Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Sunday, October 12, 2008

Kiat Ketika Memberi Salam
at 9:56 PM 
Salam adalah penghormatan bagi kaum muslimin yang disyariatkan Allah untuk dijadikan slogan diantara sesama mereka. Memberi salam adalah kewajiban bagi seorang muslim terhadap muslim lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

“Kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam; yaitu (a) apabila berjumpa, ucapkanlah salam kepadanya, (b) apabila ia mengundang, penuhilah undangannya, (c) apabila ia minta na¬sehat, berilah ia nasehat, (d) apabila ia bersin yang disertai ucapan Alhamdulillah, maka ucapkanlah yarhamukallah, (e) apabila ia sakit, lawatlah, dan (f) apabila ia meninggal, hantarkanlah jenazahnya. (HR. Muslim).

Tatakrama memberi salam menurut ajaran Islam adalah sebagai berikut :

1. Sedapat mungkin memberi salam dengan salam paripurna sesuai syari`ah, yaitu ucapan Assa¬lamu `alaikum warahmatullahi wa barakatuh. Hadis yang diriwayatkan oleh Umar bin Husain r.a. menceriterakan bahwa: “Seorang lelaki mendatangi Rasulullah SAW seraya mengucap¬kan salam Assalamu `alai¬kum, lalu Rasulullah menja¬wabnya. Kemudian lelaki itu duduk, dan Rasulullah kemudian berkata kepadanya, engkau mendapat sepuluh (pahala). Tak lama kemudian datang se¬orang lelaki lain dan mengucapkan salam Assa¬lamu `alaikum warahmatullah, dan Rasulullah juga menjawabnya. Setelah lelaki itu duduk, Rasulullah berkata kepadanya; engkau mem¬peroleh dua¬puluh (pahala). Kemudian datang lagi seorang lelaki dan mengucapkan salam Assalamu `alaikum warahmatullahi wa barakatuh, dan Rasulullah menjawabnya pula. Setelah lelaki terakhir itu mengambil tempat duduk, Rasulullah berkata kepadanya, engkau memperoleh tigapuluh (pahala)”. (HR. Abu Daud, Tirmizi dan Nasai dengan sanad yang kuat).

2. Di antara adab memberi salam menurut ajaran Islam ialah :

a. Pejalan kaki memberi salam kepada orang yang duduk.

b. Pengendara kendaraan memberi salam kepa¬da pejalan kaki.

c. Kelompok yang jumlahnya sedikit memberi salam kepada kelompok yang jumlahnya lebih besar.

d. Yang muda usia memberi salam kepada yang lebih tua

e. Orang yang baru masuk ke ruangan mem¬beri salam kepada orang yang sudah berada du¬luan di dalam ruangan.

f. Tidak memulai salam kepada orang non muslim.

3. Apabila dua orang sahabat berjumpa, cukuplah dengan bersalaman dan mengucapkan salam tanpa berpelukan, kecuali bagi orang yang baru pulang dari perantauan, kepada mereka disu¬natkan berpelukan. Hadis riwayat Anas bin Malik menyebutkan: “Adalah para sahabat Rasulullah SAW apabila bertemu satu sama lain, mereka memberi salam dan berjabat tangan. Dan apabila pulang dari perantauan, mereka saling berpelukan”.

4. Makruh mengucapkan `alaikas salam, karena ucapan itu pantasnya untuk orang yang telah meningggal. Ucapan salam yang disyari`atkan ialah Assalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Disunatkan ucapan salam diulangi lebih dari satu kali jika orangnya banyak, supaya semua bisa mendengarnya. Rasulullah SAW jika datang kepada suatu kaum, beliau mengucapkan salamnya tiga kali. (HR. Bukhari).

6. Salam tidak cukup hanya dengan isyarat saja tanpa mengucapkan lafaz salamnya apabila jarak antara keduanya jauh.

7. Makruh memberi salam kepada orang yang sedang buang air atau sedang di kamar mandi.
posted by : Mubarok institute

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger