Tuesday, October 12, 2010
Manusia Menurut Manusia
Manusia adalah makhluk yang bisa berfikir dan mempertanyakan diri sendiri. Renungan tentang diri sendiri tak pernah habis hingga hari ini, bahkan menurut Dr. Alexis Careel, pertanyaan tentang manusia hingga hari ini sesungguhnya tetap tanpa jawaban. Kesimpulan yang dibuat dari renungan panjang berbeda-beda, bergantung kepada “alam pikiran” dan “alam perasaan” si perenung. Para ahli psikologi juga berusaha menjawab pertanyaan mereka, manusia itu apa?
Manusia menurut Psikologi
Petanyaan tentang apa hakikat manusia sebenarnya merupakan pertanyaaan kuno. Sepanjang sejarah manusia, pertanyaan tentang hakikat manusia selalu muncul, dan jawaban yang diberikan oleh teori-teori hanya dapat memuaskan bagian manusia pada zamannya. Pada generasi berikutnya akan muncul teori baru yang mengkritik teori terdahulu dan memberikan teori yang dianggapnya benar. Begitulah seterusnya hingga sekarang, teori tentang manusia tetap menarik untuk dibicarakan baik dalam konteks keilmuan murni maupun dalam konteks operasional. Manusia memiliki kepribadian yang unik, ia adalah makluk sosial (ijtima’iyyun bi at thobibi at thob’i) dan juga makhluk budaya (madaniyyun bi at thob’i).
Meskipun banyak teori psikologi yang berusaha menjawab pertanyaan tentang hakikat manusia itu, sekurang-kurangnya ada empat pendekatan yang akan dibahas disini, yaitu pendekatan yang mengenengahkan teori psikoanalisa dengan konsepsi manusia sebagai manusia berkeinginan (Homo Volens).teori behaviorisme dengan konsepsi manusia mesin (Homo Mechanicus), teori kognitif dengan konsefsi manusia berpikir (Homo Sapiens) dan Teori Humanisme dengan konsepsi manusia yang mengerti makna kehidupan (Homo Ludens).
Keempat teori tersebut memandang manusia dengan cara yang berlainan, tapi meski begitu keempat teori itu justru dapat digunakan sekaligus untuk memahami perilaku manusia karena nampaknya manusia merupakan sintesa dari keempat teori tersebut.
Teori Psikoanalisa
Tokoh dari teori ini adalah Sigmund Freud. Fokus perhatiannya ditujukan kepada struktur manusia, yakni kepada totalitas kepribadian manusia, bukan pada bagan-bagiannya yang terpisah. Menrut teori psikoanalisa, perilaku manusia merupakan hasil interaksi dari tiga subsistem dalam kepribadian manusia, yaitu Id, Ego, Superego. Manusia dalam teori psikoanalisa disebut sebagai Homo Volens, artinya manusia berkeinginan, yakni makhluk yang digerakan oleh keinginan-keinginan yang terpendam.
Penjelasan tentang subsistem kepribadian manusia menurut teori psikoanalisa ini adalah sebagai berikut:
1. Id, Id adalah bagian kepribadian manusia yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia. Id merupakan pusat instink, atau pusat hawa nafsu menurut bahasa agama. Menurut freud, ada dua instink yang dominan pada subsistem Id ini, yaitu Libido dan Thanatos.
a. Libido. Libido merupakan instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif, seperti seks dan hal-hal lain yang mendatangkan kenikmatan; termasuk kasih ibu, pemujaan kepada Tuhan dan cinta diri (narcisisme). Tingkah manusia memakai baju, menyisir rambut dan sebagainya, menurut teori ini adalah karena dorongan seks. Bahkan mengapa pemuda kuliah di Perguruan Tinggi adalah karena dorongan libido seks, status sosialnya tinggi dan dengan begitu peluang untuk mencari istri menjadi lebih mudah. Libido juga disebut instink kehidupan (Eros).
b. Thanatos adalah instink destruktif danagresif. Dorongan-dorongan untuk melawan dan merusak bersumber dari instink ini. Motif-motif manusia sebenarnya merupakan gabungan antara eros dan thanatos, antara instink kehidupan dan instink kematian.
Id- seperti halnya hawa nafsu ingin segera memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang bersifat kesenangan (Pleasure Principle). Karena prinsif-psinsif kesenangan yang selalu ingin dipuaskan itulah maka Id sifatnya egois, tidak bermoral dan tidak peduli terhadap realitas. Id adalah tabiat hewan manusia.
2. Ego. Ketika seorang pemuda terserempet oleh mobil ugal-ugalan, maka Id-nya (baca:hawa nafsu) ingin memukul kepada sopir yang kurang ajar itu. Tetapi ketika diketahui bahwa supir ugal-ugalan itu ternyata anak dari orang yang selama ini menolong membiayai studi anak muda itu maka ketika itu Ego bekerja menjembatani nafsu yang tidak bermoral dan tidak peduli dengan realitas dengan realitas bahwa supir itu adalah anak dari orang yang berjasa. Ego memperingatkan bahwa indakan hakim sendiri terhadap orang sudah dikenal akan berakibat serius di belakang hari. Jadi, Ego adalah subsistem yang berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego menjadi penengah antara dorongan-dorongan hewani manusia dengan perimbangan-pertimbangan rasional dan realistic. Ego bekerja berdasakan prinsif realitas. Dengan Ego maka manusia mampu menundukan hasrat hewaninya untuk hidup secara rasional sesuai dengan realitas yang dihadapinya.
3. Superego, Subsistem ketiga ini dapat dikatakan mewakili hal-hal yang ideal. Superego menyerap norma-norma sosial dan cultural masyarakat. Ia bukan hanya rasional tapi juga bekerja atas prinsip-prinsip nilai yang normatif. Oleh karena itu. Superego dapat disebut sebagai hati nurani dan sebagai pengawas kepribadian. Jika suatu ketika ego seseorang menuntut untuk menikahi seorang gadis karena lamaran sudah diterima dan ia mampu untuk itu, tetapi di sisi lain orang itu tahu bahwa gadis itu telah meiliki kekasih yang sangat dicintainya dan bahwa ia hanya terpaksa menurut kemauan ayahnya yang “mata duitan”, maka superego akan menekan hasrat ego ke alam bawah sadar. Meski dengan uang dan kekuasaan seseorang mampu mengatur perkawinan, tetapi hati nuraninya tidak sanggup menzalimi dua orang yang sedang berkasih-kasihan. Jika ia memaksakan diri menikahi gadis itu tetapi kemudian sang gadis bunuh diri, maka ia akan merasa dihukum superego berada di alam bawah sadar manusia, Ego-lah yang berada di tengah, yaitu antara memenuhi tuntutan moral (hati nurani atau superego).
Jadi, menurut toeri psikoanalisa, tingkah laku manusia itu sebenarnya merupakan interaksi antara tiga subsistem itu, yaitu komponen biologis (hawa nafsu, Id), komponen psikologis (ego),komponen social (Superego), antara unsur hewani, akali dan nilai atau moral.
Manusia menurut Psikologi
Petanyaan tentang apa hakikat manusia sebenarnya merupakan pertanyaaan kuno. Sepanjang sejarah manusia, pertanyaan tentang hakikat manusia selalu muncul, dan jawaban yang diberikan oleh teori-teori hanya dapat memuaskan bagian manusia pada zamannya. Pada generasi berikutnya akan muncul teori baru yang mengkritik teori terdahulu dan memberikan teori yang dianggapnya benar. Begitulah seterusnya hingga sekarang, teori tentang manusia tetap menarik untuk dibicarakan baik dalam konteks keilmuan murni maupun dalam konteks operasional. Manusia memiliki kepribadian yang unik, ia adalah makluk sosial (ijtima’iyyun bi at thobibi at thob’i) dan juga makhluk budaya (madaniyyun bi at thob’i).
Meskipun banyak teori psikologi yang berusaha menjawab pertanyaan tentang hakikat manusia itu, sekurang-kurangnya ada empat pendekatan yang akan dibahas disini, yaitu pendekatan yang mengenengahkan teori psikoanalisa dengan konsepsi manusia sebagai manusia berkeinginan (Homo Volens).teori behaviorisme dengan konsepsi manusia mesin (Homo Mechanicus), teori kognitif dengan konsefsi manusia berpikir (Homo Sapiens) dan Teori Humanisme dengan konsepsi manusia yang mengerti makna kehidupan (Homo Ludens).
Keempat teori tersebut memandang manusia dengan cara yang berlainan, tapi meski begitu keempat teori itu justru dapat digunakan sekaligus untuk memahami perilaku manusia karena nampaknya manusia merupakan sintesa dari keempat teori tersebut.
Teori Psikoanalisa
Tokoh dari teori ini adalah Sigmund Freud. Fokus perhatiannya ditujukan kepada struktur manusia, yakni kepada totalitas kepribadian manusia, bukan pada bagan-bagiannya yang terpisah. Menrut teori psikoanalisa, perilaku manusia merupakan hasil interaksi dari tiga subsistem dalam kepribadian manusia, yaitu Id, Ego, Superego. Manusia dalam teori psikoanalisa disebut sebagai Homo Volens, artinya manusia berkeinginan, yakni makhluk yang digerakan oleh keinginan-keinginan yang terpendam.
Penjelasan tentang subsistem kepribadian manusia menurut teori psikoanalisa ini adalah sebagai berikut:
1. Id, Id adalah bagian kepribadian manusia yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia. Id merupakan pusat instink, atau pusat hawa nafsu menurut bahasa agama. Menurut freud, ada dua instink yang dominan pada subsistem Id ini, yaitu Libido dan Thanatos.
a. Libido. Libido merupakan instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan-kegiatan manusia yang konstruktif, seperti seks dan hal-hal lain yang mendatangkan kenikmatan; termasuk kasih ibu, pemujaan kepada Tuhan dan cinta diri (narcisisme). Tingkah manusia memakai baju, menyisir rambut dan sebagainya, menurut teori ini adalah karena dorongan seks. Bahkan mengapa pemuda kuliah di Perguruan Tinggi adalah karena dorongan libido seks, status sosialnya tinggi dan dengan begitu peluang untuk mencari istri menjadi lebih mudah. Libido juga disebut instink kehidupan (Eros).
b. Thanatos adalah instink destruktif danagresif. Dorongan-dorongan untuk melawan dan merusak bersumber dari instink ini. Motif-motif manusia sebenarnya merupakan gabungan antara eros dan thanatos, antara instink kehidupan dan instink kematian.
Id- seperti halnya hawa nafsu ingin segera memenuhi kebutuhan-kebutuhannya yang bersifat kesenangan (Pleasure Principle). Karena prinsif-psinsif kesenangan yang selalu ingin dipuaskan itulah maka Id sifatnya egois, tidak bermoral dan tidak peduli terhadap realitas. Id adalah tabiat hewan manusia.
2. Ego. Ketika seorang pemuda terserempet oleh mobil ugal-ugalan, maka Id-nya (baca:hawa nafsu) ingin memukul kepada sopir yang kurang ajar itu. Tetapi ketika diketahui bahwa supir ugal-ugalan itu ternyata anak dari orang yang selama ini menolong membiayai studi anak muda itu maka ketika itu Ego bekerja menjembatani nafsu yang tidak bermoral dan tidak peduli dengan realitas dengan realitas bahwa supir itu adalah anak dari orang yang berjasa. Ego memperingatkan bahwa indakan hakim sendiri terhadap orang sudah dikenal akan berakibat serius di belakang hari. Jadi, Ego adalah subsistem yang berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego menjadi penengah antara dorongan-dorongan hewani manusia dengan perimbangan-pertimbangan rasional dan realistic. Ego bekerja berdasakan prinsif realitas. Dengan Ego maka manusia mampu menundukan hasrat hewaninya untuk hidup secara rasional sesuai dengan realitas yang dihadapinya.
3. Superego, Subsistem ketiga ini dapat dikatakan mewakili hal-hal yang ideal. Superego menyerap norma-norma sosial dan cultural masyarakat. Ia bukan hanya rasional tapi juga bekerja atas prinsip-prinsip nilai yang normatif. Oleh karena itu. Superego dapat disebut sebagai hati nurani dan sebagai pengawas kepribadian. Jika suatu ketika ego seseorang menuntut untuk menikahi seorang gadis karena lamaran sudah diterima dan ia mampu untuk itu, tetapi di sisi lain orang itu tahu bahwa gadis itu telah meiliki kekasih yang sangat dicintainya dan bahwa ia hanya terpaksa menurut kemauan ayahnya yang “mata duitan”, maka superego akan menekan hasrat ego ke alam bawah sadar. Meski dengan uang dan kekuasaan seseorang mampu mengatur perkawinan, tetapi hati nuraninya tidak sanggup menzalimi dua orang yang sedang berkasih-kasihan. Jika ia memaksakan diri menikahi gadis itu tetapi kemudian sang gadis bunuh diri, maka ia akan merasa dihukum superego berada di alam bawah sadar manusia, Ego-lah yang berada di tengah, yaitu antara memenuhi tuntutan moral (hati nurani atau superego).
Jadi, menurut toeri psikoanalisa, tingkah laku manusia itu sebenarnya merupakan interaksi antara tiga subsistem itu, yaitu komponen biologis (hawa nafsu, Id), komponen psikologis (ego),komponen social (Superego), antara unsur hewani, akali dan nilai atau moral.
chenlina20151212
tory burch outlet
michael kors outlet
instyler max
timberland outlet
kobe 9
coach outlet online
michael kors handbags
hollister
air max 95
true religion jeans outlet
ugg boots
cheap jordan shoes
gucci shoes
ugg clearance
coach outlet store online
polo ralph lauren outlet
michael kors outlet online
nike huarache shoes
kevin durant basketball shoes
louis vuitton outlet
michael kors outlet
coach factory outlet
christian louboutin outlet
ugg sale
toms shoes
coach factory outlet
abercrombie kids
cheap uggs
air max 90
canada goose jackets
hollister uk
ugg boots
michael kors bag
ugg sale
christian louboutin
louis vuitton
louis vuitton
uggs clearance
coach outlet
michael kors outlet online
as
air jordan retro
ray ban sunglasses
asics running shoes
jordan shoes
hollister clothing
louis vuitton outlet
adidas uk
louis vuitton outlet
tory burch sale
coach outlet
louis vuitton outlet stores
coach factory outlet
air max 90
adidas shoes
louis vuitton
ray ban sunglasses outlet
ray ban sunglasses
jordan 4 toro
louis vuitton outlet
cheap jordan shoes
ray bans
tory burch outlet
louis vuitton handbags
michael kors
marc jacobs
nike trainers
nike roshe run
retro jordans
cheap oakley sunglasses
fitflops
louis vuitton outlet
ray ban wayfarer
michael kors outlet
coach outlet
burberry outlet online
michael kors outlet
louis vuitton outlet
cheap oakley sunglasses
jordan 6
christian louboutin shoes
20165.14wengdongdong
lacoste online shop
hogan outlet
hermes handbags
baseball jerseys
lebron 15 shoes
adidas nmd r1
hermes birkin
nike basketball shoes
lebron shoes
timberland boots
m0p01c7i97 z1q02e0e93 z8o18z9s29 g7n61j7m73 y1r28e3w37 b3l70q7b84
Post a Comment
Home