Thursday, January 10, 2008
Mukmin Adalah Bersaudara
Menurut pandangan hidup muslim, setiap mu’min adalah bersaudara, innama al mu’mu’minuna ikhwah fa aslikhu baina akhowaikum. Secara konsepsional, setiap mu’min memiliki komitmen mengabdi kepada Tuhan; salatnya, ibadahnya hidupnya dan bahkan matinya semata-mata dibadikan untuk Tuhan semata, oleh karena itu kesamaan visi vertikal akan memudahkan mengorganisir visi horizontal. Sesama orang beriman- dalam keimanannya- pasti bersaudara. Kawan dalam bertugas yang paling tepat adalah yang seaspirasi dalam iman.Tetapi jika orang beriman memiliki interest selain Tuhan, maka potensi persaudaraan imaniyah akan mudah retak.
Adapun yang selalu menjadi lawan dalam menjalankan tugas hidup menurut pandangan hidup muslim adalah syaitan. Secara konsepsional syaitan adalah musuh, aduwwun mubin., karena syaitan diciptakan Tuhan memang sebagai unsur penggoda, penguji kualitas manusia. Syaitan bisa berujud makhluk halus (jin) bisa juga berujud manusia, min al jinnati wa an nas. Esensi syaitan adalah ajakan kepada kejahatan. Ia berada dalam aliran darah manusia dimana setiap saat mengintai peluang untuk menyesatkan manusia dengan menggunakan hawa nafsu dan syahwat sebagai kendaraannya . Di dalam kemarahan, kesombongan, keserakahan dan kemaksiatan yang dilakukan orang syaitan selalu mendorongnya.
Menurut hadis Nabi syaitan suka mangkal di pasar dan di perempatan jalan Maknanya pengaruh jahat selalu mengintai setiap ada transaksi dan masa peralihan. Dalam setiap transaksi manusia selalu digoda untuk melakukan kejahatan seperti mengambil keuntungan dengan cara tidak jujur. Demikian juga dalam setiap masa peralihan, peralihan zaman, peralihan jabatan, orang sering digoda untuk mengambil keuntungan dalam kesempitan waktu. Syaitan memiliki wilayah yang sangat luas , menembus sekat-sekat ruang dan waktu. Hanya kekuatan zikir (ingat kepada Tuhan) yang bisa mengusir kehadiran syaitan, oleh karena itu kita dianjurkan untuk selalu membaca bismillah dan ta`awudz; a`udzu billahi min as syaithan ar rajim, artinya; aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
Adapun yang selalu menjadi lawan dalam menjalankan tugas hidup menurut pandangan hidup muslim adalah syaitan. Secara konsepsional syaitan adalah musuh, aduwwun mubin., karena syaitan diciptakan Tuhan memang sebagai unsur penggoda, penguji kualitas manusia. Syaitan bisa berujud makhluk halus (jin) bisa juga berujud manusia, min al jinnati wa an nas. Esensi syaitan adalah ajakan kepada kejahatan. Ia berada dalam aliran darah manusia dimana setiap saat mengintai peluang untuk menyesatkan manusia dengan menggunakan hawa nafsu dan syahwat sebagai kendaraannya . Di dalam kemarahan, kesombongan, keserakahan dan kemaksiatan yang dilakukan orang syaitan selalu mendorongnya.
Menurut hadis Nabi syaitan suka mangkal di pasar dan di perempatan jalan Maknanya pengaruh jahat selalu mengintai setiap ada transaksi dan masa peralihan. Dalam setiap transaksi manusia selalu digoda untuk melakukan kejahatan seperti mengambil keuntungan dengan cara tidak jujur. Demikian juga dalam setiap masa peralihan, peralihan zaman, peralihan jabatan, orang sering digoda untuk mengambil keuntungan dalam kesempitan waktu. Syaitan memiliki wilayah yang sangat luas , menembus sekat-sekat ruang dan waktu. Hanya kekuatan zikir (ingat kepada Tuhan) yang bisa mengusir kehadiran syaitan, oleh karena itu kita dianjurkan untuk selalu membaca bismillah dan ta`awudz; a`udzu billahi min as syaithan ar rajim, artinya; aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
Post a Comment
Home