Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Wednesday, April 29, 2015

Tasawuf Nusantara (2)
at 3:04 AM 
Pada umumnya orang memandang tarekat itu hanya sebagai fenomena keagamaan tardisionil yang terbatas wilayah perhatiannya. Tetapi dalam keadaan tertentu tarekat juga tak bisa menghindar dari situasi social politik yang sedang berlangsung sehingga tarekat dan politik bisa menjadi senafas, bahkan berhubungan jiuga dengan Negara.
   Tarekat dan Negara
Pada tahun 1998 saya mengadiri perhelatan tarekat Naqsyabandi di Washington Amerika Serikat, dalam acara yang dikemas dengan nama Second International Conference of Islamic Unity, diselenggarakan oleh masyikhah Tarekat Naqsyabandi Haqqani, dihadiri oleh 100 negara. Sebelumnya (1995, 1996 dan 1998) saya diundang dalam Multaqa aTasawwuf al `Alamy atau International Sufisme Meeting, di Tripoli, Benghazi dan  Baidho Libia. Pada tahun 1988, saya juga hadir pada festifal Ashab at Thuruq di Kairo. Jarang yang mengetahui bahwa Libia adalah satu-satunya Negara modern yang didirikan oleh Tarekat, yaitu Tarekat Sanusiyah. (Ingat Umar Mukhtar, tokoh Lion of the dissert). Sewaktu di Washington saya sempat berjumpa dengan Presiden Chehnya, Jenderal Aslan Mashadov. Juga jarang yang tahu bahwa Chehnya adalah satu-satunya Negara yang menyebut Tarekat Naqsyabandi sebagai tarekat Negara. Uni Sovyet dibuat sangat repot oleh Mujahidin Chehnya karena mujahidin Chehnya ini bukan hanya pejuang bersenjata tetapi juga pengamal tarekat sufi.
Jejak Tasauf di Indonesia
         Tahun 1998, Indonesia sedang berada pada masa transisi. Gerakan reformasi 1998 tak jelas arahnya, bahkan mengkhawatirkan, karena tidak ada contohnya dalam sejarah reformasi ekonomi dan politik yang dilaksanakan bersama yang berhasil. Uni Sovyet, Negara super power, gara-gara melakukan Glasnot dan Perestoika, reformasi ekonomi dan politik sekaligus, hasilnya bubar. Yugoslavia juga bubar. Dalam keadaan sedang galau itu, saya di Washington mohon doa restu untuk bangsa Indonesia kepada Syekh Nazim, Adil al Qubrusy, mursyid tarekat Naqsyabandi Haqqani yang pusatnya di Turki. Dalam bahasa Inggris yang terbata-bata, jawaban Syekh Nazim ternyata sangat mengusik perasaan. Beliau menjawab sebagai berikut. Iya, sekarang ini para auliya sedang sangat sibuk mendoakan negeri anda, karena negeri anda Indonesia, dulu itu didesain oleh para wali. Itu yang membuat Indonesia berbeda dengan Andalus.
Beberapa hari sesudah itu fikiran selalu terusik oleh pernyataan Mursyid tarekat Naqsyabandi itu. Dari rekaman sejarah ternyata memang nampak jelas perbedaan bagaimana Islam masuk ke Andalus (Spanyol) dan ke Indomnesia . Islam masuk ke Andalus dengan pedang, sehingga meski 700 tahun politik Islam sempat  bercokol di Andalusia Eropa bahkan kota Paris nyaris ditaklukkan. ketika kekuatan politiknya runtuh maka Islamnyapun terusir tak bersisa dari bumi Andalus. Sedangkan Islam ke Indonesia dibawa oleh para wali dengan pendekatan akulturasi budaya yang membuat orang Indonesia (baca Jawa) menjadi Islam tanpa disadari. Tradisi masyarakat Jawa dipertahankan bentuknya tetapi isinya diganti, seperti tradisi tahlilan hari ke 3, 7, 40, dan 100  setiap ada orang meninggal. Makanan tumpeng juga menjadi symbol konsep tauhid. Pertunjukkan wayang juga digunakan untuk berdakwah secara amat halus. Kokohnya tradisi “Islam” itu menjadi benteng yang sangat kuat, sehingga meski pernah mengalami sejarah kolonialisme barat lebih 300 tahun, tetapi Islam tetap utuh di bumi Indonesia.
Tokoh pembawa Islam ke Indonesia terkenal dengan sebutan para wali yang kemudian disebut wali songo. Jika berbicara  wali maka pastilah itu menjadi domainnya tarekat dan tasauf. Dan para wali bukan seperti bayangan awam, karena ternyata mereka bahkan aktip dibelakang kekuasaan politik real. Sunan Kalijaga misalnya adalah penasehat raja Mataram. Begitupun di kerajaan Demak dan Pajang. Oleh karena itu tidak aneh ketika gerakan perlawanan kepada penjajah Belanda juga banyak yang dimotori oleh gerakan tarekat. Syekh Maulana Yusuf sampai harus diasingkan ke Afrika Selatan karena pengaruhnya yang sangat kiuat terhadap gerakan perlawanan kepada penjajah. Hingga hari ini sesungguhnya “cengkeraman gaib” sufisme dan tarekat masih cukup kuat di masyarakat Indonesia. Kota Rokan Hulu Jambi bahkan hingga hari ini masih disebut sebagai kota seribu suluk. Sebagaimana fenomena awal dimana tasauf muncul karena ada krisis materialism di kalangan umat Islam generasi pertama, di Indonesia setiap kali ada krisis social maka fenomena Sufism dan tarekat mengemuka. Istilah tarekat Nusantara bisa dibenarkan karena ekpressi tarekat di Indonesia berbeda dengan ekpressi tarekat di Mesir, Libia atau Afrika.
Pengalaman bertarekat
Ayah, paman dan kakek saya adalah mursyid tarekat naqsyabandi. Irama tawajuhan yang bernuansa Jawa sangat akrab di telinga saya karena selalu mendengar sejak kecil, baik  pada musim suluk maupun rutin mingguan. Tahun 1965 saya hijrah ke Jakarta. Ada beberapa pengalaman yang sangat mengesankan dalam kaitan hidup bertarikat yang saya alami.
·       Dalam kesempatan yang tidak disengaja saya bertemu dengan seorang kyai kampong, seorang mursyid tarekat Naqsyabandi dari daerah Banten. Tanpa saya minta beliau menubuatkan/meramalkan tiga hal ramalan menyangkut diri saya, yaitu jodoh, ekonomi dan traveling. Setelah puluhan tahun ternyata ketiga ramalan tersebut terbukti. Pertama, saya diramal bahwa pernikahan saya yang pertama akan berakhir dengan perceraian, hubbun ya`qibuhu firoq, kata beliau dalam bahasa Arab yang artinya cinta yang akan diakhiri dengan perceraian. Ternyata setelah 18 tahun usia perkawinan , perceraian tidak bisa dihindar. Kedua; garis ekonomi saya putus. Ini juga terbukti, saya menjadi direktur sebuah perusahaan, setelah lima tahun saya tidak sanggup meneruskan karena konflik batin, disatu sisi saya adalah guru agama dan da`I, tapi perusahaan itu ternyata menjadi alat korupsi pejabat, karena pemilik perusahaan itu adalah bendaharawan di suatu departemen. Ketika perusahaan itu di puncak kemajuannya, saya mengundurkan diri. Ketiga saya diramal akan mengelilingi hamper seluruh belahan dunia termasuk ziarah makam Rasul. Ini juga terbukti, saya sudah mengunjungi 28 negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.
·       Pada tahun 1968 ketika duduk di bangku kuliah tingkat dua saya mengalami semacam frustasi, karena tidak bisa memahami gaya hidup kyai di Jakarta, yang sangat berbeda dengan persepsi saya selama ini tentang kyai di pesantren kampung. Perasaan frustasi itu berkembang menjadi tidak bisa menghormati dosen, dan juga tidak bisa menghormati ilmu. Akhirnya saya malas kuliah, dan lebih senang bepergian kemana saja mencari “udara” segar. Dalam pengembaraan itulah saya berjumpa dengan beberapa mursyid tarekat, dan melalui ru`ya al haqq akhirnya saya dipertemukan dengan mursyid tarekat Syadziliyyah yang kemudian saya dibai`atnya. Ternyata jalur tarekat itulah yang mengantar saya pada jalan ilmu, karer, bisnis dan traveling. Tak disangka ramalan traveling mursyid tarekat dari Banten pada tahun 1968 itu menjadi kenyataan mulai dari tahun 1988 hingga hari ini. Sudah 27 negara saya kunjungi Asia, Eropa, Afrika dan Amerika, melalui jaringan tarekat.
·       Pada tahun 1997 melalui internet saya mengenal Syekh Hisyam Kabbani, masyikhah Tarekah Naqsyabandi Haqqani Amerika. Yang menarik dari guru tarekat ini adalah etosnya yang sangat berbeda dengan etos guru tarekat Nusantara. Etos beliau adalah “dengan semangat salafi menembus globalisasi”.  Hampir 50% waktunya digunakan untuk safar, mengunjungi murid-muridnya diseluruh dunia, dan setiap berkunjung ke suatu negeri pasti ada agenda ketemu Presidennya, termasuk Presiden Putin (Rusia). Tahun 2003, Pak SBY (ketika itu menko Polkam) saya perkenalkan dengan Syekh Hisyam, dan akhirnya Pak Sby berbai`at tarekat Naqsyabandi. Selanjutnya hamper setiap ke Indonesia selalu ada agenda ke istana.

·       Tahun 1968 saya bai`at tarekat, tetapi baru pada tahun 1995 saya berceritera kepada orang lain bahwa saya menganut tarekat, setelah pada tahun 1995 sayalah satu-satunya orang Indonesia yang dengan “keajaiban” menghadiri sarasehan guru tarekat se dunia di Tripoli. Ternyata selanjutnya perjalanan hidup saya tidak pernah terlepas dari sufisme dalam semua aspek kehidupan saya. Di akademik, saya menjadi profesor pertama di dunia dalam bidang Psikologi Islam, yang hakikatnya adalah pendekatan psychosufistik. Dalam bidang bisnis juga keberhasilan saya justeru karena melalui pendekatan sufistik, yang terambil dari nasehat sufistik; man akhodza addunya kullaha tarokaha kullaha, wa man tarokaha kullaha akhodzaha kullaha, fa akhdzuha bi tarkiha, (orang yang obsessinya uang ia akan ditinggal lari oleh uang, sedangkan orang yang tidak pernah berfikir uang, ia akan dikejar-kejar uang, jadi kalau ingin punya uang caranya jangan memikirkan uang).). Dalam bidang politik saya juga menggunakan etika sufistik dari maqalah sufistik yang berbunyi. La an tajlisa fi al juz’i al kholfi wa tuqoddimuka annas khoirun min an tajlisa fi aljuz’I al amami wa tu’akhhiroka annas (bahwa duduk dibelakang kemudian disuruh maju kedepan itu lebih baik daripada nekad duduk di depan tetapi kemudian disuruh pindah kebelakang). Wallohu a`lamu bissawab
posted by : Mubarok institute

Blogger Unknown said.. :

2015-7-21 xiaozhengm
hollister clothing
prada handbags
chanel bags
ralph lauren outlet
chaussure louboutin
coach outlet online
nike blazer
michael kors outlet online
toms outlet
air max 95
soccer jerseys wholesale
longchamp pas cher
soccer jerseys
ray ban sunglasses
ray ban glasses
cheap oakley sunglasses
jordan pas cher
prada outlet
abercrombie
cheap ray ban sunglasses
oakley sunglasses
true religion
coach outlet
ray ban wayfarer
longchamp soldes
cheap jordans for sale
mont blanc pen
louis vuitton
louis vuitton pas cher
burberry outlet
michael kors handbag
mcm outlet
chanel online shop
gucci outlet
air max shoes

2:15 AM  
Blogger Unknown said.. :

michael kors handbags
louis vuitton handbags
giuseppe zanotti sneakers
abercrombie & fitch
nike air max
michael kors outlet
ralph lauren polo outlet
louboutin pas cher
michael kors handbags
ray-ban sunglasses
supra shoes
michael kors handbags
ralph lauren sale
rolex watches outlet
coach outlet
michael kors outlet online
celine
ralph lauren polo
nike outlet
designer handbags
oakley outlet
timberland boots
lebron james shoes
oakley vault
ray ban
louis vuitton handbags
michael kors uk
instyler curling iron
coach outlet store online
fitflop sandals
insanity workout
rolex watches
ray ban sunglasses
louis vuitton handbags
oakley sunglasses
michael kors bags
nike huarache shoes
coach factory outlet
beats wireless headphones
michael kors handbags
20165.14wengdongdong

8:19 PM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger