Thursday, March 08, 2007
Kecerdasan Emosi: Potensi Unik & Panggilan Jiwa (1)
Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekali gus. Kajian tentang manusia oleh manusia terus berlanjut sepanjang masa. Pertanyaan abadi tentang manusia ada tiga, yaitu dari mana asal manusia, akan kemana nantinya, dan untuk apa manusia hadir dalam kehidupan. Pertanyaan pertama dan kedua relatip sudah terjawab meski jawabannya berbeda-beda, tetapi pertanyaan ketiga sering menggelitik kita, terutama ketika kita berhadapan dengan situasi yang tidak kita inginkan.
Ketika seorang tokoh “terhormat” tiba-tiba menjadi penghuni penjara, ketika kejahatan yang selama ini disembunyikan rapi tiba-tiba terbongkar, ketika kita tersadar oleh perbuatan bodoh yang telah kita lakukan, ketika itu kita bertanya : siapa sebenarnya saya ? dan untuk apa aku hidup, jika begini ?. Pertanyaan yang muncul dalam keadaan terpepet itu menunjukkan bahwa orang itu selama ini tidak mengenal dirinya, atau tidak tahu diri.
Sedangkan orang yang tahu diri maka ia mengenal dirinya dalam segala keadaan, diwaktu suka dan diwaktu duka, ketika di “atas angin” dan ketika di”bawah angin”.Karena tahu diri maka ketika di “atas” ia bersyukur dan ketika di “bawah” ia bersabar, sedangkan orang yang tidak tahu diri, ketika di “atas” lupa daratan, ketika di “bawah” ia lupa ingatan. Begitu tingginya makna tahu diri sampai muncul ungkapan universal bahwa barang siapa yang mengenal siapa dirinya maka ia pasti mengenal siapa Tuhannya (man `arafa nafsahu `arafa robbahu).
Meski permenungan tentang manusia telah berlanggsung sepanjang sejarah manusia, tetapi pembicaraan tentang manusia hingga kini (dan masa mendatang) tetap menarik.. Daya tarik pembicaraan tentang manusia antara lain seperti yang dikatakan oleh Dr. Alexis Careel dalam bukunya Man The Unknown, adalah karena pengetahuan tentang makhluk hidup dan terutama tentang manusia belum mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya. Pertanyaan tentang manusia, kata Careel, pada hakikatnya hinga kini masih tetap tanpa jawaban.
Manusia adalah makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekali gus. Kajian tentang manusia oleh manusia terus berlanjut sepanjang masa. Pertanyaan abadi tentang manusia ada tiga, yaitu dari mana asal manusia, akan kemana nantinya, dan untuk apa manusia hadir dalam kehidupan. Pertanyaan pertama dan kedua relatip sudah terjawab meski jawabannya berbeda-beda, tetapi pertanyaan ketiga sering menggelitik kita, terutama ketika kita berhadapan dengan situasi yang tidak kita inginkan.
Ketika seorang tokoh “terhormat” tiba-tiba menjadi penghuni penjara, ketika kejahatan yang selama ini disembunyikan rapi tiba-tiba terbongkar, ketika kita tersadar oleh perbuatan bodoh yang telah kita lakukan, ketika itu kita bertanya : siapa sebenarnya saya ? dan untuk apa aku hidup, jika begini ?. Pertanyaan yang muncul dalam keadaan terpepet itu menunjukkan bahwa orang itu selama ini tidak mengenal dirinya, atau tidak tahu diri.
Sedangkan orang yang tahu diri maka ia mengenal dirinya dalam segala keadaan, diwaktu suka dan diwaktu duka, ketika di “atas angin” dan ketika di”bawah angin”.Karena tahu diri maka ketika di “atas” ia bersyukur dan ketika di “bawah” ia bersabar, sedangkan orang yang tidak tahu diri, ketika di “atas” lupa daratan, ketika di “bawah” ia lupa ingatan. Begitu tingginya makna tahu diri sampai muncul ungkapan universal bahwa barang siapa yang mengenal siapa dirinya maka ia pasti mengenal siapa Tuhannya (man `arafa nafsahu `arafa robbahu).
Meski permenungan tentang manusia telah berlanggsung sepanjang sejarah manusia, tetapi pembicaraan tentang manusia hingga kini (dan masa mendatang) tetap menarik.. Daya tarik pembicaraan tentang manusia antara lain seperti yang dikatakan oleh Dr. Alexis Careel dalam bukunya Man The Unknown, adalah karena pengetahuan tentang makhluk hidup dan terutama tentang manusia belum mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya. Pertanyaan tentang manusia, kata Careel, pada hakikatnya hinga kini masih tetap tanpa jawaban.
Selama2nya manusia akan selamat bila kita mengikut apa yang di redhai Tuhan.... Just DO it.
Post a Comment
Home