusia.
5. Membudayakan fanatisme nasional meski tetap berkomitmen kepada problem global.
6. Memiliki sistem kepemimpinan nasional yang kuat sehingga menjamin berjalannya konstitusi.

Dengan 6 ciri tersebut diatas, suatu bangsa bisa membangun kemandirian. Kemandirian suatu bangsa dapat dilihat pada indikator-indokator :

1. Mampu mengelola sumber daya alam yang dimiliki. Jika sumber daya alam dikelola oleh Negara Asing, maka mereka yang lebih memperoleh manfaat, sementara pemiliknya hanya menampung limbah.
2. Mampu menyediakan sendiri kebutuhan dasar (terutama pangan) bagi rakyatnya. Ketahanan pangan akan dapat menghindarkan bangsa dari dampak krisis global, sebaliknya ketergantungan pangan kepada Negara asing akan melemahkan ketahanan masyarakat dari godaan anarkisme.
3. Tidak memiliki ketergantungan absolut kepada Negara lain. Ketergantungan absolut kepada Negara lain akan membuat bangsa itu mudah didikte oleh Negara lain. Sedangkan saling ketergantungan antar Negara tidak bisa dihindarkan, sepanjang tidak absolut.
4. Tidak terjerat hutang LN melebihi batas kemampuan.
5. Tidak bisa didikte oleh Negara lain.
6. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama yang diperlukan dalam pengelolaan sumber daya alam.

Read More
posted by : Mubarok institute
My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger