Tuesday, March 13, 2007
Kecerdasan Emosi: Potensi & Panggilan Hidup (2)
Tidak semua orang bisa mengenali dirinya, bahkan banyak orang yang tidak akrab dengan diri sendiri. Setiap saat ia meratapi diri sendiri, menyesalkan kehadiran dirinya di pentas kehidupan, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan bahkan tidak tahu apa yang ia inginkan. Yang ada hanya menyesal, sedih, putus asa atau marah. Sementara itu orang yang sudah mengenali dirinya, ia tahu persis dimana ia harus menempatkan diri, tahu persis apa yang semestinya dan sepantasnya dikerjakan. Ia benar-benar menjadi orang yang merdeka atas dirinya. Banyak analisis tentang anatomi “siapa” hakikat manusia dan bagaimana klassifikasinya., baik dari sudut Psikologi, filsafat maupun etika.
Sebuah hadis Nabi menyebutkan ada tiga klassifikasi manusia,
ada orang yang secara fisik manusia, tetapi hakikatnya ia masih hewan, yaitu mereka yang berhati tetapi hatinya tak berfungsi untuk memahami, mempunyai mata, tetapi matanya tak berfungsi untuk membedakan, punya telinga tetapi telinganya tak berfungsi untuk membedakan mana yang harus didengar dan mana yang tidak.
manusia yang jiwanya masuk kategori jiwa syaitan, yaitu mereka yang tak berperikemanusiaan dan tak berperikehewanan.
manusia pilihan (yang berkualitas manusia).
Kajian Ilmu Jiwa, tidak berbicara tentang jiwa tetapi tentang tingkahlaku manusia sebagai gejala jiwa. Ada empat teori psikologi sekurang-kurangnya yang berbicara tentang konsepsi manusia, yaitu teori Psikoanalisa, teori Behaviourisme, teori Kognitip dan teori Humanisme. Yang pertama menyebut manusia sebagai Homo Volent, manusia yang dikendalikan oleh keinginan bawah sadar. Yang kedua menyebut homo mechanicus, yang menyebut manusia bagaikan mesin, tak punya keinginan apa-apa, tetapi sepenuhnya tunduk kepada lingkungan. Yang ketiga menyebut homo sapient, makhluk yang berfikir, yang tidak tunduk begitu saja kepada lingkungan tetapi mampu mendistorsinya. Dan keempat Homo Ludent, manusia yang menyadari makna hidup.
Sebuah hadis Nabi menyebutkan ada tiga klassifikasi manusia,
ada orang yang secara fisik manusia, tetapi hakikatnya ia masih hewan, yaitu mereka yang berhati tetapi hatinya tak berfungsi untuk memahami, mempunyai mata, tetapi matanya tak berfungsi untuk membedakan, punya telinga tetapi telinganya tak berfungsi untuk membedakan mana yang harus didengar dan mana yang tidak.
manusia yang jiwanya masuk kategori jiwa syaitan, yaitu mereka yang tak berperikemanusiaan dan tak berperikehewanan.
manusia pilihan (yang berkualitas manusia).
Kajian Ilmu Jiwa, tidak berbicara tentang jiwa tetapi tentang tingkahlaku manusia sebagai gejala jiwa. Ada empat teori psikologi sekurang-kurangnya yang berbicara tentang konsepsi manusia, yaitu teori Psikoanalisa, teori Behaviourisme, teori Kognitip dan teori Humanisme. Yang pertama menyebut manusia sebagai Homo Volent, manusia yang dikendalikan oleh keinginan bawah sadar. Yang kedua menyebut homo mechanicus, yang menyebut manusia bagaikan mesin, tak punya keinginan apa-apa, tetapi sepenuhnya tunduk kepada lingkungan. Yang ketiga menyebut homo sapient, makhluk yang berfikir, yang tidak tunduk begitu saja kepada lingkungan tetapi mampu mendistorsinya. Dan keempat Homo Ludent, manusia yang menyadari makna hidup.
zhengjx20160701
toms wedges
tods sale
jordan retro 11
louis vuitton outlet
polo ralph lauren
gucci bags
coach factory outlet online
true religion outlet online
adidas uk
michael kors handbags
nike trainers women
kate spade handbags
concord 11
ghd flat iron
kate spade
coach outlet
louis vuitton outlet online
louis vuitton
vans outlet
louis vuitton purses
michael kors handbags
marc jacobs outlet
ladies cartier watches
michael kors purses
rolex watches
louis vuitton
cheap ray ban sunglasses
replica rolex watches
beats by dr dre
true religion jeans
jordan 3 powder blue
coach outlet clearance
louis vuitton outlet
nike air max
mont blanc pen
air jordan 4
michael kors outlet online
lebron 13
nike air max uk
giuseppe zanotti outlet
Post a Comment
Home