Thursday, June 28, 2007
Psikologi Kata-Kata (2)
Ternyata kata-kata disamping mempunyai kekuatan positip juga dapat menyebabkan timbulnya kebencian, iri hati, dengki dan salah faham. Tak jarang kata-kata singkat dapat memicu terjadinya pertumpahan darah diantara dua orang, atau bahkan peperangan besar diantara dua bangsa.
Dalam berkomunikasi interpersonal, kekuatan kata-kata (atau tulisan) yang dapat menjadi stimuli yang merangsang respond orang terletak pada jenis-jenis kekuatan sebagai berikut;
1. Keindahan bahasa, seperti bait-bait syair atau puisi. Syair Iqbal sangat besar kekuatannya hingga dapat menggerakkan sebagian penduduk India untuk membangun bangsa sendiri dan Negara sendiri, yaitu Pakistan. Pakistan adalah Negara yang lahirnya digerakkan oleh puisi Iqbal.
2. Kejelasan informasi. Informasi yang sangat jelas mempunyai kekuatan yang sangat besar yang dapat menggerakkan orang banyak untuk secara spontan melakukan sesuatu; mendukung, menolak, atau lari. Informasi yang jelas tentang akan terjadinya tsunami misalnya, akan membuat orang secara spontan lari meninggalkan tempat tinggalnya.
3. Logika yang sangat kuat. Hal yang sangat logis dapat mendorong orang untuk mengambil keputusan yang sangat berani, meski mungkin harus menghadapi resiko berat.
4. Intonasi suara.. Suara berat, suara lembut, suara lantang, masing-masing mengandung kekuatan, sesuai dengan ketepatan timing. Suara berat cocok untuk teguran, suara lembut cocok untuk nasehat atau ungkapan cinta dan suara lantang cocok untuk agitasi. Bahkan sesungguhnya setiap huruf mempunyai power tertentu. Huruf sin, ha dan kho (Arab) mempunyai power spiritual, oleh karena itu kalimat doa dan wirid banyak menggunakan huruf itu, misalnya Bismillah, subhanalloh, alhamdu lillah, La ilaha illalloh. Dukun pun dalam mensugesti korban banyak menggunakan huruf ha, hahaha, hihihihi, huhuhuhu
5. Memberi harapan. Kata-kata yang memberi motivasi kepada orang yang sedang putus asa mengandung kekuatan yang luar biasa. . Dalam keadaan terjepit, kata-kata; Tuhan akan menolong kita, Tuhan tidak tidur, Tuhan Maha Adil, bisa menggerakkan kekuatan untuk bertahan karena terbitnya harapan jalan keluar.
6. Memberi peringatan. Dalam keadaan bimbang dan bingung, kata-kata yang berisi peringatan dapat menyadarkan kembali posisi dan memantapkan tekad.
7. Ungkapan penuh ibarat. Kata-kata semisal ; Tidak ada gelap yang selamanya atau habis gelap terbit terang, atau dibalik kesulitan ada kemudahan, atau tiada gading yang tak retak, atau setiap yang hidup pasti akan mati dan sebangsanya mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat pada saat-saat yang tepat.
Secara psikologis, bahasa mempunyai peran yang sangat besar dalam mengendalikan perilaku manusia. Bahasa ibarat remote control yang dapat menyetel manusia menjadi tertawa, sedih, menangis, lunglai, semangat dan sebagainya. Bahasa juga dapat digunakan untuk memasukkan gagasan-gagasan ke dalam pikiran manusia.. Perbedaan struktur kata-kata juga mempunyai perbedaan efek psikologis. Misalnya seorang guru diperkenalkan dengan kata-kata; pak guru ini meski ilmunya sedikit tetapi mengajarnya enak difahami, berbeda dampak psikologinya jika diperkenalkan dengan kata-kata; pak guru ini ngajarnya enak sih, tapi ilmunya sedikit. Atau kalimat; Pak Gubernur itu orangnya lambat, tapi sangat hati-hati, berbeda dengan kalimat; pak Gubernur itu sangat hati-hati tapi lambat.
Dalam berkomunikasi interpersonal, kekuatan kata-kata (atau tulisan) yang dapat menjadi stimuli yang merangsang respond orang terletak pada jenis-jenis kekuatan sebagai berikut;
1. Keindahan bahasa, seperti bait-bait syair atau puisi. Syair Iqbal sangat besar kekuatannya hingga dapat menggerakkan sebagian penduduk India untuk membangun bangsa sendiri dan Negara sendiri, yaitu Pakistan. Pakistan adalah Negara yang lahirnya digerakkan oleh puisi Iqbal.
2. Kejelasan informasi. Informasi yang sangat jelas mempunyai kekuatan yang sangat besar yang dapat menggerakkan orang banyak untuk secara spontan melakukan sesuatu; mendukung, menolak, atau lari. Informasi yang jelas tentang akan terjadinya tsunami misalnya, akan membuat orang secara spontan lari meninggalkan tempat tinggalnya.
3. Logika yang sangat kuat. Hal yang sangat logis dapat mendorong orang untuk mengambil keputusan yang sangat berani, meski mungkin harus menghadapi resiko berat.
4. Intonasi suara.. Suara berat, suara lembut, suara lantang, masing-masing mengandung kekuatan, sesuai dengan ketepatan timing. Suara berat cocok untuk teguran, suara lembut cocok untuk nasehat atau ungkapan cinta dan suara lantang cocok untuk agitasi. Bahkan sesungguhnya setiap huruf mempunyai power tertentu. Huruf sin, ha dan kho (Arab) mempunyai power spiritual, oleh karena itu kalimat doa dan wirid banyak menggunakan huruf itu, misalnya Bismillah, subhanalloh, alhamdu lillah, La ilaha illalloh. Dukun pun dalam mensugesti korban banyak menggunakan huruf ha, hahaha, hihihihi, huhuhuhu
5. Memberi harapan. Kata-kata yang memberi motivasi kepada orang yang sedang putus asa mengandung kekuatan yang luar biasa. . Dalam keadaan terjepit, kata-kata; Tuhan akan menolong kita, Tuhan tidak tidur, Tuhan Maha Adil, bisa menggerakkan kekuatan untuk bertahan karena terbitnya harapan jalan keluar.
6. Memberi peringatan. Dalam keadaan bimbang dan bingung, kata-kata yang berisi peringatan dapat menyadarkan kembali posisi dan memantapkan tekad.
7. Ungkapan penuh ibarat. Kata-kata semisal ; Tidak ada gelap yang selamanya atau habis gelap terbit terang, atau dibalik kesulitan ada kemudahan, atau tiada gading yang tak retak, atau setiap yang hidup pasti akan mati dan sebangsanya mempunyai kekuatan yang sangat dahsyat pada saat-saat yang tepat.
Secara psikologis, bahasa mempunyai peran yang sangat besar dalam mengendalikan perilaku manusia. Bahasa ibarat remote control yang dapat menyetel manusia menjadi tertawa, sedih, menangis, lunglai, semangat dan sebagainya. Bahasa juga dapat digunakan untuk memasukkan gagasan-gagasan ke dalam pikiran manusia.. Perbedaan struktur kata-kata juga mempunyai perbedaan efek psikologis. Misalnya seorang guru diperkenalkan dengan kata-kata; pak guru ini meski ilmunya sedikit tetapi mengajarnya enak difahami, berbeda dampak psikologinya jika diperkenalkan dengan kata-kata; pak guru ini ngajarnya enak sih, tapi ilmunya sedikit. Atau kalimat; Pak Gubernur itu orangnya lambat, tapi sangat hati-hati, berbeda dengan kalimat; pak Gubernur itu sangat hati-hati tapi lambat.
Post a Comment
Home