Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Tuesday, July 11, 2006

Problem Dunia Pendidikan Kita
at 11:21 PM 
Sesungguhnya kualitas manusia ditentukan oleh dua hal:

Pertama, oleh faktor hereditas, faktor keturunan. Manusia Indonesia dewasa ini adalah terunan langsung manusia Indonesia generasi 45 dan cucu gerenasi 1928, cicitnya generasi 1912. Menurut Ibn Khaldun, jatuhnya bangun bangsa ditandai oleh lahirnya tiga generasi. Pertama, generasi pendobrak. Kedua, generasi pembangun. Ketiga, generasi penikmat. Jika pada bangsa ini sudah banyak kelompok generasi penikmat, yakni generasi yang hanya asyik menikmati pembangunan, maka itu satu tanda bahwa bangsa itu mengalami kemunduran. Proses datang perginya tiga generasi itu menurut Ibnu Khaldun berlangsung dalam kurun satu abad, yang menyedihkan pada bangsa kita dewasa ini bahwa baru setengah abad lebih, ketika generasi pendobrak masih satu dua yang hidup, ketika generasi pembangun masih belum selesai bongkar pasang dalam membangun, sudah muncul sangat banyak generasi penimat dan mereka bukan hanya kurang terpelajar tetapi justru kebanyakkan kelompok terpelajar. Salah didikkah mereka?

Kedua, Dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Pendidikanlah yang bisa membangun jiwa bangsa Indonesia. Lalu apa yang salah pada pendidikan generasi ini? Sekurangnya ada sembilan poin kekeliruan pendidikan nasional kita selama ini, meliputi:

(a) Pengelolaan pendidikan dimasa lampau terlalu berlebihan pada aspek kognitif, mengabaikan dimensi lainnya sehingga buahnya melahirkan generasi split personality, kepribadian yang pecah.

(b) Pendidikan terlalu sentralistik sehingga melahirkan generasi yang hanya memandang Jakarta (Ibukota) sebagai satu-satunya tumpuan harapan tanpa mampu melihat peluang dan potensi besar didaerah masing-masing.

(c) Gagal melahirkan lulusan SDM yang siap berkompetisi didunia global.

(d) Pendidikan gagal meletakkan sendi-sendi dasar pembangunan masyarakat yang berdispilin.

(e) pengelolaan pendidikan selama ini mengabaikan demokratisasi dan Hak-Hak Azasi Manusia. Sebagai contoh, pada masa orde baru, guru negeri disekolah lingkungan diknas mencapai 1 guru untuk 14 siswa, namun di madrasah (depag) 1 guru negeri untuk 2000 siswa. Anggaran pendidikan SMA Negeri mencapai Rp.400. ribu/siswa/tahun sementara madrasah Aliyah hanya 4.000/siswa/tahun.

(f)Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan SDM dikalahkan oleh uniformitas yang sangat sentralistik. Kreatifitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan menjadi tidak tumbuh.

(g)Sentralisasi pendidikan nasional mengakibatkan tumpulnya gagasan-gagasan otonomi daerah.

(h) Pendidikan nasional kurang menghargai kemajemukan budaya, bertentangan dengan semangat Bhineka Tunggal Ika.

(i) Muatan indoktrinasi nasionalisme dan patriotisme yang dipaksakan melalui PPKN terlalu kering sehingga kontraproduktif.

Sembilan kesalahan dalam pengelolaan pendidikan nasional ini sekarang telah melahirkan buahnya yang pahit, yakni:

1. generasi muda yang langitnya rendah, tidak memiliki imanjinasi idealistik.
2. Angkatan kerja yang tidak bisa berkompetisi dalam lapangan kerja pasar global.
3. Birokrasi yang lamban, korup dan tidak kreatif.
4. Masyarakat luas mudah bertindak anarkis.
5. Sumber daya alam (terutama Hutan) yang rusak parah.
6. Cendikiawan yang hipokrit.
7. Pelaku ekonomi yang tidak siap bermain fair.
8. Hutang luar negeri yang tak tertanggungkan.
9. Merajalelanya tokoh pemimpin yang bermoral rendah.
10. pemimpin daerah yang kebingungan . Bupati daerah minus tetap berharap kucuran dari pusat, bupati plus menghambur-hamburkan untuk hal-hal yang tidak strategis.
posted by : Mubarok institute

Anonymous Anonymous said.. :

pendapat yang baik dan benar bagi kemajuan dunia pendidikan dimana pendidikan masih terjerat didalam ladang bisnis.

9:22 PM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger