Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Tuesday, May 30, 2006

Persepsi Terhadap Bencana
at 10:48 PM 
Belajar kepada Jepang bencana yang diterima langsung merubah mental bangsa. Ketika luluh lantak oleh bom atom, bangsa brutal dan fasis langsung mengubah mentalnya menjadi bangsa pembelajar. Dibawah wajah nunduk menyerah tanpa syarat Jepang menterjemahkan ilmu Barat ke dalam bahasa jepang dan diajarkan kepada Bangsanya. Tanpa diketahui oleh Amerika hanya dalam dua windu lebih semua pengetahuan Barat sudah diketahui oleh bangsa Jepang. Dan kini Jepang mengungguli Amerika dalam teknologi.

Kita Berulang-ulang kena bencana tapi tak kunjung berubah. Dalam suasana krisis justru banyak orang memilih kesempatan dalam kesempitan. Menurut teori spiritual bangsa-bangsa akan terkena tiga jenis musibah, yaitu:
1. Musibah yang datang dari luar ulah manusia (ba'sa)
2. Musibah karena ulah manusia (dlorro')
3. Musibah karena dipermainkan (zulzilu)

Kita sekarang terkena ketiga-tiganya, yakni terkena bencana alam terus menerus, kedua dililit problem salah urus. Ketiga, dipermainkan negara donor dan dipermainkan penghianat bangsa. Tinggal satu fase bagi kita, belok kiri tenggelam, belok kanan bangkit. Kebangkitan kita hanya mungkin jika bangsa ini melakukan taubat nasional yakni menata kehidupan dengan prinsip keadilan dan bermartabat
posted by : Mubarok institute

Blogger Mubarok institute said.. :

Mas ars,

anda baca tafsir alqur`an dari ayat am hasibtum antadkhululjannata walamma ya'tikum matsalulladzina minqoblikum,massathumu ba'sa' wad dlorro' wa zulzilu hatta yaqularrrasul dst, cari ayasurat apa saya lupa.

8:52 PM  
Blogger Mubarok institute said.. :

mas aagun21010

sesungguhnya fenomena seperti yang dialami oleh bangsa kita sudah berulang kali, dan kemudian berlakulah sunnatullah sejarah. Saya cenderung untuk tidak terlalu frustrasi karena ada jalan pintas, yakni rahmat Allah. Oleh karena itu kita harus memulai memancing rahmat Alloh dengan memulai dari diri sendiri.Ibda' binafsik. Nabi menyuruh kita agar selalu mencari ilmu meski sampai ke negeri cina, ada apa di Cina?. Ternyata di Cina ada filsafat yang mengatakan bahwa tidak ada angka seribu jika tidak ada orang yang memulai dengan menulis angka satu.

Mari kita tulis angka satu; jujur, adil, disiplin, pantang menyerah dan seterusnya, Saya yakin esok lusa ada yang meneruskan dengan angka dua, tiga dst, sampai sekian juta dan sekian milyard. Apa yang ita lakukan dengan memulai adalah sama dengan memancing rahmat Tuhan. Selamat memulai menulis angka satu.

9:00 PM  
Anonymous Anonymous said.. :

Bencana wajar mengajari kita untuk tidak melakukan kesilapan2 lagi...

11:33 PM  
Blogger admin said.. :

buku apa

3:31 AM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger