Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Tuesday, May 22, 2007

Keburuntungan Dan Hoki
at 8:05 PM 
Peluang berbeda dengan nasib. Dua orang yang memiliki peluang sana belum tentu nasibnya sama. Banyak faktor yang menjadi penentu keberhasilan, ada faktor dibawah kendali dan ada faktor diluar kendali. Teori sederhana mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan intelektual (IQ) seseorang, semakin tinggi pula peluang mencapai keberhasilan. Akan tetpi penelitian menunjukkan bahwa banyak orang yang memiliki IQ sangat tinggi justru bekerja dibawah perusahaan yang dipimpin oleh orang yang IQ-nya sedang-sedang saja. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kecerdasan emosional ( EQ ) lebih signifikan menentukan keberhasilan dibandingkan IQ. mengapa ? karena hukum logika tidak selamanya relefan dengan problem solving. Carut marut masalah sering tidak mengikuti prinsip - prinsip logika, oleh karena itu dibutuhkan pendekatan lain. Diantara pendekatan lain yang relefan dengan problem solving dari keruwetan adalah kearifan dan kesabaran.

Kearifan berasal dari kata arab arofa- ma'rifat-arifin-ma'ruf. yang mengandung arti bukan hanya tahu tapi juga mengenal. orang arif bukan hanya tahu masalah, tetapi juga mengenali karakterristik masalah, sehingga problem solving dengan pendekatan kearifan melahirkan penyelesaikan yang tuntas, bisa dipahami oleh semua pihak, bukan hanya logis. Hal-hal yang logis sering tidak bisa difahami oleh pihak yang kalah. Orang arif sering sengaja mengalah demi memperoleh kemenangan yang sesungguhnya, bukan kemenangan yang formal.

Kesabaran atau sabar mempunyai devinisi yaitu: tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Jadi sabar itu ada batasnya dan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai. Orang yang selalu ingat tujuan biasanya mampu bersabar, sementara orang yang lupa tujuan sering mengerjakan hal-hal yang justru membuat tujuan semakin susah dicapai. Sabar bukan kelemahan, tetapi kekuatan menahan hal-hal yang tidak disukai hingga tujuan tercapai. Sabar itu pahit tetapi buahnya manis. Bertindak reaksioner mengikuti hawa nafsu sepertinya memuaskan, tetapi buahnya pahit.

Kunci keberhasilan Menurut Versi Hadist Nabi

Kata nabi Muhamad SAW, Semua orang muslim berpotensi mengalami kegagalan, kecuali yang beriman. Semua yang beriman juga berpotensi mengalami kegagalan, kecuali yang membuktikan imannya dengan amal perbuatan. Tapi semua yang beramal juga memiliki potensi kegagalan kecuali yang beramal secara ikhlas. Nah, Ikhlas adalah kunci keberhasilan. Ikhlas adalah sikap tanpa pamrih, pamrihnya hanya kepada Tuhan. Seorang mukhlis mencintai seseorang semata-mata karena Alloh SWT, membenci juga semata-mata karena Alloh SWT, menerima pemberian juga semata-mata karena Alloh SWT, menolak tawaran juga semata-mata karena Alloh SWT.

Orang ikhlas seperti ini (mukhlis) tidak memiliki beban ketika menerima akibat dari sikapnya, akibat nikmat atau akibat derita. Seorang pemimpin yang jujur dan lurus, karena kejujurannya dimusuhi oleh atasannya yang tidak setuju dan akhirnya direkayasa sehingga masuk penjara. Karena keikhlasannya , didalam penjara dia merasa menang, yaitu menang dari godaan tidak jujur. Ia merasa berhasil mempertahankan prinsip kebenarannya.

Didalam penjara dia mengadu kepada Alloh SWT, robbi assijnu ahabbu ilayya, "Ya Alloh penjara lebih aku sukai daripada aku harus bersekongkol dengan ketidakjujuran." Ketika waktu bergulir dan tiba saatnya kebenarannya terbuka, atasannya masuk penjara dan ia dikeluarkan. Nah, ketika itulah ia bertakbir mengagungkan Alloh SWT. mensyukuri keadilanNya. Sekali lagi ia merasa berhasil.


Kunci Keberhasilan Menurut Versi Surah Wal' Asr

Al-Qur'an surat Al-"Asr terjemahnya demikian: 1. Demi Masa 'Asr, 2. Sesungguhnya semua manusia dalam posisi rugi, 3. Kecuali mereka yang beriman dan membuktikan Imannya dalam bentuk amal sholeh, serta aktif mengingatkan orang lain tentang kebenaran dan kesabaran.

Asar menurut perkspektif harian adalah saat yang tanggung karena sisa hari yang tinggal sedikit, sudah lelah dan sebentar lagi gelap malam. Asar menurut perspektif umur manusia adalah saat ketika orang sudah melampaui 75% usianya, sudah diusia senja. Asar menurut masa jabatan adalah tahun-tahun terakhir dari masa jabatannya, asar menurut perspektif dunia adalah ketika dunia sudah tua dan manusia hidup dimasa zaman akhir.

Jadi menurut al-quran semua orang pada saat asar itu dalam posisi lebih banyak memiliki banyak potensi kerugian. Apakah semuanya? Tidak. Orang beriman yang mewujudkan imannya dalam karya nyata memiliki kepedulain sosial komitmen moral selalu beruntung. Tidak pernah rugi, meski sudah di sore hari, meski diusia senja, meski di akhir masa jabatannya, meski hidup di akhir zaman.


Keberhasilan menurut versi budaya cina.

Orang Cina mengenal istilah hoki. Hoki adalah semacam nasib baik yang sedang melekat pada seseorang. Orang yang sedang hoki segala langkahnya mengantar pada keberhasilan, bukan karena perhitungan yang cermat atau karena memiliki kekuatan yang tak tertandingi, tapi ya karena hoki itu. Hoki sepertinya tidak rasional. Tapi sesungguhnya dalam konsep budaya, ada infrastruktur yang membuat seseorang ketempatan hoki sehingga ada ungkapan: Pantas orang seperti itu punya hoki.

Kata orang cina, orang jujur belum tentu menang, karena ia bisa dikalahkan orang pandai. Orang pandai juga belum tentu menang, karena ia bisa dikalahkan oleh orang lihai. Orang lihaipun belum tentu bisa menang, karena ia bisa dikalahkan oleh orang licik. Nah, orang licikpun belum tentu berhasil, karena ia bisa dikalahkan oleh orang yang punya hoki. Hanya orang gila yang bisa mengalahkan orang hoki, kata mereka.
posted by : Mubarok institute

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger