Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Sunday, February 18, 2007

Hati dalam Sistem Nafsani (1)
at 11:07 PM 
Agama mengajarkan agar kita selalu mohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan (ta`awudz; a`uzu billahi min as syaithon ar rojim), sementara syaitan adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Tapi Alqur’an mengatakan bahwa syaitan itu ada yang berujud jin dan ada yang berujud manusia (min al jinnati wan nas). Dalam bahasa sehari-hari kita suka menyebut syaitan sebagai ungkapan kemarahan kepada orang lain. Kita juga suka mendengar ungkapan yang mengatakan bahwa ada manusia berhati iblis.

Manusia adalah makhluk yang memiliki dimensi jasmani, ruhani dan nafsani. Dalam al Qur’an manusia disebut dengan nama basyar dan insan. Basyar adalah manusia lebih dalam arti fisik dimana manusia memiliki kesamaan-kesamaan, sedangkan insan adalah manusia lebih dalam arti psikologis dimana setiap manusia memiliki keunikan yang bersifat pribadi. Aspek jasmani manusia, meski juga rumit tetapi ilmu pengetahuan sudah banyak mengetahuinya. Aspek ruhani manusia merupakan garapan ilmu tasauf, sedangkan nafsani (kejiwaan) merupakan garapan psikologi dan juga tasauf.
posted by : Mubarok institute

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger