Tuesday, July 21, 2009
Berdoalah Sambil Bekerja
Istilah doa yang artinya permintaan atau permohonan sudah mengisyaratkan adanya dua pihak yang dibawah dan yang di atas. Istilah permintaan atau permohonan dari satu pihak ke pihak lain bisa digunakan untuk menyebut hubungan antara dua pihak manusia, tetapi penggunaan kata doa hanya mempunyai satu arti, yaitu permohonan manusia kepada Allah SWT. Di balik kata doa sudah terkandung pengertian bahwa manusia merasa dirinya kecil, dan Allah SWT memiliki sifat Maha Kuasa dan Maha Besar. Salat, secara bahasa artinya juga doa. Salat adalah jenis doa yang paling lengkap, terdiri dari perkataan dan gerak. Oleh karena itu ada salat mohon turun hujan (istisqa), salat mohon dipenuhi hajatnya (salat hajat), salat mohon dipilihkan yang terbaik (istikharah) dan sebaginya.
Semua aliran mazhab dalam Islam mengakui 'kekuatan' doa, tetapi lingkup apa saja yang memerlukan doa, ada perbedaan faham yang mendasar. Dalam mazhab Teologi Islam dikenal ada dua faham yang memiliki perbedaan pandangan cukup mendasar, yaitu mazhab Qadariyah (free will) dan mazhab Jabbariah (predestination). Faham Qadariyah lebih menekankan keadilan Allah SWT, oleh karena itu bagi faham ini, sunnatullah (hukum alam/hukum kehidupan) yang sudah ditetapkan Allah SWT sudah merupakan hukum besi yang tak mungkin berubah, karena perubahan itu justru bertentangan dengan keadilan Tuhan. Oleh karena itu doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT pastilah bukan hal-hal yang bertentangan dengan sunnatullah, misalnya mohon agar api tidak membakar, atau mohon agar benda tidak jatuh ke bawah (gravitasi bumi), atau mohon agar perilaku kezaliman yang dilakukan seseorang dilindungi. Bagi faham Qadariyah, manusia memiliki kewenangan usaha yang bisa mengubah keadaan sepanjang berada dalam koridor hukum sunnatullah. Oleh karena itu teologi Qadariyah menekankan semangat ‘bekerjalah sambil berdoa”.
Sementara itu faham Jabbariah lebih menekankan aspek kekuasaan Allah SWT. Menurut faham ini, Allah Maha Kuasa secara mutlak. Allah berkuasa untuk melakukan apa saja, termasuk mengubah hukum-hukumnya, sebab jika Allah SWT tidak berkuasa mengubah keputusannya, berarti kekuasaan Allah SWT terbatas, bukan Maha Kuasa. Allah SWT bisa mengubah api menjadi tidak panas, bisa menghilangkan kekuatan grafitasi bumi, bisa memperpanjang umur manusia hingga ribuan tahun, bisa memenangkan yang lemah dan mengalahkan yang kuat, jika Allah SWT menghendakinya. Bagi faham Jabbariyah, usaha manusia tidak signifikan. Yang dominan adalah kehendak dan keputusan Allah. Amal kebaikan tidak menjamin mengantar manusia ke sorga. Jika Allah mau, bisa saja orang kafir masuk sorga. Oleh karena itu, kebalikan dari faham Qadariyah, faham Jabbariah lebih menekankan semangat berdoalah sambil bekerja. Wallahu a`lam.
Semua aliran mazhab dalam Islam mengakui 'kekuatan' doa, tetapi lingkup apa saja yang memerlukan doa, ada perbedaan faham yang mendasar. Dalam mazhab Teologi Islam dikenal ada dua faham yang memiliki perbedaan pandangan cukup mendasar, yaitu mazhab Qadariyah (free will) dan mazhab Jabbariah (predestination). Faham Qadariyah lebih menekankan keadilan Allah SWT, oleh karena itu bagi faham ini, sunnatullah (hukum alam/hukum kehidupan) yang sudah ditetapkan Allah SWT sudah merupakan hukum besi yang tak mungkin berubah, karena perubahan itu justru bertentangan dengan keadilan Tuhan. Oleh karena itu doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT pastilah bukan hal-hal yang bertentangan dengan sunnatullah, misalnya mohon agar api tidak membakar, atau mohon agar benda tidak jatuh ke bawah (gravitasi bumi), atau mohon agar perilaku kezaliman yang dilakukan seseorang dilindungi. Bagi faham Qadariyah, manusia memiliki kewenangan usaha yang bisa mengubah keadaan sepanjang berada dalam koridor hukum sunnatullah. Oleh karena itu teologi Qadariyah menekankan semangat ‘bekerjalah sambil berdoa”.
Sementara itu faham Jabbariah lebih menekankan aspek kekuasaan Allah SWT. Menurut faham ini, Allah Maha Kuasa secara mutlak. Allah berkuasa untuk melakukan apa saja, termasuk mengubah hukum-hukumnya, sebab jika Allah SWT tidak berkuasa mengubah keputusannya, berarti kekuasaan Allah SWT terbatas, bukan Maha Kuasa. Allah SWT bisa mengubah api menjadi tidak panas, bisa menghilangkan kekuatan grafitasi bumi, bisa memperpanjang umur manusia hingga ribuan tahun, bisa memenangkan yang lemah dan mengalahkan yang kuat, jika Allah SWT menghendakinya. Bagi faham Jabbariyah, usaha manusia tidak signifikan. Yang dominan adalah kehendak dan keputusan Allah. Amal kebaikan tidak menjamin mengantar manusia ke sorga. Jika Allah mau, bisa saja orang kafir masuk sorga. Oleh karena itu, kebalikan dari faham Qadariyah, faham Jabbariah lebih menekankan semangat berdoalah sambil bekerja. Wallahu a`lam.
2015-7-21 xiaozhengm
toms shoes
coach outlet online
coach factory outlet
cheap beats
ralph lauren outlet
cheap ray ban sunglasses
sac longchamp
oakley sunglasses sale
gucci outlet online
hollister clothing
prada handbags
chanel bags
ralph lauren outlet
chaussure louboutin
coach outlet online
nike blazer
michael kors outlet online
toms outlet
air max 95
soccer jerseys wholesale
longchamp pas cher
soccer jerseys
ray ban sunglasses
ray ban glasses
cheap oakley sunglasses
jordan pas cher
prada outlet
abercrombie
cheap ray ban sunglasses
oakley sunglasses
true religion
coach outlet
ray ban wayfarer
longchamp soldes
cheap jordans for sale
mont blanc pen
louis vuitton
louis vuitton pas cher
burberry outlet
michael kors handbag
http://www.prokr.net/2016/09/tanks-cleaning-companies-12.html
http://www.prokr.net/2016/09/tanks-cleaning-companies-11.html
http://www.prokr.net/2016/09/tanks-cleaning-companies-25.html
http://www.prokr.net/2016/09/tanks-cleaning-companies-10.html
http://www.prokr.net/2016/09/tanks-cleaning-companies-9.html
http://www.prokr.net/2016/09/tanks-cleaning-companies-8.html
Post a Comment
Home