Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Sunday, June 01, 2008

Berfikir, Tafakkur dan Tadabbur (1)
at 9:49 PM 
Salah satu keunggulan manusia terletak pada kekuatan berfikirnya. Menurut filsafat,definisi manusia adalah hewan yang berfikir (al’insanu hayawanun nathiqun). Manusia adalah hewan, kelebihannya ada pada kemampuannya berfikir. Jika manusia tidak lagi mampu berfikir, gila misalnya, maka yang tersisa hanya tinggal aspek hewannya dan bahkan meski orangnya gemuk sering dihargai lebih murah dibanding hewan yang kurus. Kemampuan berfikir merupakan wujud kecerdasan seseorang, tetapi kini sudah diketahui bahwa kecerdasan yang produktip bukan hanya kecerdasan intelektuil (berfikir) tetapi juga ada kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual. Nah khusus tentang berfikirpun bukan hanya satu kualitas, tetapi ada tiga yaitu tafakkur dan tadabbur disamping berfikir itu sendiri yang kesemuanya berasal dari bahasa Arab.

Berfikir
Berfikir adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang sebagai pengganti obyek dan peristiwa. Berfikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang nampak. Orang yang sedang berfikir keras terlihat duduk diam, tetapi sesungguhnya ia sedang mengerjakan begitu banyak hal, berhubungan dengan berbagai tempat, benda dan waktu. Fikiran (bahasa Arabnya al fikru) adalah potensi yang dapat mengantar pengetahuan sampai kepada obyek yang diketahui,atau dalam bahasa Arab disebut (quwwatun muthriqatun li al`ilmi ila alma`lum). Sedangkan berfikir artinya menggunakan potensi itu sesuai dengan kapasitas intelektualnya. Dalam kehidupan sehari-hari berfikir diperlukan untuk

(a) memecahkan masalah (problem solving),

(b) untuk mengambil keputusan (decision making) dan

(c) untuk melahirkan kreatifitas baru (creativity).

Dalam sastra Arab disebutkan bahwa kalimat berfikir (fakara) adalah kalimat terbalik dari kalimat faraka yang artinya menggosok-gosok. Jadi berfikir itu bagaikan orang yang menggosok-gosok dan mencari-cari sesuatu agar diketahui hakikatnya.

Metode Berfikir
Ada orang yang selalu berfikir (failasuf), ada yang hanya kadang-kadang saja berfikir (orang awam) dan ada yang berfikir setiap kali merasa perlu harus berfikir (teknisi). Ada orang yang seperti berfikir(melamun), dan ada orang yang berfikir secara realistis. Berfikir realistis disebut juga dengan berfikir nalar (dari bahasa Arab nadhar yang artinya memandang). Berfikir realistis atau nalar biasanya dibedakan pada dua metode yaitu induktip dan deduktip.

Berfikir deduktip artinya mengambil kesimpulan khusus dari pernyataan umum,misalnya ; semua pejabat korupsi, pak Hasan gebernur,maka kesimpulannya pak Hasan koruptor. Sebaliknya berfikir induktip artinya mengambil kesimpulan umum dari pernyataan khusus,misalnya; Gara-gara melawan Gus Dur,Matori Abdul Jalil jatuh, Abu Hasan juga jatuh, Pak Alwi Syihab juga jatuh, Saufullah Yusuf juga jatuh, maka kesimpulannya siapapun yang berani melawan Gus Dur ia pasti jatuh.

Disamping kedua metode berfikir itu ada metode berfikir yang disebut berfikir evaluatip, yaitu berfikir kritis, memilah-milah masalah, membuat distingsi dan menilai apakah sesuai atau tidak, tepat atau tidak tepat. Kemampuan berfikir tidak menjamin keberhasilan, berfikir logis terkadang membuat ruwet, berfikir tidaklogis terkadang lebih praktis dan aman. Banyak masalah ketika dibicarakan secara serius, dicarikan solusinya justeru menjadi semakin ruwet, ketika tidak dipikirkan justeru masalah itu selesai dengan sendirinya. Berfikir mempersatukan PKB Muhaimin Iskandar dan PKB Gus Dur mungkin ruwet, tetapi ketika gak usah dipikir repot-repot malah nanti PKB akur sendiri.
posted by : Mubarok institute
My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger