Monday, October 25, 2010
AKAL DAN MOTIVASI PERILAKU

Akal berasal dari bahasa Arab aqala artinya adalah mengingat atau menahan, tetapi secara umum akal itu dipahami sebagai potensi yang disiapkan untuk menerima ilmu pengetahuan (al-quwwah al-mubayyi’ah liqobul al-‘ilmu). Dalam psikologi modern, akal dipahami sebagai kecakapan memecahkan masalah (problem solving capacity).
Dalam al-Qu’an, kata aqal (berbeda dengan qalb) tidak pernah disebut dalam bentuk kata benda atau isim,tetapi selalu dalam bentuk fi’il atau kata kerja, yaitu 1 ayat berbunyi ‘aqaluhu, 24 ayat ta’qiluna, 1 ayat na’qilu, 1 ayat ya’qiluna dan 22 ayat berbunyi ya’qiluna.
Dari 49 ayat tersebut, kata aqal mengandung pengertian : mengerti, memahami dan berpikir. Tetapi pengertian berpikir juga diungkapkan dalam al-Qur’an dengan kata lain, seperti :
1. Nazara,( ingat makna nalar atau penalaran), yang artinya melihat secara abstrak (QS. 50 : 6-7; (QS. 86 : 5-7; QS. 88 : 17-20).
2. Tadabbara atau tadabbur, yang artinya merenungkan (QS. 38 : 29; QS. 47 : 24).
3. Tafakkara atau tafakkur, yang artinya berpikir (QS. 16 : 68-69; QS. 45 : 12-13).
4. Faqiha atau fiqh atau tafaqquh, yang artinya mengerti (QS. 17 : 44; QS. 16 : 97-98; QS. 9 : 12).
5. Tazakkara, yang artinya mengingat, memperoleh pengertian, mendapatkan pelajaran, memperhatikan dan mempelajari (QS. 16 : 17; QS. 39 : 9; QS. 51 : 47-49).
6. Fahima, yang artinya memahami (QS. 21 : 78-79).
Selain itu, al-Qur’an juga menyebut orang yang berpikir dengan istilah lain ; seperti ulu al-‘ilmi, ulul al-albab, ulu al-abshar dan ulu an-nuha. (QS. 2 : 179-197; QS. 20 : 54; QS. 24 : 44).
Meski banyak istilah dalam al-qur’an, tetapi kata ‘aqala mengandung arti yang pasti yaitu mengerti, memahami, dan berpikir. Hanya saja al-Qur’an tidak menerangkan bagaimana proses berpikir seperti yang dibahas dalam psikologi. Al-Qur’an juga tidak menerangkan mana yang merupakan daya pikir dan mana yang alat pikir, tidak juga menerangkan apakah pusat kegiatan berpikir itu di kepala atau di dalam dada, tetapi menyebut bahwa qalb yang di dada juga berpikir (yafqahu) seperti akal (QS. 7 : 179; QS. 9 : 93 dan QS. 47 : 24).
Motivasi Perilaku
Teori Psikoanalisa Freud menyebutkan bahwa manusia memiliki Id yang menjadi pusat lahirnya dorongan-dorongan nafsu atau libido, yang menjadi motif dari tingkah laku manusia. Nampaknya al-Qur’an juga membahas semacam motif perilaku, yaitu apa yang disebut dengan syahwat. Tetapi berbeda dengan teori psikoanalisa yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang “rendah”, yang tunduk kepada keinginan bawah sadarnya, atau teori behaviourisme yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang sangat rapuh, yang tidak mampu melawan lingkungan, maka al-Qur’an menempatkan manusia sebagai makhluk yang memiliki fitrah, dan manusia tidak bisa tidak tunduk kepada fitrahnya.
29 comments
juga diberisyahwat, dengan akal tersebut manusia memanage agar tidak diperbudak oleh syahwat
adidas superstar
nike air max uk
cheap ray ban sunglasses
fitflop shoes
gucci belts
oakley sunglasses
fitflop clearance
cheap toms shoes
louis vuitton handbags
louis vuitton purses
michael kors outlet
michael kors outlet clearance
ghd hair straighteners
replica rolex watches
air jordan homme
air max
nike air huarache
louis vuitton purses
coach outlet store online clearances
celine bags
coach outlet online
michael kors
kobe 10
true religion outlet
coach outlet
air jordan shoes
adidas yeezy
air force 1 trainers
louis vuitton outlet
michael kors outlet clearance
michael kors outlet clearance
coach outlet clearance
pandora charms
copy watches
nike store uk
michael kors outlet clearance
louis vuitton handbags
timberlands
gucci outlet online
louis vuitton purses
lebron 16 shoes
nike air max 97
yeezy 500
cheap jordans
coach outlet sale
nmd
nike air vapormax
nike air max 97
fitflops sale clearance
Post a Comment