Friday, September 12, 2008
Bahaya Tiga Dosa Besar
Dalam hadis sahih yang sangat populer disebutkan bahwa Rasul pernah berkata: Sukakah kalian aku ingatkan tentang tiga yang terbesar dari dosa-dosa besar? Setelah para sahabat menyatakan kesediaannya, Nabi menyebutkan; Tiga dosa besar itu ialah; Menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, dan dengan berulang-ulang Nabi menyebut dosa yang ketiga, yaitu perkataan dusta dan saksi dusta.
Tiga jenis dosa tersebut di atas memang pantas disebut dosa besar karena implikasinya juga besar.
1. Menyekutukan Allah (syrik, pelakunya disebut musyrik)) merupakan wujud dari perbuatan sangat bodoh dan zalim dari manusia (innas syirka lazulmun ‘adzim). Ada dua jenis syrik, pertama: syrik yang nyata (syirk jaliy), yakni menjadikan makhluk sebagai sesembahan selain Allah, misalnya me¬nyembah benda, alam, manusia, syaitan atau malaikat. Inilah syirk terbesar yang dalam al Qur’an disebut bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa jenis ini tetapi mengampuni jenis dosa yang lain (Q/4:48). Kedua; syrik kecil atau syrik tersem¬bunyi (syirk khofiy), yakni riya dalam beramal. Riya adalah mengerjakan perbuatan baik secara tidak ikhlas, tidak semata-mata karena Allah, tetapi ingin memamerkannya kepada sesama manusia dan mengharap pujian dari manusia. Amal yang diker¬jakan karena riya tidak dinilai ibadah. Nabi sering mengingatkan: banyak orang berpuasa tetapi ia tidak memperoleh apa-apa selain lapar dan haus. Banyak orang mengerjakan salat malam, tetapi mereka tidak meperoleh apa-apa selain kantuk. Peringatan Nabi ini ditujukan kepada orang yang dalam ibadahnya tidak ikhlas, yakni sekedar ingin memperoleh pujian dari sesama manusia.
2. Durhaka kepada orang tua merupakan wujud ke¬tidaktahudirian seseorang terhadap orang yang menjadi penyebab kehadirannya di muka bumi. Al Qur’an menempatkan orang tua dalam posisi yang sangat tinggi. Dalam al Qur’an ada tiga ayat yang menempatkan dua hal secara berdampingan, yaitu; (a) taat kepada Allah dan taat kepada Rasul (athi‘ul¬lah wa athi‘ur Rasul), (b) kewajiban salat dan kewa¬jiban zakat (aqimus salat wa a tuz zakat) dan (c) ber¬terima kasih kepada Tuhan dan kepada kedua orang tua (anisykur li wa li walidaik). Nabi juga mengingatkan bahwa ridla Allah ada bersama dengan ridla kedua orang tua, sebagai¬mana juga murka Allah bersama dengan kemurkaan kedua orang tua (ridlallah fi ridla al walidain, wa sukhthullah fi sukhthi al wa lidain). Meski orang tua dalam posisi salah, menurut al Qur’an, anak tetap harus meng¬hormatinya sebagai orang tua (wa shahib huma fi ad dunya ma‘rufa). Menurut hadis riwayat al Hakim, Nabi pernah berkata; semua dosa, (hukumannya) ditunda atas kehendak Allah hingga hari kiamat, kecuali dosa durhaka kepada orang tua, karena pelakunya akan menerima akibatnya di dunia sebelum hari kiamat. Kata Rasul juga, prioritas pertama orang yang harus dihormati dalam hidup adalah ibu, kedua ibu, ketiga ibu, dan keempat baru ayah. Banyak sekali hadis Nabi yang menyebutkan bahwa durhaka kepada kedua orang tua mengha¬langi seseorang masuk surga.
3. Sumpah palsu merupakan dosa besar karena impli¬kasinya sangat besar terhadap masalah lain. Ada empat kesalahan dalam sumpah palsu, (a) berkata bohong (al kizb wa al iftira), (b) sumpah palsu itu berimplikasi pada terjadinya kezaliman, yaitu dengan kesaksian palsu itu bisa berakibat tereng¬gutnya kehormatan, harta dan nyawa orang tak bersalah, (c) dengan kesaksian palsu pelakunya bisa memperoleh keuntungan materi secara tidak syah, yang pada hakikatnya merupakan bara api neraka, dan (d) secara sadar ia melanggar apa yang dilarang oleh Tuhan, yang berarti telah berbuat maksiat. Wallohu a‘lam bissawab.
Tiga jenis dosa tersebut di atas memang pantas disebut dosa besar karena implikasinya juga besar.
1. Menyekutukan Allah (syrik, pelakunya disebut musyrik)) merupakan wujud dari perbuatan sangat bodoh dan zalim dari manusia (innas syirka lazulmun ‘adzim). Ada dua jenis syrik, pertama: syrik yang nyata (syirk jaliy), yakni menjadikan makhluk sebagai sesembahan selain Allah, misalnya me¬nyembah benda, alam, manusia, syaitan atau malaikat. Inilah syirk terbesar yang dalam al Qur’an disebut bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa jenis ini tetapi mengampuni jenis dosa yang lain (Q/4:48). Kedua; syrik kecil atau syrik tersem¬bunyi (syirk khofiy), yakni riya dalam beramal. Riya adalah mengerjakan perbuatan baik secara tidak ikhlas, tidak semata-mata karena Allah, tetapi ingin memamerkannya kepada sesama manusia dan mengharap pujian dari manusia. Amal yang diker¬jakan karena riya tidak dinilai ibadah. Nabi sering mengingatkan: banyak orang berpuasa tetapi ia tidak memperoleh apa-apa selain lapar dan haus. Banyak orang mengerjakan salat malam, tetapi mereka tidak meperoleh apa-apa selain kantuk. Peringatan Nabi ini ditujukan kepada orang yang dalam ibadahnya tidak ikhlas, yakni sekedar ingin memperoleh pujian dari sesama manusia.
2. Durhaka kepada orang tua merupakan wujud ke¬tidaktahudirian seseorang terhadap orang yang menjadi penyebab kehadirannya di muka bumi. Al Qur’an menempatkan orang tua dalam posisi yang sangat tinggi. Dalam al Qur’an ada tiga ayat yang menempatkan dua hal secara berdampingan, yaitu; (a) taat kepada Allah dan taat kepada Rasul (athi‘ul¬lah wa athi‘ur Rasul), (b) kewajiban salat dan kewa¬jiban zakat (aqimus salat wa a tuz zakat) dan (c) ber¬terima kasih kepada Tuhan dan kepada kedua orang tua (anisykur li wa li walidaik). Nabi juga mengingatkan bahwa ridla Allah ada bersama dengan ridla kedua orang tua, sebagai¬mana juga murka Allah bersama dengan kemurkaan kedua orang tua (ridlallah fi ridla al walidain, wa sukhthullah fi sukhthi al wa lidain). Meski orang tua dalam posisi salah, menurut al Qur’an, anak tetap harus meng¬hormatinya sebagai orang tua (wa shahib huma fi ad dunya ma‘rufa). Menurut hadis riwayat al Hakim, Nabi pernah berkata; semua dosa, (hukumannya) ditunda atas kehendak Allah hingga hari kiamat, kecuali dosa durhaka kepada orang tua, karena pelakunya akan menerima akibatnya di dunia sebelum hari kiamat. Kata Rasul juga, prioritas pertama orang yang harus dihormati dalam hidup adalah ibu, kedua ibu, ketiga ibu, dan keempat baru ayah. Banyak sekali hadis Nabi yang menyebutkan bahwa durhaka kepada kedua orang tua mengha¬langi seseorang masuk surga.
3. Sumpah palsu merupakan dosa besar karena impli¬kasinya sangat besar terhadap masalah lain. Ada empat kesalahan dalam sumpah palsu, (a) berkata bohong (al kizb wa al iftira), (b) sumpah palsu itu berimplikasi pada terjadinya kezaliman, yaitu dengan kesaksian palsu itu bisa berakibat tereng¬gutnya kehormatan, harta dan nyawa orang tak bersalah, (c) dengan kesaksian palsu pelakunya bisa memperoleh keuntungan materi secara tidak syah, yang pada hakikatnya merupakan bara api neraka, dan (d) secara sadar ia melanggar apa yang dilarang oleh Tuhan, yang berarti telah berbuat maksiat. Wallohu a‘lam bissawab.
hi, mubarok-institute.blogspot.com!
[url=http://viagrade.fora.pl/] viagra bestellen ohne rezept[/url] [url=http://deviagra.fora.pl/] viagra kaufen online[/url] [url=http://viagrakaufen.fora.pl/] viagra bestellen rezeptfrei[/url] [url=http://viagrabestellen.fora.pl/] viagra online[/url] [url=http://viagradeb.fora.pl/] viagra kaufen online[/url] [url=http://viagradea.fora.pl/] viagra ohne rezept[/url]
Post a Comment
Home