Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Wednesday, January 02, 2008

Terorisme dan Politik (1)
at 12:30 AM 
Menurut sumber di Dephumkam, Amrozi sebentar lagi akan dieksekusi sebagai terpidana hukuman mati. Amrozi adalah tokoh yang sangat menarik untuk dikaji, pertama karena ia dituduh sebagai teroris kelas dunia pelaku bom Bali yang sangat terkenal itu. Kedua Amrozi justeru tersenyum ketika hakim mengetokkan palu vonis hukuman mati kepadanya. Timbul pertanyaan, terror yang dilakukan oleh Amrozi cs itu perbuatan politik atau perbuatan ideology ? Issue terorisme dewasa ini sebenarnya sudah keluar dari kebenaran substansial, sebaliknya ia hanya menjadi alat propaganda politik dan ekonomi global. Adu argumen tentang terorisme tidak lagi dengan meng¬gunakan paradigma keilmuan, tetapi justeru dengan paradigma politik dan ekonomi.

Definisi Terorisme
Mendefinisikan terorisme menjadi sangat penting untuk membedakan terrorist dengan pejuang kebebasan. Memang hampir mustahil terorisme dapat didefinisikan secara obyektif. Definisi terorisme yang dinisbahkan kepada Osamah bin Laden misalnya, menurut kolumnis Michael Kinsley dalam Washington Post, 5 Oktober 2001 adalah pendefinisian yang kacau. Definisi yang me¬ngandung pengertian “injury to government property” dan “computer trespass” terlalu luas cakupannya. Kinsley selanjut¬nya memberi contoh, Amerika mendukung gerak¬kan gerilya melawan pemerintahan Nicaragua, akan tetapi di El Salvador Amerika melakukan hal yang sebaliknya. Jika terorisme diartikan sebagai perbuatan kejahatan yang mendukung tujuan politik, pertanyaanya adalah bagaima¬na jika yang melakukan justeru Pemerintah dari suatu negara?

Terorisme telah didenifisikan mengacu kepada ke¬pentingan pemberi definisi, sehinga ada definisi terorisme perpespktif penguasa, perspektif inteljen dan perspektif ilmu. Definisi terorisme perspektif penguasa antara lain: “Terrorism is premediated threat or use of violence by subnational groups or cladestine individuals intended to intimidate and coerce governments, to promote political, religius or ideological outcomes, and to inculcate fear among the public at large”

Sedangkan FBI misalnya mendefinisikan sese¬orang menjadi teroris atau tidak bergantung kepada opini publik di Amerika, sebagai berikut: “The unlawful use of force or violence against person or property to intimidate or to coerce a government, the civilian population, or any segment thereof, in furtherance of political or social goals”

Adapun definisi yang lebih netral misalnya apa yang dikatakan oleh Ali A Mazrui dan Raymond Hamden. Menurut Ali A Mazrui, harus dibedakan antara teroris yang me¬ngerikan (horrific terrorism) yang membunuh manusia tak berdosa tanpa pandang bulu dengan bentuk terorisme yang dilakukan oleh para pejuang kemerdeka¬an (heroic terrorism) dalam menghadapi kekuatan pe¬nindas, atau bahkan negara adidaya penindas. “Terrorist” yang terakhir ini me¬ngandung nuansa patriotic dan kepahlawanan.

Sementara itu Raymond Hamden mem¬bedakan typology terorisme, dimana ada yang dilatar¬belakangi oleh pan¬dangan politik, ideologi suatu agama, oleh pertarungan politik melawan pemerintah yang mapan, dan terorisme yang dilakukan oleh orang yang mengidap sakit mental.

Meski mustahil menyatukan definisi terorisme, tetapi pada akhirnya yang diterima oleh banyak orang adalah definisi yang dibuat oleh pemilik kekuasaan yang bisa memaksakan kehendaknya, baik kekuasaan politik, militer, ekonomi maupun teknologi.
Pasti tidak mudah ketika orang harus memahami cara berfikir Amerika yang memandang Arafat sebagai teroris, sementara Israel yang menjajah Palestina, pe¬langgar HAM dan pemilik senjata pemusnah massal dibela habis-habisan oleh Amerika. Terorisme tidak pernah dibahas akar masalahnya, tetapi dilihat dari kepentingan Amerika. Semua yang mengancam ke¬pen¬tingan Amerika di cap sebagai teroris, dan sayangnya PBB tidak cukup kuat untuk menentang hegemoni Amerika. Akar terorisme adalah ketidak adilan.

Dimana¬pun wilayah konflik dimana terjadi ketidakadilan yang menyolok, pasti akan muncul tindakan kekerasan. Palestina, Afganistan, Pilipina Selatan dan Irak sekarang adalah produsen kekerasan. Ditujukan kepada siapa? kepada pihak yang sangat kuat, yang me¬maksakan kehendaknya kepada pihak yang lemah dengan du¬kungan kekuatan senjata, legalitas formal dan ekonomi.

Ada tiga cirri aktifitas terorisme; (a) menyebarkan rasa takut (b) menghancurkan infrastruktur public dan (c) menimbulkan korban tak berdosa dalam jumlah besar. Jadi sebenarnya ada dua kelompok teroris.

1. Pertama, Teroris kuat, dalam hal ini negara besar (kuat), yang dengan dalih melindungi kepentingan nasionalnya merasa berhak untuk menghancurkan lawan, dimanapun berada. Amerika (di Afgan dan Irak) dan Israel (di Palestin) serta Uni Sovyet (ketika men¬jajah Afganistan) dalam perspektip ini adalah negara teroris, maksudnya, terorisme yang dilakukan oleh negara, lounching by state. Dilihat dari cirri-ciri aktifitas terorisme maka ternyata Amerikalah yang paling banyak menyebarkan rasa takut, meluluh lantakkan infrastruktur public dan membunuh manusia tak berdosa dalam jumlah sangat besar.

2. Kedua, Teroris Terpojok, yakni mereka yang lemah dan kalah dalam percaturan resmi, tetapi tidak mau menyerah. Kelompok ini merasa berhak untuk mem¬bela diri, dan melakukan gerilya sesuai dengan kemampuan minimal yang mereka miliki.
Jadi peperangan teror dan anti teror dewasa ini se¬benar¬nya merupakan peperangan antara dua teroris, pertama teroris yang berusaha mempertahankan dominasi kekuasaanya (terutama ekonomi) di dunia, dan kedua, teroris yang dalam posisi terpojok dan dengan segala keterbatasan yang dimilikinya merasa harus mempertahan¬kan eksistensinya dengan segala cara.
posted by : Mubarok institute

Blogger yanmaneee said.. :

nike sneakers for men
adidas superstar
lebron 16
curry 4 shoes
yeezy boost 350
michael kors outlet online
golden goose outlet
vapormax
cheap mlb jerseys
nike cortez

10:34 PM  
Blogger pheaut said.. :

q4b54a3b69 t1k24s0k01 c6x05g2o51 z2h34l8g19 m4r46h9y66 o7y21g5o69

5:27 AM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger