Wednesday, October 18, 2006
L a i l a t u l Q a d a r

Kapan malam itu terjadi ? Segala sesuatu yang bermakna tinggi pasti tidak sederhana. Ia tidak berada di tempat terbuka, tetapi tersembunyi di tempat yang pelik, oleh karena itu hanya orang yang tabah dan kuat serta sungguh-sunggguh sajalah yang berpeluang memperolehnya. Menurut sebuah hadis Nabi, lailatul qadar memang berada dalam salah satu dari 30 malam Ramadlan. Ketika didesak oleh para sahabat, Nabi menyebut waktu yakni pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan (`asyr al ‘awakhir). Ketika didesak lagi Nabi menyebut waktu , yakni sekitar malam 27, 29 atau bahkan malam Id al Fitri.
Apa maknanya ? artinya jika orang ingin meraih keutamaan, ia tidak boleh asal-asalan, atau mengambil jalan pintas, tetapi harus serius dari awal pekerjaan hingga akhir. Orang tidak bisa berspekulasi; kita tidak usah puasa dan tarawih pada awal bulan Ramadlan, tetapi cukuplah kita sungguh-sungguh pada malam-malam ganjil di akhir bulan, khususnya malam 27,29 dan malam Id. Bukankah lailatul qadar setara dengan seribu bulan ? apalah artinya tidak puasa duapuluh hari pertama, kan tertutup oleh pahala lailatul qadar ?.
Ibadah mengandung arti tunduk, patuh, hormat dan tahu diri, bukan akal-akalan, karena kita berhadapan dengan Tuhan Yang Maha Mengetahui. Ibadah itu bukan hanya pekerjaan fisik, tetapi lebih pada pekerjaan hati dan hati nurani. Khusyuknya salat misalnya tidak terjadi setiap kita menginginkan, tetapi ia merupakan buah dari ibadah yang sudah lama dikerjakan. Mengerjakan salat bisa dilakukan dadakan, tetapi mendirikan salat (iqam as salat) hanya bisa dilakukan setelah lama mengerjakannya secara konsisten. Dari konsistensi itulah terbangun suasana batin, dan dari suasana batin itulah lahir kekhusyu’an. Dari hadis Nabi dapat difahami, bahwa nikmatnya salat khusyu’ setara dengan nikmatnya bermesraan dengan wanita yang kita cintai, indah, lembut tapi bergelora, terkadang menangis. Demikian juga ibadah puasa; sekedar tidak makan minum adalah mudah,, tetapi berpuasa dari semua hal yang tidak pantas membutuhkan pengalaman dan konsistensi. Lailat al qadar adalah anugerah Tuhan, dan hanya orang yang layak yang dapat memperolehnya.
Mereka adalah orang yang sejak awal berpuasa dengan semangat kepatuhan, kecintaan dan tahu diri. Ia bukan hanya berpuasa dari makanan, tetapi semua anggauta badanya ikut puasa dari semua yang tidak sepantasnya dikerjakan.. Kesungguhan dan konsistensi berpuasa dan didukung oleh ibadah lainnya selama duapuluh hari pertama, insya Allah bisa membawa suasana batin pelakunya pada kebersihan jiwa yang siap menerima anugerah lailat al qadar. Itulah maka lailat al qadar diisyaratkan turun pada akhir bulan Ramadlan. Wallohu a`lam bissawab.
1 comment
jordan 8s
christian louboutin outlet
kate spade outlet
toms shoes
louis vuitton outlet
christian louboutin
michael kors outlet online
true religion shorts
kevin durant shoes
coach outlet online
kate spade
toms
coach outlet
pandora jewelry
toms shoes
longchamp outlet
coach outlet
jordans
christian louboutin outlet
north face outlet
longchamp bags
michael kors outlet clearance
polo ralph shirts
louis vuitton
gucci outlet
ray ban sunglasses outlet
coach outlet
tory burch outlet
jordan 3 infrared
gucci handbags
jordan 13
coach outlet store online clearances
true religion
ralph lauren polo
louis vuitton outlet stores
nike free run
louis vuitton bags
coach factory outlet
hollister clothing
20165.14wengdongdong
Post a Comment