Sunday, June 01, 2008
Berfikir, Tafakkur dan Tadabbur (1)
Salah satu keunggulan manusia terletak pada kekuatan berfikirnya. Menurut filsafat,definisi manusia adalah hewan yang berfikir (al’insanu hayawanun nathiqun). Manusia adalah hewan, kelebihannya ada pada kemampuannya berfikir. Jika manusia tidak lagi mampu berfikir, gila misalnya, maka yang tersisa hanya tinggal aspek hewannya dan bahkan meski orangnya gemuk sering dihargai lebih murah dibanding hewan yang kurus. Kemampuan berfikir merupakan wujud kecerdasan seseorang, tetapi kini sudah diketahui bahwa kecerdasan yang produktip bukan hanya kecerdasan intelektuil (berfikir) tetapi juga ada kecerdasan emosionaldan kecerdasan spiritual. Nah khusus tentang berfikirpun bukan hanya satu kualitas, tetapi ada tiga yaitu tafakkur dan tadabbur disamping berfikir itu sendiri yang kesemuanya berasal dari bahasa Arab.
Berfikir
Berfikir adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang sebagai pengganti obyek dan peristiwa. Berfikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang nampak. Orang yang sedang berfikir keras terlihat duduk diam, tetapi sesungguhnya ia sedang mengerjakan begitu banyak hal, berhubungan dengan berbagai tempat, benda dan waktu. Fikiran (bahasa Arabnya al fikru) adalah potensi yang dapat mengantar pengetahuan sampai kepada obyek yang diketahui,atau dalam bahasa Arab disebut (quwwatun muthriqatun li al`ilmi ila alma`lum). Sedangkan berfikir artinya menggunakan potensi itu sesuai dengan kapasitas intelektualnya. Dalam kehidupan sehari-hari berfikir diperlukan untuk
(a) memecahkan masalah (problem solving),
(b) untuk mengambil keputusan (decision making) dan
(c) untuk melahirkan kreatifitas baru (creativity).
Dalam sastra Arab disebutkan bahwa kalimat berfikir (fakara) adalah kalimat terbalik dari kalimat faraka yang artinya menggosok-gosok. Jadi berfikir itu bagaikan orang yang menggosok-gosok dan mencari-cari sesuatu agar diketahui hakikatnya.
Metode Berfikir
Ada orang yang selalu berfikir (failasuf), ada yang hanya kadang-kadang saja berfikir (orang awam) dan ada yang berfikir setiap kali merasa perlu harus berfikir (teknisi). Ada orang yang seperti berfikir(melamun), dan ada orang yang berfikir secara realistis. Berfikir realistis disebut juga dengan berfikir nalar (dari bahasa Arab nadhar yang artinya memandang). Berfikir realistis atau nalar biasanya dibedakan pada dua metode yaitu induktip dan deduktip.
Berfikir deduktip artinya mengambil kesimpulan khusus dari pernyataan umum,misalnya ; semua pejabat korupsi, pak Hasan gebernur,maka kesimpulannya pak Hasan koruptor. Sebaliknya berfikir induktip artinya mengambil kesimpulan umum dari pernyataan khusus,misalnya; Gara-gara melawan Gus Dur,Matori Abdul Jalil jatuh, Abu Hasan juga jatuh, Pak Alwi Syihab juga jatuh, Saufullah Yusuf juga jatuh, maka kesimpulannya siapapun yang berani melawan Gus Dur ia pasti jatuh.
Disamping kedua metode berfikir itu ada metode berfikir yang disebut berfikir evaluatip, yaitu berfikir kritis, memilah-milah masalah, membuat distingsi dan menilai apakah sesuai atau tidak, tepat atau tidak tepat. Kemampuan berfikir tidak menjamin keberhasilan, berfikir logis terkadang membuat ruwet, berfikir tidaklogis terkadang lebih praktis dan aman. Banyak masalah ketika dibicarakan secara serius, dicarikan solusinya justeru menjadi semakin ruwet, ketika tidak dipikirkan justeru masalah itu selesai dengan sendirinya. Berfikir mempersatukan PKB Muhaimin Iskandar dan PKB Gus Dur mungkin ruwet, tetapi ketika gak usah dipikir repot-repot malah nanti PKB akur sendiri.
Berfikir
Berfikir adalah kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang sebagai pengganti obyek dan peristiwa. Berfikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang nampak. Orang yang sedang berfikir keras terlihat duduk diam, tetapi sesungguhnya ia sedang mengerjakan begitu banyak hal, berhubungan dengan berbagai tempat, benda dan waktu. Fikiran (bahasa Arabnya al fikru) adalah potensi yang dapat mengantar pengetahuan sampai kepada obyek yang diketahui,atau dalam bahasa Arab disebut (quwwatun muthriqatun li al`ilmi ila alma`lum). Sedangkan berfikir artinya menggunakan potensi itu sesuai dengan kapasitas intelektualnya. Dalam kehidupan sehari-hari berfikir diperlukan untuk
(a) memecahkan masalah (problem solving),
(b) untuk mengambil keputusan (decision making) dan
(c) untuk melahirkan kreatifitas baru (creativity).
Dalam sastra Arab disebutkan bahwa kalimat berfikir (fakara) adalah kalimat terbalik dari kalimat faraka yang artinya menggosok-gosok. Jadi berfikir itu bagaikan orang yang menggosok-gosok dan mencari-cari sesuatu agar diketahui hakikatnya.
Metode Berfikir
Ada orang yang selalu berfikir (failasuf), ada yang hanya kadang-kadang saja berfikir (orang awam) dan ada yang berfikir setiap kali merasa perlu harus berfikir (teknisi). Ada orang yang seperti berfikir(melamun), dan ada orang yang berfikir secara realistis. Berfikir realistis disebut juga dengan berfikir nalar (dari bahasa Arab nadhar yang artinya memandang). Berfikir realistis atau nalar biasanya dibedakan pada dua metode yaitu induktip dan deduktip.
Berfikir deduktip artinya mengambil kesimpulan khusus dari pernyataan umum,misalnya ; semua pejabat korupsi, pak Hasan gebernur,maka kesimpulannya pak Hasan koruptor. Sebaliknya berfikir induktip artinya mengambil kesimpulan umum dari pernyataan khusus,misalnya; Gara-gara melawan Gus Dur,Matori Abdul Jalil jatuh, Abu Hasan juga jatuh, Pak Alwi Syihab juga jatuh, Saufullah Yusuf juga jatuh, maka kesimpulannya siapapun yang berani melawan Gus Dur ia pasti jatuh.
Disamping kedua metode berfikir itu ada metode berfikir yang disebut berfikir evaluatip, yaitu berfikir kritis, memilah-milah masalah, membuat distingsi dan menilai apakah sesuai atau tidak, tepat atau tidak tepat. Kemampuan berfikir tidak menjamin keberhasilan, berfikir logis terkadang membuat ruwet, berfikir tidaklogis terkadang lebih praktis dan aman. Banyak masalah ketika dibicarakan secara serius, dicarikan solusinya justeru menjadi semakin ruwet, ketika tidak dipikirkan justeru masalah itu selesai dengan sendirinya. Berfikir mempersatukan PKB Muhaimin Iskandar dan PKB Gus Dur mungkin ruwet, tetapi ketika gak usah dipikir repot-repot malah nanti PKB akur sendiri.
Assalamu'alaikum pak Mubarok, tulisannya sangat bagus. Cukup jelas dan menggugah kita untuk tidak berfikir hanya 'kadang2' saja. Tapi mana tafakkur dan tadabburnya?
2016-07-12keyun
replica rolex watches
nike sb janoski
adidas uk
michael kors outlet
nike running shoes for men
replica rolex watches
asics shoes for women
gucci outlet
adidas factory outlet
coach outlet store online
ed hardy outlet
louboutin shoes
toms outlet
louis vuitton outlet
jordan shoes
jordan concords
celine handbags
jordan 6s
ralph lauren home
oakley vault
nike free 5.0
adidas superstar
polo ralph lauren
the north face jackets
true religion jeans
true religion jeans
coach factory outlet online
cheap rolex watches
michael kors outlet
polo ralph lauren outlet
louis vuitton outlet stores
louis vuitton handbags
cheap louis vuitton handbags
pandora charms
coach outlet clearance
tory burch sandals
michael kors outlet clearance
coach factory outlet
christian louboutin sale
Post a Comment
Home