Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Wednesday, February 07, 2007

Kenapa Kita Mesti Bertaubat?
at 10:03 PM 
Dalam menempuh perjalanan hidup, ada orang yang dapat dimisalkan dengan (1) orang buta tetapi ia merasa tidak memerlukan penuntun, dan (2) orang yang sehat penglihatannya, tetapi bahkan ia selalu berhitung cermat kemana langkah akan diayunkan.

Dalam perspektif keberagamaan, juga ada (1) orang yang rendah langitnya atau sempit dadanya. Dalam setiap hal ia membutuhkan petunjuk tekstual dari al Qur’an atau hadis, tetapi ketika harus menangkap substansi masalah, ia malah kebingungan. Orang seperti ini meskipun usianya panjang tetapi langkah hidupnya tetap pendek. (2) ada juga orang yang beruntung memiliki dada yang lapang. Dari kelapangannya itu ia dapat menangkap cahaya ketuhanan, cahaya iman dan cahaya al Qur’an, yang oleh karena itu ia dengan mudah dapat melampaui “jurang-jurang” kehidupan tanpa harus setiap saat membuka teks al Qur’an atau hadis.

Karena ia dapat menangkap substansi masalah, maka ia dapat cepat mengambil keputusan, termasuk keputusan untuk mengakui kesalahannya, dan keputusan untuk segera bertaubat. Orang yang gelap hati sering berfikir untuk menunda taubat meski ia sudah berada di ambang bencana, sedang orang yang tajam mata hatinya, ia merasa tersiksa oleh perbuatan dosa sehingga bersegera untuk bertaubat seperti bersegeranya orang yang ingin cepat sembuh dari rasa sakit.



posted by : Mubarok institute

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger