Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Sunday, April 27, 2008

Filsafat Ketuhanan
at 9:34 PM 
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mengetahui kebenaran dari segala sesuatu (al `ilmu fi al maujudat ma hiya al maujudat). Yang dimaksud dengan segala sesuatu adalah “realita” , dan induk dari “realita” ada tiga yaitu Tuhan, manusia dan alam. Oleh kaena itu induk filsafat adalah filsafat ketuhanan, filsafat manusia dan filsafat alam. Dalam filsafat agama, tiga bidang itu dibahas dalam satu nafas. Ilmu yang membicarakan filsafat ketuhanan disebut Ilmu Kalam, karena frame dari filsafat Ketuhanan adalah Kalamullah, wahyu, bukan akal.

Oleh karena itu argumen-argumen dalam Ilmu Kalam selalu mengedepankan ayat al Qur’an. Yang dikaji antara lain apa hakikat sifat rabb al `alamin, sifat ar Rahman dan aar Rahim, al Jabbar, al Khaliq. Apa hakikat makna Maha Suci Allah (Subhanallah), makna Ahad atau Esa dan apa makna Allah bersemayam di arasy, apa makna langit dan seterusnya.. Jika untuk masyarakat umum dipandang cukup dengan mempelajari ilmu Tauhid, maka untuk kaum terpelajar perlu mendalami filsafat tauhid, yaitu Ilmu Kalam.
posted by : Mubarok institute

Blogger Parhaini's Weblog said.. :

Assalamu'alaikum.
Prof apakah mempelajari filsafat ketuhanan tidak akan mempengaruhi aqidah kita? saya sebagai orang yang awam kadang tidak berani terlalu mendalam mempelajari filsafat (tarekat) karena takut tidak dapat men'cerna' ilmunya. Seperti tulisan Harun Yahya mengenai Hakikat Materi, saya masih binggung dan masih belum bisa memahaminya. Mohon penjelasannya.

6:36 PM  
Anonymous Anonymous said.. :

Assalamualaikum, Pak Profesor, bolehkah saya copy srtikel ini untuk saya posting di tempat lain? Terima kasih

1:47 AM  
Blogger TokBatin X said.. :

Tidak ada kepercayaan bahawa tuhan itu ujud. Ujud Tuhan adalah ‘KESENDIRIAN’. Betapa adanyanya ungkapan ‘DIA UJUD’ (ujud yang dikengkang olih hukum dalil). Ujud kelibat ketuhanan, Ujud2 yang dibaluti kehadiran ketuhanan semata2. ‘INSAN’ berperasangka bahawa ujudnya terpisah dari ‘KELIBAT KETUHANAN’.

Manusia sering menceritakan tentang ujud ‘TUHAN’ tetapi itu merupakan cereka2 kosong, kerana kecenderungannya kepada sifat2 material yang dianggap subjectif/ realiti. Kerana tidak fahamnya bahawa fikriyah duniawiyah, bukannya satu realiti/ identi, tetapi fikriyah hanyalah bersifat bayangan yang ghaib tanpa memiliki nilai.

8:47 PM  
Blogger yusuf said.. :

Assalamu Alaikum. Pak Prof.

Saya menhgargai pendapat anda. tapi saya kurang sepakat dengan komentar tentang frame filsafat ketuhanan itu terdapat pada Kalamullah, wahyu dan bukan akal.

Dan saya lebih cenderung pada penggunaan akal, karena kepercayaan akan terasa meyakinkan jika dapat di buktikan secara realita.

Balau kita langung bergelut pada inti sari dari kebesaran melalui Kalam, Wahyu, itu tidak dapat membuktikan secara detail.

Bagi saya kepercayaan secara tekstual dan kepercayaan keyakinan itu dual hal yang berbeda.

Kepercayaan tekstual akan lebih mampu untuk membuktikan keberadaan dan kekuasaan sekaligus kebesara-Nya dan pada akhirnya akan melahirkan keyakinan lebih.

Dan kepercayaan keyakinan tidak akan dapat membuktikan dan menjelaskan siapakah Tuhan ? dimanakah keberadaan-Nya ? dimanakah Kekuasaan dan kebesaran-Nya ? (maka jawabanya saya yakin pasti hanya dengan ucapan nyebut "Astagfirullah" dan diam membisu).

Akhirnya saya mohon ma'af pada pak prof, bukannya saya mau menentang akan tetapi saya hanya berkomentar sesuai dengan apa yang saya tketahui..

7:44 AM  
Anonymous Anonymous said.. :

membaca seluruh blog, cukup bagus

12:11 PM  
Anonymous Anonymous said.. :

manusia tidak akan pernah memahami dan mengetahui substansi tuhan secara utuh selama keakuan masih menjadi belenggu bagi dirinya.

8:12 AM  
Anonymous Anonymous said.. :

andai saja diriku tidak tercipta,tentu tidak akan pernah ada jiwaku yang menjadikan aku atas sesuatu yang lain.,dan tidak akan pernah ada kegelisahan aku atas diriku.
Tapi suatu saat aku berharap dapat kembali pada ketiadaanku,sehingga tidak akan pernah ada lagi perbedaan yang menjadi perbandingan antara aku,kamu,dia,mereka,kita dan semua yang tercipta.

8:50 AM  
Anonymous awuy darma djati said.. :

kalau saja kita mengetahui kebenaran dengan benar....,tentu tidak akan pernah ada perselisihan,dan tidak akan pernah ada yang merasa terintimidasi karna perbedaan persepsi,apalagi jadi bahan monopoli dari pembenaran pembenaran yang berwujud emosi.
Kalau saja kita mengetahui kebenaran dengan benar....,sesungguhnya tidak satu katapun yang dapat menjelaskan kebenaran dengan benar,dan tidak sesuatupun yang dapat mengumpamakan kebenaran dengan benar selama emosi masih menjadi pembenaran dalam kebenaran.
Kalau saja kita mengetahui kebenaran dengan benar....,hanya kebenaran yang dapat memahami kebenaran dengan benar,karna kebenaran adalah benar,dan benar adalah kebenaran.
Kalau saja kita mengetahui kebenaran dengan benar....

8:05 AM  
Blogger Unknown said.. :

chenlina20150603
michael kors outlet
ray ban uk
louis vuitton handbags
true religion sale
soccer jerseys
louis vuitton handbags
cheap jordans
replica rolex watches
timberland outlet
retro 11
abercrombie and fitch
michael kors
kids lebron shoes
coach outlet
kate spade outlet
celine bags
oakley sunglasses
ray ban sunglasses
retro 11
pandora charms
ray ban sunglasses
discount oakley sunglasses
michael kors uk
fake watches
louis vuitton handbags
kobe 9
hollister kids
chanel outlet
ralph lauren outlet
oakley sunglasses
michael kors outlet
mulberry handbags
jordan retro 11
louis vuitton uk
michael kors
louis vuitton outlet
louis vuitton handbags
christian louboutin shoes
louis vuitton outlet
polo ralph lauren
as

5:56 PM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger