Thursday, July 19, 2007
Paradigma Baru Dakwah di Indonesia

Reformasi di Indonesia yang hampir menyerupai revolusi ini sebenarnya membuka peluang bagi ummat Islam sebagai mayoritas untuk membukukan tonggak sejarah, dan beberapa indikator sudah nampak, tetapi PR yang terlalu banyak dapat menyebabkan ummat sibuk menatap ersoalan intern, lupa strategi jangka panjang. Eep Saifullah Fatah nyaris sangat tepat ketika menginfentarisir 25 kesalahan ummat Islam Indonesia.
Itulah tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat dakwah dalam menyongsong abad 21.
Kondisi tidak ideal yang menjadi tantangan dakwah
Krisis bangsa yang terjadi pada zaman global memunculkan fenomena yang memperberat tantangan dakwah, antara lain :
1. derasnya arus informasi global dengan muatan budaya asing yang sangat kental, sementara masyarakat (ummat) belum siap memfilter informasi yang datang.
2. Krisis ekonomi yang melanda masyarakat (ummat) memperkecil peluang belajar, yang artinya memperlambat pembinaan SDM ummat.
3. Wawasan masyarakat yang masih sempit membuat mereka mudah dipermainkan oleh issue jangka pendek, lupa agenda jangka panjang. Kepentingan pendidikan bangsa misalnya mudah dikalahkan oleh kepentingan politik sesaat.
4. Keterbatasan pergaulan ummat (terutama da’I dan muballignya) dalam percaturan international menghambat pergaulan yang dinamis dalam kerangka bangsa Indonisa yang plural.
No comment
Post a Comment