Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Tuesday, May 17, 2011

Jenis-jenis Gangguan Jiwa (2)
at 10:01 PM 
Hysteria
Secara sepintas, hysteria pada tingkatan tertentu mirip dengan orang yang terkena epilepsi atau penyakit ayan, tetapi sebenarnya sangat berbeda. Penanganan epilepsi dilakukan oleh dokter, sedangkan hysteria diatasi dengan terapi psikologis. Gejala-gejala hysteria ada yang berhubungan dengan fisik dan ada pula yang berhubungan dengan mental. Secara umum hysteria disebabkan karena adanya problem psikologi, yaitu merasa tidak mampu menghadapi kesulitan yang disebabkan karena konflik batin, sulit mengambil keputusan dalam situasi “maju kena mundur kena”, sehingga orang itu merasa tertekan, gelisah dan cemas.

Karena ia lemah tidak mampu mengambil keputusan, padahal di satu pihak ia harus mengambil keputusan maka terjadilah proses psikologi dimana beberapa fungsi fisik atau mental tidak bekerja, sehingga sepertinya orang itu merasa tertolong, yakni terbebas dari keharusan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu karena terhalang oleh tidak berfungsinya anggauta fisik atau mental.

Bagi orang yang sehat mental, kesukaran itu merupakan tantangan dan dengan semangat ia berusaha menaklukannya. Jika kesulitannya bersifat norma atau etika, maka ia akan berusaha membuat rumusan baru yang logis dan etis untuk membenarkan langkah yang akan diambil, sehingga hatinya terbebas dari rasa bersalah atau rasa serba salah. Akan tetapi bagi orang yang lemah mental, ia tidak memandang kesukaran secara wajar, sebaliknya ia justeru ingin lari dari tanggung jawab, dan akhirnya tanpa disadari ia terkena gejala-gejala hysteria yang tidak wajar.
Bentuk-bentuk hysteria antara lain:
a) Tiba-tiba lumpuh, disebut Lumpuh Histeria,
b) Tiba-tiba kram, disebut Cram Histeria,
c) Tiba-tiba kejang, disebut Kejang Histeria,
d) Tia-tiba bisu, tidak bisa bicara, disebut Mutisme.

Lumpuh Histeria
Gejala lumpuh hysteria biasanya berupa lumpuh salah satu anggauta badannya, bias kaki saja, tangan saja atau jari saja. Kelumpuhan itu merupakan puncak dari ketidakmampuan mengambil keputusan, karena ia tidak ingin melakukan sesuatu tetapi ia juga tidak bias menolak untuk tidak mengerjakan sesuatu. Seorang seniman yang halus jiwanya dan ia sangat mencintai kehidupan manusia, tiba-tiba dalam kecamuk perang saudara ia harus mengangkat senjata. Dalam peperangan ia bertemu dengan musuh dimana ia mempunyai peluang untuk menembaknya, tetapi ia mengenal orang yang akan ditembak itu yaitu temannya sesame seniman yang sebelum perang merupakan teman akrab dan saling setia. Secara psikologis ia tidak mampu membunuh teman, tetapi jika ia tidak menembak, rekan-rekan prajurit dari pihaknya akan terkena tembakan. Posisinya sama dengan ungkapan “maju kena mundur kena”, atau “makan buah simalakama”. Dari ketidak mampuan mengambil keputusan itu tiba-tiba jarinya lumpuh sehingga ia tidak mampu menarik pelatuk senjata. Nah dengan kelumpuhan itu ia merasa tertolong, yakni bias bersembunyi dibalik kelumpuhannya itu buntuk tidak menembak.

Kasus ini juga bisa menimpa seorang gadis yang tidak mampu memutuskan untuk ikut kekasihnya kawin tanpa direstui, atau menuruti kemauan orang tua untuk menikah dengan pria yang tidak ia cintai.

Cram Histeria
Penyebab keram hysteria hampir sama dengan lumpuh hysteria, yaitu rasa tertekan atau bosan dalam mengerjakan sesuatu karena merasa pekerjaannya tidak akan membawa hasil. Seorang penulis jika terkena gangguan jenis ini biasanya cram pada jarinya, atau seorang pemain biola cram pada tangannya, pokoknya cram pada bagian-bagian dimana pekerjaan yang membosankan itu harus dikerjakan dengan anggauta badan itu.

Kejang Histeria
Gejala kejang hysteria mirip dengan epilepsi atau penyakit ayan, yakni tiba-tiba jatuh, atau pingsan dan setelah siuman Nampak kebingungan. Kejang hysteria bukan termasuk penyakit fisik, tetapi merupakan puncak emosi kesedihan dan kekecewaan yang datang seketika, ketika mengingat penderitaan yang pernah dialami. Gangguan ini bisa datang di tengah-tengah pesta, di lapangan ketika sedang upacara bendera atau di tempat lain yang mengingatkan penderita pada pengalaman sedihnya.Gangguan jiwa seperti ini tidak memerlukan pengobatan khusus, bahkan sebaiknya dibiarkan saja, pura-pura tidak tahu, karena setelah sembuh ia akan kembali normal seperti sedia kala.

Mutisme
Mutisme adalah gangguan jiwa berupa tiba-tiba tidak bisa berbicara. Ada dua macam mutisme, yaitu tidak bisa bicara secara keras, dan yang kedua tidak bias berbicara sama sekali, mutisme bukan disebabkan oleh keruksakan alat percakapan seperti pita suara atau tenggorokan, tetapi biasanya akibat dari tekanan perasaan, kecemasan, putus asa, merasa hina, gagal, dan sebagainya, yang disebabkan karena merasa tidak berdaya, yakni tidak menyukai apa yang dilihat atau apa yang menimpa, tetapi ia tidak sanggup melawan sama sekali. Seorang gadis kecil yang melihat ibunya diperkosa dan dibunuh dengan sadis bersama ayahnya oleh perampok di depan matanya, biasa terancam mutisme.
Demikian juga orang kecil yang merasa tinggal di rumahnya sendiri sejak lahir, tetapi dikalahkan oleh pikah lain dalam sengketa yang tidak ia fahami dan kemudian ia digusur oleh regu kamtib, nah orang kecil yang tidak faham dengan apa yang terjadi tetapi ia tidak sanggup melawan juga dapat terkena mutisme.

Penyembuhan mutisme biasanya memerlukan waktu yang cukup lama. Mutisme disebabkan melihat kejadian sadism terkadang justeru sembuh ketika secara tidak sengaja melihat peristiwa kejam lain yang mengingatkan pengalaman mengerikan msa kecilnya.
Gangguan Histeria dalam bentuk lain
Disamping empat macam gangguan diatas, ada juga gangguan mental dalam bentuk lain, yaitu hilang ingatan (Amnesia), kepribadian kembar, Mengelana secara tidak sadar dan jalan-jalan di waktu tidur.

Amnesia. Pernah terjadi seorang muballigh mengidap penyakit aneh, yaitu lupa kepada banyak hal, dan bahkan lupa kepada bacaan salat. Banyak orang tidak percaya, tetapi hal itu benar-benar terjadi. Penyebab dari hilangnya ingatan dari muballigh itu tidak terungkap, tetapi dua bulan kemudian ia sembuh. Penyakit serupa juga pernah menimpa seorang ilmuan, professor, doktor dan penulis dari sejumlah buku-buku ilmiah.

Penulis terkenal itu kembali seperti orang bodoh yang buta huruf, seperti komputer yang dicabut memorinya. Hilang ingatan semacam ini bukan sakit ingatan atau gila, tetapi hilangnya ingatan yang disebabkan oleh peristiwa mengerikan yang ia tidak sanggup membayangkannya, atau dari rasa bersalah yang ia tidak sanggup membayangkan akibatnya.

Berbeda dengan kasus muballigh, kasus ilmuan yang hilang ingatan hampir selama lima bulan itu dapat diketahui sebab-sebabnya. Menurut pengakuan setelah ia sembuh, suatu hari terjadi kebakaran disebelah rumahnya. Sang professor ketika melihat api menjilat-jilat rumah sebelah langsung membayangkan bahwa sebentar lagi rumahnya yang sekaligus perpustakan pribadi dimana didalamnya terdapat segala macam naskah yang berhubungan dengan keahliannya pasti segera akan musnah terbakar, karena ia merasa tidak ada waktu lagi untuk menyelamatkannya. Itulah ingatan terakhir dari sang professor. Kebakaran rupanya dapat dipadamkan (karena segera datang pemadam kebakaran), dan rumah professor dengan seluruh perpustakan selamat tanpa terjilat api sedikitpun, tetapi sang professor yang begitu cinta kepada buku dan tidak sanggup membayangkan kehilangan naskah dari khazanah keilmuannya ternyata terlanjur terganggu system memorinya hingga kemudian tak berfungsi. Berangsur-angsur melalui tahap-tahap terapi, sang professor pulih kembali, dan setelah itu konon menjadi taat menjalankan ibadah.

Double Personality. Gangguan jenis ini, yakni kepribadian kembar adalah satu gejala dimana seseorang dapat melakukans esuatu yang sangat berbeda dari kepribadian yang diperlihatkan sehari-harinya, dan ia sendiri tidak menyadari apa yang telah dilakukannya itu.
Contoh dari kasus seperti ini adalah sebagai berikut ; Seorang kyai menjumpai isterinya berpakaian ngetrend memasuki diskotik. Ia tidak percaya atas apa yang dilihatnya, maka ia pulang ke rumah dengan harapan bahwa ia salah lihat dan menjumpai isterinya di rumah. Di rumah, isterinya memang tidak ada. Setelah agak malam isterinya pulang dengan berpakaian rapih, berjilbab sebagaimana biasanya. Ketika ditegor bahwa ia terlihat masuk diskotik sang istri dengan polos dan menyatakan tidak masuk ke diskotik. Suaminya akhirnya yakin bahwa ia tadi salah lihat. Akan tetapi kejadian itu terulang empat bulan kemudian, dan kali ini sang suami ikut menyelinap masuk ke diskotik dan ia melihat dengan kepala sendiri isterinya sedanga ajojing. Dengan istighfar ia keluar dan pulang menunggu kepulangan isterinya. Setelah isterinya pulang ditegur dan bahkan dimarahi dengan keras, sang isteri kebingungan dan dengan wajah jujur mengatakan tidak mengerti apa yang dimaksud suaminya karena ia merasa tidak pernah pergi ke diskotik.

Pa kyai yang kebetulan mempunyai adik seorang psikolog kemudian meminta bantuan adiknya untuk mencari tahu ada apa sebenarnya dibalik kelakuan isterinya yang anggun dan alim itu. Dari hasil “investigasi” psikolog tersebut akhirnya diketahui bahwa isteri pa kyai itu terkena gangguan kepribadian kembar. Dari riwayat hidupnya dapat diketahui bahwa ketika remaja, wanita itu sebenarnya jago diskotik. Ketika orang tua memaksanya nikah dengan seorang kyai, sebenarnya ia nggak siap karena merasa memiliki hobi berat yang bertentangan dengan dunia santri, tetapi hati kecilnya merasa bangga akan menjadi isteri kyai. Setelah benar-benar menjadi isteri kyai, ia berpakaian muslimah secara rapih dan memang merasa senang menjadi isteri terhormat dan dihormati orang.

Hanya saja kadang-kadang timbul kerinduannya untuk ajojing seperti ketika masih gadis. Setiap kali kerinduan itu muncul maka ia tekan habis-habisan karena ia merasa tidak pantas untuk melakukan hobinya itu. Nah rupanya jalan keluar dari konflik batin itu muncul dalam bentuk kepribadian kembar, yakni ia terpenuhi kerinduannya kepada hobi lama, tetapi ia juga terpenuhi keharusannya menjaga kesopanan sebagai isteri seorang kyai karena ketika ia pergi ke diskotik, yang pergi bukan isteri pa kyai, tetapi kepribadian yang lain.

Mengelana secara tidak sadar. Ketika musim haji, di Makkah sering kali ada orang yang hilang dari kelompoknya, ada yang tersesat, ada yang kebingungan arah, dan ada yang pergi tanpa tujuan. Demikian juga di kapal laut ada jamaah haji yang tanpa difahami oleh orang lain tiba-tiba meloncat terjun ke laut. Ketika siuman setelah diselamatkan, ia justeru bertanya kepada orang-orang di sekelilingnya apa yang baru terjadi. Gejala ini disebut fugue.
Jalan-jalan ketika sedang Tidur. Surat kabar pernah memberitakan kasus penganiyayaan seorang bapak terhadap anaknya. Si anak mengaku kepada polisi bahwa ia yang tidur dibalai-balai depan rumahnya tengah malam didatangi ayahnya yang langsung memukulinya dengan kayu hingga ia jatuh pingsan. Tetapi sang ayah yang tidurnya di ruang dalam kepada polisi juga menyatakan secara polos bahwa tidak mungkin ia menganiyaya anaknya seperti itu, apalagi anak itu adalah anak kesayangannya. Akan tetapi isterinya bersaksi bahwa antara sadar dan tidak ia secara samar-samar melihat suaminya keluar kamar, mendengar suara agak gaduh di luar, kemudian suaminya masuk kembali ke kamar dan terus tidur. Dalam kasus ini suami tidak bohong. Secara psikologis ia sedang dikuasai oleh sejumlah pikiran dan kenang-kenangan yang berhubungan satu sama lain. Satu sisi ia menyayangi anaknya, tapi di sisi lain ada hal yang ia tidak suka terhadap anaknya, tetapi tidak mungkin untuk mengeluarnkannya, karena takut menyinggung perasaan anaknya, maka konflik batin itu memperoleh jalan keluar melalui perbuatan yang dilakukan dalam tidurnya. Gejala ini disebut somnambulism.

Kejadian seperti itu bukan hal yang mustahil, karena jangankan sedang tidur,kasus seorang petinju di kota Malang yang memukuli anaknya yang masih kecil hingga tewas membuktikan bahwa gangguan jiwa menyebabkan seseorang tidak menyadari apa yang dilakukannya. Kata sang petinju yang sedang frustasi itu, bahwa ia tidak merasa membunuh anaknya, yang dipukuli sampai mati menurut pengakuannya adalah seorang kucing.
posted by : Mubarok institute

Blogger yanmaneee said.. :

yeezy boost 500
air max 95
nba jerseys
fila sneakers
nhl jerseys
air max 270
hermes belt
golden goose
james harden shoes
ralph lauren uk

10:03 PM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger