Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Thursday, January 27, 2011

Makna Senyuman (1)
at 10:46 PM 
Senyuman pada umumnya difahami sebagai ekpressi keramahan, tetapi kita mengenal ada istilah senyum sinis, senyuman berbisa, senyum getir disamping senyuman yang bernuansa positip. Pernah ada senyuman yang sangat menggoda Presiden Bush Amerika, yaitu senyuman Amrozi ketika divonis hukuman mati oleh pengadilan terorisme. Orang Amerika hanya bisa menyebut Amrozi sebagai teroris murah senyum.

Tingkahlaku dan senyuman adalah ekpressi jiwa. Untuk memahami makna senyum dan aksi orang seperti Amrozi dibutuhkan Psikologi. Selama ini Psikologi difahami sebagai Western Psychology yang mengasumsikan perilaku dan tingkahlaku manusia sebagai sesuatu yang universal, tetapi yang sesungguhnya Psychology Barat hanya benar untuk menganalisis manusia Barat, karena sesuai dengan kultur sekuler yang melatarbelakangi lahirnya ilmu tersebut. Di belahan dunia lain, perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem nilai yang berbeda dengan sistem nilai masyarakat Barat. Apa yang diklaim sebagai human universals, haruslah diuji sahih dengan multiple indigenous psychology.

Indigenous psychology dapat didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi, yang tidak trasported dari wilayah lain, dan memang didesain khusus untuk masyarakat itu. Dengan kata lain indigenous psychology adalah pemahaman yang berdasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat.

Memahami senyum Amrozi tidaklah cukup hanya dengan membandingkan senyuman orang Barat. Ia harus dicari akarnya pada kultur Jawa Timur, kultur santri, kultur pekerja wiraswasta dan kultur pejuang bersenjata (mujahid, muqatil).

Senyuman Pak Harto dulu pernah dijadikan judul buku The Smiling General, senyuman seorang General. Pak Harto adalah sosok pemimpin yang memimpin dengan hard power, seorang yang senyumnya Nampak malu-malu tetapi kemauannya sangat keras tidak boleh ada yang menghalangi, Berani menghalangi keinginan Pak Harto, orang akan merasakan betapa berat akibatnya, oleh karena itu tidak ada yang berani memandang sinis senyuman beliau.

Berbeda dengan Pak Harto adalah pak SBY. Dua-duanya jenderal dan dua-duanya Presiden RI, Pak SBY meskipun tentara dan jenderal, karakternya soft dan memerintah dengan soft power. Apa saja yang dilakukan oleh Presiden SBY bisa dikomentari bahkan diplesetkan. Ada tulisan Zaim Ukhrowi di kolom resonansi Koran Republika 28 Januari tentang senyum SBY, saya kutip apa adanya
posted by : Mubarok institute

Anonymous Anonymous said.. :

OFF-White
supreme new york
jordans shoes

3:45 AM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger