Tuesday, December 09, 2008
Tiga Lingkungan Membentuk karakter manusia
Menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh DR. Zakiah Daradjat, perilaku manusia itu 83 % dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11 % oleh apa yang didengar dan 6 % sisanya oleh berbagai stimulus campuran. Dalam perspektip ini maka nasehat orang tua hanya memiliki tingkat efektifitas 11 %, dan hanya contoh teladan orang tua saja yang memiliki tingkat efektifitas tinggi.
Ada tiga lingkaran lingkungan yang membentuk karakter manusia;; keluarga, sekolah dan masyarakat. Meski ketiganya saling mempengaruhi, tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah tangga berhasil membangun keluarga sakinah, maka peran sekolah dan masyarakat menjadi pelengkap. Jika tidak maka sekolah kurang efektip, dan lingkungan sosial akan sangat dominan dalam mewarnai keluarga. Pada masyarakat modern, pengaruh lingkungan sangat kuat, karena ia bukan saja berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah tangga, sehingga menimbulkan penyakit tersendiri, yakni penyakit manusia modern.
Penyakit manusia modern terutama adalah apa yang disebut Pisikolog Humanis Rolllo May sebagai “Manusia dalam Keangkeng”. Mereka tidak tahu apa yang diinginkan dan tidak mampu memilih jalan hidup yang diinginkan. Mereka mengalami keterasingan dari lingkungan bahkan dari diri sendiri. Mereka juga dikerangkeng oleh tuntutan sosial. Dalam hidupnya mereka berusaha keras melakukan apa yang seakan-akan mereka inginkan, padahal sebenarnya keinginan sosial. Mereka sibuk meladeni keinginan orang lain sampai lupa akan keinginan sendiri. Rumah, pakaian, kosmetik, kendaraan, model rambut dan gaya hidup lainnya disesuaikan dengan pesanan sosial. Karena sulit akhirnya dalam pergaulannya mereka harus menggunakan berbagai topeng sosial, topeng tertawa, topeng tangisan, topeng serius, topeng perjuangan dan seterusnya, dan saking seringnya memakai topeng sosial sampai lupa wajah sendiri.
Ada tiga lingkaran lingkungan yang membentuk karakter manusia;; keluarga, sekolah dan masyarakat. Meski ketiganya saling mempengaruhi, tetapi pendidikan keluarga paling dominan pengaruhnya. Jika suatu rumah tangga berhasil membangun keluarga sakinah, maka peran sekolah dan masyarakat menjadi pelengkap. Jika tidak maka sekolah kurang efektip, dan lingkungan sosial akan sangat dominan dalam mewarnai keluarga. Pada masyarakat modern, pengaruh lingkungan sangat kuat, karena ia bukan saja berada di luar rumah, tetapi menyelusup ke dalam setiap rumah tangga, sehingga menimbulkan penyakit tersendiri, yakni penyakit manusia modern.
Penyakit manusia modern terutama adalah apa yang disebut Pisikolog Humanis Rolllo May sebagai “Manusia dalam Keangkeng”. Mereka tidak tahu apa yang diinginkan dan tidak mampu memilih jalan hidup yang diinginkan. Mereka mengalami keterasingan dari lingkungan bahkan dari diri sendiri. Mereka juga dikerangkeng oleh tuntutan sosial. Dalam hidupnya mereka berusaha keras melakukan apa yang seakan-akan mereka inginkan, padahal sebenarnya keinginan sosial. Mereka sibuk meladeni keinginan orang lain sampai lupa akan keinginan sendiri. Rumah, pakaian, kosmetik, kendaraan, model rambut dan gaya hidup lainnya disesuaikan dengan pesanan sosial. Karena sulit akhirnya dalam pergaulannya mereka harus menggunakan berbagai topeng sosial, topeng tertawa, topeng tangisan, topeng serius, topeng perjuangan dan seterusnya, dan saking seringnya memakai topeng sosial sampai lupa wajah sendiri.
artikel yang menarik tiga lingkungan pembentuk karakter. saya merasa memang karakter itulah yang membuat kita terbentuk.hm..saya paham
namun untuk membedakan apakah itu tuntutan sosial atau memang keinginan pribadi bagamana cara menyadarinya ya pak? karena keinginan pribadi saya misalnya memang ingin tampil sebagai orang sukses dan terkenal. saya bahagia bisa seperti itu. apabila saya bisa melakukan sesuatu dengan baik, saya puas dan itu cukup. apakah itu saya memakai topeng penghargaan dari sosial?
trimakasih untuk membaca dan membalasnya...salam kenal dan akan sangat bangga dan berbahagianya saya apabila di sapa dengan orang hebat seperti bapak yang mau meluangkan waktu untuk saya.
salam kenal dan sukses ya pak!
Kutipan:
Karena sulit akhirnya dalam pergaulannya mereka harus menggunakan berbagai topeng sosial, topeng tertawa, topeng tangisan, topeng serius, topeng perjuangan dan seterusnya, dan saking seringnya memakai topeng sosial sampai lupa wajah sendiri.
Saya:
hahahaha..
Pak Mubarok ini kocak juga.
Omong-omong, saya setuju sepenuhnya teori tentang 83 % individu dipengaruhi dari apa yang dia lihat. Tapi jika konteks penglihatan tersebut adalah melihat dengan mata hati (bashirah), bukan melihat sekadar dengan mata telanjang.
terima kasih atas tulisannya, Pak.
ustadz, mohon maaf saya pertama kali mendengar antum saat launching salah satu majalah di darunnajah, subhanallah luar biasa, tapi saya mohon ijin mencuri ilmu antum/artikel antum sekedar untuk menata diri,insya Allah, Allah mengijinkan perbuatan saya
zhengjx20160701
toms wedges
tods sale
jordan retro 11
louis vuitton outlet
polo ralph lauren
gucci bags
coach factory outlet online
true religion outlet online
adidas uk
michael kors handbags
nike trainers women
kate spade handbags
concord 11
ghd flat iron
kate spade
coach outlet
louis vuitton outlet online
louis vuitton
vans outlet
louis vuitton purses
michael kors handbags
marc jacobs outlet
ladies cartier watches
michael kors purses
rolex watches
louis vuitton
cheap ray ban sunglasses
replica rolex watches
beats by dr dre
true religion jeans
jordan 3 powder blue
coach outlet clearance
louis vuitton outlet
nike air max
mont blanc pen
air jordan 4
michael kors outlet online
lebron 13
nike air max uk
giuseppe zanotti outlet
Post a Comment
Home