Wednesday, March 07, 2007
Membangun Kepribadian Muslim (3)
Obsessi membentuk manusia (sebagai indifidu) yang berkepribadian bisa dimiliki oleh orang tua terhadap anaknya, guru terhadap anak didiknya atau oleh seseorang yang memiliki perhatian khusus kepada orang-orang/anak-anak tertentu. Membangun kepribadian bukanlah pekerjaan yang sederhana. Ia membutuhkan situasi psikologis dan sugesti yang kondusip bagi internalisasi nilai. Infrastrtuktur yang harus disediakan bagi pembentukan insan yang berkepribadian antara lain :
Pengetahuan tentang nilai.
Tingkah laku manusia dipengaruhi oleh aspek-aspek kognitip, afektip dan psikomotorik. Jika seseorang memiliki kapasitas yang seimbang dari ketiga aspek tersebut maka secara teori ia dapat hidup harmoni dengan lingkungan dan dengan dirinya karena ia mampu mengamati dan merespond permasalahan secara benar dan proporsional. Jadi pengetahuan tentang nilai akhlak itu sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan kepribadian terutama bagi anak yang memiliki fitrah bawaan yang baik.
Pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak bisa disampaikan (a) oleh orang tua di rumah, sejak dini, melalui dongeng sebelum tidur, kemudian melalui nasehat rutin, nasehat khusus sehubungan dengan event-event penting, misalnya ketika akan berangkat merantau, ketika dalam proses memilih jodoh, ketika memulai hidup rumah tangga, ketika menduduki suatu jabatan dan sebagainya. (b) oleh guru di sekolah, berupa pelajaran ilmu akhlak atau budi pekerti, meski pada umumnya lebih pada aspek kognitip, sedikit aspek afektip, tetapi disiplin sekolah, cukup besar pengaruhnya dalam diri si murid, sekurang-kurangnya masuk ke dalam alam bawah sadar. (c) oleh ulama atau orang bijak setiap usai salat atau dalam pengajian, atau dalam pertemuan khusus, (d) oleh cendekiawan melalui forum diskusi, (e) melalui literatur yang terprogram., dan (f) bisa juga diperoleh dari peristiwa yang mengesankan hatinya yang kemudian dijadikan pelajaran.
Menciptakan Lingkungan Yang Kondusip
Menurut suatu penelitian yang dikutip oleh Prof. Dr. Zakiah Daradjat, disebutkan bahwa perilaku manusia 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh gabungan dari berbagai stimulus. Dalam perspektip ini maka pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kepribadian orang sangat besar, di dalam rumah dan di luar rumah.
Tamsil perumpamaan kekuatan lingkungan disebutkan dalam hadis Nabi yang mengatakan bahwa bergaul dengan orang baik itu seperti orang yang berdekatan dengan penjual minyak wangi, meskipun tidak membeli tetapi dirinya ikut berbau wangi karena watak penjual minyak wangi itu selalu menempelkan minyak wangi yang dijajakannya itu kepada setiap orang yang datang mendekat (sebagai promosi), sementara bergaul dengan orang jahat itu ibarat berakrab-akrab dengan tukang pandai besi (yang sedang bekerja), kalau tidak terpercik apinya, hampir pasti abunya akan mengotori pakaiannya.
Pengetahuan tentang nilai.
Tingkah laku manusia dipengaruhi oleh aspek-aspek kognitip, afektip dan psikomotorik. Jika seseorang memiliki kapasitas yang seimbang dari ketiga aspek tersebut maka secara teori ia dapat hidup harmoni dengan lingkungan dan dengan dirinya karena ia mampu mengamati dan merespond permasalahan secara benar dan proporsional. Jadi pengetahuan tentang nilai akhlak itu sangat besar pengaruhnya dalam pembentukan kepribadian terutama bagi anak yang memiliki fitrah bawaan yang baik.
Pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak bisa disampaikan (a) oleh orang tua di rumah, sejak dini, melalui dongeng sebelum tidur, kemudian melalui nasehat rutin, nasehat khusus sehubungan dengan event-event penting, misalnya ketika akan berangkat merantau, ketika dalam proses memilih jodoh, ketika memulai hidup rumah tangga, ketika menduduki suatu jabatan dan sebagainya. (b) oleh guru di sekolah, berupa pelajaran ilmu akhlak atau budi pekerti, meski pada umumnya lebih pada aspek kognitip, sedikit aspek afektip, tetapi disiplin sekolah, cukup besar pengaruhnya dalam diri si murid, sekurang-kurangnya masuk ke dalam alam bawah sadar. (c) oleh ulama atau orang bijak setiap usai salat atau dalam pengajian, atau dalam pertemuan khusus, (d) oleh cendekiawan melalui forum diskusi, (e) melalui literatur yang terprogram., dan (f) bisa juga diperoleh dari peristiwa yang mengesankan hatinya yang kemudian dijadikan pelajaran.
Menciptakan Lingkungan Yang Kondusip
Menurut suatu penelitian yang dikutip oleh Prof. Dr. Zakiah Daradjat, disebutkan bahwa perilaku manusia 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh gabungan dari berbagai stimulus. Dalam perspektip ini maka pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kepribadian orang sangat besar, di dalam rumah dan di luar rumah.
Tamsil perumpamaan kekuatan lingkungan disebutkan dalam hadis Nabi yang mengatakan bahwa bergaul dengan orang baik itu seperti orang yang berdekatan dengan penjual minyak wangi, meskipun tidak membeli tetapi dirinya ikut berbau wangi karena watak penjual minyak wangi itu selalu menempelkan minyak wangi yang dijajakannya itu kepada setiap orang yang datang mendekat (sebagai promosi), sementara bergaul dengan orang jahat itu ibarat berakrab-akrab dengan tukang pandai besi (yang sedang bekerja), kalau tidak terpercik apinya, hampir pasti abunya akan mengotori pakaiannya.
2015-7-21 xiaozhengm
oakley sunglasses wholesale
oakley sunglass
true religion jeans
nike air max
louis vuitton
ray ban uk
michael kors outlet
cheap oakleys
oakley sunglasses
pandora rings
true religion outlet
pandora jewelry
kate spade handbags
tory burch outlet
ed hardy clothing
pandora outlet
tory burch outlet online
michael kors
michael kors
true religion outlet
gucci
replica watches
burberry sale
cheap beats headphones
burberry handbags
gucci outlet
coach outlet
michael kors
michael kors bag
coach factory outlet
burberry scarf
burberry outlet online
oakley sunglasses outlet
hollister clothing store
jordan shoes
cheap jerseys
ed hardy clothing
ed hardy
michael kors outlet
replica watches cheap
Post a Comment
Home