Friday, August 14, 2009
Hidup Menjadi Bermakna
Hidup menjadi bermakna sangat erat hubungannya dengan pandangan hidup yang dianut. Jika seseorang memiliki pandangan hidup (way of life) yang benar, maka peluang untuk membuat makna dalam hidupnya sangat terbuka. Sebaliknya pandangan hidup yang keliru akan membuat keliru juga dalam mengambil keputusan yang akan berakhir bukan saja hidupnya menjadi kurang atau bahkan tidak bermakna, tetapi ada kemungkinan justeru merusak, merusak dirinya dan merusak orang lain.
Manusia adalah makhluk psikologis yang menganut suatu makna. Dalam psikologi komunikasi ada ungkapan world don’t mean, people mean; kata-kata itu tak memiliki makna, manusialah yang memberi makna. Manusia adalah makhluk yang mampu memberi makna terhadap obyek. Obyek yang sama mungkin diberi makna berbeda-beda oleh orang yang berbeda. Senyum biasanya dimaknai sebagai keramahan, orang yang sedang sakit hati kepada seseorang, maka senyuman orang itu bisa dimaknai sebagai penghinaan atau ngeledek. Senyuman ibu tiri sering dimaknai buruk oleh anak tiri, berbeda dengan persepsi anak kandungnya. Senyuman yang sama berdampak menyejukkan bagi seseorang, dan mungkin berdampak menyakitkan bagi seseorang yang lain. Apa makna sesuatu bergantung kepada persepsi tentang fungsi dari sesuatu itu. Mata dipandang bermakna jika berfungsi untuk melihat, telinga dipandang bermakna jika berfungsi untuk mendengar, mobil dipandang bermakna jika berfungsi sebagai kendaraan, suami dipandang bermakna oleh isterinya jika ‘berfungsi’ sebagai suami, presiden dipandang bermakna oleh rakyat jika berfungsi sebagai pemimpin. Begitulah seterusnya segala sesuatu, tingkat bermaknanya bergantung kepada tingkat fungsionilnya
Manusia hidup di muka bumi memiliki berbagai fungsi, bagi dirinya, bagi keluarganya, bagi masyarakatnya, bagi bangsanya, bagi dunia dan bagi alam sekitarnya. Ada orang yang merasa dirinya bermakna tetapi tidak dipandang bermakna oleh orang lain, sebaliknya ada orang yang merasa dirinya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, tetapi orang lain sangat menghormatinya.
Ada orang yang tinggal berada dalam suatu lingkungan dalam waktu yang lama, tetapi kehadirannya tidak berpengaruh apa-apa bagi lingkungan masyarakatrnya maka ia tidak dipandang bermakna, hadirnya tidak membuat genap, dan absennya tidak membuat ganjil. Sebaliknya ada orang yang hanya melintas sebentar dalam kehidupan masyarakat, tetapi karena kehadirannya membawa perobahan besar kepada tatanan masyarakat maka sepeninggal orang tersebut namanya masih selalu disebut, gagasannya masih selalu didiskusikan, pendapatnya masih selalu dirujuk orang. Waktu yang sebentar tetapi fungsional dalam membawa perubahan, maka kehadiran sebentar itu dipandang sangat bermakna, sehingga mungkin nama orang itu diabadikan dalam nama jalan atau gedung, atau bahkan banyak bayi lahir yang kemudian diberi nama dengan nama orang itu.
Hidup menjadi bermakna sangat erat hubungannya dengan pandangan hidup yang dianut. Jika seseorang memiliki pandangan hidup (way of life) yang benar, maka peluang untuk membuat makna dalam hidupnya sangat terbuka. Sebaliknya pandangan hidup yang keliru akan membuat keliru juga dalam mengambil keputusan yang akan berakhir bukan saja hidupnya menjadi kurang atau bahkan tidak bermakna, tetapi ada kemungkinan justeru merusak, merusak dirinya dan merusak orang lain. Pandangan hidup dipandu oleh konsep budaya dan oleh keyakinan agama. Budaya yang tinggi akan melahirkan makna penting dan besar, budaya yang rendah akan melahirkan makna yang rendah pula. Keyakinan agama yang lurus akan melahirkan kehidupan yang benar-benar bermakna, sementara akidah agama yang keliru atau sesat akan menyesatkan penganutnya pula dan berujung pada kehadiran yang tak bermakna atau bahkan merusak.
Manusia adalah makhluk psikologis yang menganut suatu makna. Dalam psikologi komunikasi ada ungkapan world don’t mean, people mean; kata-kata itu tak memiliki makna, manusialah yang memberi makna. Manusia adalah makhluk yang mampu memberi makna terhadap obyek. Obyek yang sama mungkin diberi makna berbeda-beda oleh orang yang berbeda. Senyum biasanya dimaknai sebagai keramahan, orang yang sedang sakit hati kepada seseorang, maka senyuman orang itu bisa dimaknai sebagai penghinaan atau ngeledek. Senyuman ibu tiri sering dimaknai buruk oleh anak tiri, berbeda dengan persepsi anak kandungnya. Senyuman yang sama berdampak menyejukkan bagi seseorang, dan mungkin berdampak menyakitkan bagi seseorang yang lain. Apa makna sesuatu bergantung kepada persepsi tentang fungsi dari sesuatu itu. Mata dipandang bermakna jika berfungsi untuk melihat, telinga dipandang bermakna jika berfungsi untuk mendengar, mobil dipandang bermakna jika berfungsi sebagai kendaraan, suami dipandang bermakna oleh isterinya jika ‘berfungsi’ sebagai suami, presiden dipandang bermakna oleh rakyat jika berfungsi sebagai pemimpin. Begitulah seterusnya segala sesuatu, tingkat bermaknanya bergantung kepada tingkat fungsionilnya
Manusia hidup di muka bumi memiliki berbagai fungsi, bagi dirinya, bagi keluarganya, bagi masyarakatnya, bagi bangsanya, bagi dunia dan bagi alam sekitarnya. Ada orang yang merasa dirinya bermakna tetapi tidak dipandang bermakna oleh orang lain, sebaliknya ada orang yang merasa dirinya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, tetapi orang lain sangat menghormatinya.
Ada orang yang tinggal berada dalam suatu lingkungan dalam waktu yang lama, tetapi kehadirannya tidak berpengaruh apa-apa bagi lingkungan masyarakatrnya maka ia tidak dipandang bermakna, hadirnya tidak membuat genap, dan absennya tidak membuat ganjil. Sebaliknya ada orang yang hanya melintas sebentar dalam kehidupan masyarakat, tetapi karena kehadirannya membawa perobahan besar kepada tatanan masyarakat maka sepeninggal orang tersebut namanya masih selalu disebut, gagasannya masih selalu didiskusikan, pendapatnya masih selalu dirujuk orang. Waktu yang sebentar tetapi fungsional dalam membawa perubahan, maka kehadiran sebentar itu dipandang sangat bermakna, sehingga mungkin nama orang itu diabadikan dalam nama jalan atau gedung, atau bahkan banyak bayi lahir yang kemudian diberi nama dengan nama orang itu.
Hidup menjadi bermakna sangat erat hubungannya dengan pandangan hidup yang dianut. Jika seseorang memiliki pandangan hidup (way of life) yang benar, maka peluang untuk membuat makna dalam hidupnya sangat terbuka. Sebaliknya pandangan hidup yang keliru akan membuat keliru juga dalam mengambil keputusan yang akan berakhir bukan saja hidupnya menjadi kurang atau bahkan tidak bermakna, tetapi ada kemungkinan justeru merusak, merusak dirinya dan merusak orang lain. Pandangan hidup dipandu oleh konsep budaya dan oleh keyakinan agama. Budaya yang tinggi akan melahirkan makna penting dan besar, budaya yang rendah akan melahirkan makna yang rendah pula. Keyakinan agama yang lurus akan melahirkan kehidupan yang benar-benar bermakna, sementara akidah agama yang keliru atau sesat akan menyesatkan penganutnya pula dan berujung pada kehadiran yang tak bermakna atau bahkan merusak.
Saya rasa setiap orang harus mendefinisikan pandangan hidupnya dengan tepat apalagi kehidupan ini semakin merujuk pada dinamika yang kompleks. Terima kasih, tulisannya sangat mendasar dan bagus untuk dibahas lebih dalam lagi
hollister clothing store
jordan 8s
christian louboutin outlet
kate spade outlet
toms shoes
louis vuitton outlet
christian louboutin
michael kors outlet online
true religion shorts
kevin durant shoes
coach outlet online
kate spade
toms
coach outlet
pandora jewelry
toms shoes
longchamp outlet
coach outlet
jordans
christian louboutin outlet
north face outlet
longchamp bags
michael kors outlet clearance
polo ralph shirts
louis vuitton
gucci outlet
ray ban sunglasses outlet
coach outlet
tory burch outlet
jordan 3 infrared
gucci handbags
jordan 13
coach outlet store online clearances
true religion
ralph lauren polo
louis vuitton outlet stores
nike free run
louis vuitton bags
coach factory outlet
hollister clothing
20165.14wengdongdong
Post a Comment
Home