Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Tuesday, July 12, 2011

Bagaimana potret masa depan bangsa kita ?
at 7:53 PM 
Visi kita tentang Indonesia sudah barang tentu adalah bangsa besar yang maju. Tetapi kekayaan alam suatu bangsa tidak serta merta menjadikan bangsa itu maju, sebagaimana juga negara yang tidak memiliki sumber daya alam tidak serta merta terhalang untuk menjadi bangsa maju. Kemajuan suatu bangsa tidak ditentukan oleh kekayaan alamnya, tetapi oleh kecerdasan dan keuletan manusianya.

Jepang yang tidak memiliki kekayaan alam bisa menjadi negara maju menyaingi Amerika yang dulu meluluh lantakkannya dengan bom atom. Kita bangsa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam ternyata tertinggal oleh Jepang, karena manusianya belum memiliki karakter bangsa maju. Ada negara maju tetapi tidak bermartabat, sebaliknya ada negara yang tidak masuk kategori negara maju atau negara kaya tetapi bermartabat.

Ciri-ciri bangsa yang maju adalah

1. Memiliki kebanggaan terhadap bangsanya, tidak merendahkan bangsa sendiri, right or wrong my country
2. memiliki etos kerja yang diwujudkan dalam sistem sehingga hanya orang yang
bekerja keraslah yang mempunyai peluang untuk mencapai kesejahteraan tinggi.
3. memiliki keseimbangan antara mengadopsi nilai-nilai universal dengan pemeliharaan
niliai-nilai kearifan lokal sebagai jati diri kebangsaan.
4. memiliki program pendidikan sebagai sistem peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
5. membudayakan fanatisme nasional meski tetap berkomitmen kepada problem global.
6. memiliki sistem kepemimpinan nasional yang kuat sehingga menjamin berjalannya
konstitusi.

Dengan enam ciri tersebut diatas, suatu bangsa bisa membangun kemandirian. Kemandirian suatu bangsa dapat dilihat pada indikator-indikator :

1. mampu mengelola sendiri sumber daya alam yang dimiliki. Jika sumber daya alam dikelola oleh Negara asing maka mereka yang lebih memperoleh manfaat,sementara pemiliknya hanya menampung limbah.
2. mampu menyediakan sendiri kebutuhan dasar (terutama pangan) bagi rakyatnya. Ketahanan pangan akan dapat menghindarkan bangsa dari dampak krisis global, sebaliknya ketergantungan pangan kepada Negara asing akan melemahkan ketahanan masyarakat dari godaan anarkisme.
3. tidak memiliki ketergantungan absolut kepada Negara lain. Ketergantungan absolut kepada Negara lain akan membuat bangsa itu mudah didikte oleh Negara lain. Sedangkan saling ketergantungan antar Negara tidak bisa dihindar, sepanjang tidak absolut.
4. tidak terjerat hutang LN melebihi batas kemampuan.
5. Tidak bisa didikte oleh Negara lain.
6. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama yang diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya alam,

Jika suatu bangsa mampu mandiri, maka ia berpeluang untuk menjadi bangsa yang terhormat, dan bermartabat. Martabat suatu bangsa dicapai manakala bangsa itu:

1. Rakyatnya memiliki taraf hidup yang layak dari segi sandang, pangan, papan dan kesehatan.
2. Rakyatnya hidup dalam keadaan aman dan damai, terlindung dari tindak kekerasan dan kejahatan
3. Hak azazi manusia dijamin, bebas mengeluarkan pendapat dan bebas memilih sepanjang untuk kepentingan bangsa.
4. Memiliki program pembangunan yang berkesinambungan, tidak terganggu oleh pergantian kepemimpinajn nasional. Jika setiap ganti Presiden berganti pula orientasi pembangunan nasionalnya maka stabilitas bangsa itu mudah diganggu oleh intervesi asing.
5. Pemerintahnya bersih dari praktek-praktek kotor sebangsa KKN sehingga dinamika politik dan ekonominya terukur.
6. Peduli kepada pendidikan generasi dimana sistem pendidikan yang dijalankan menjamin kualitas generasi sebagai sumber daya yang dibutuhkan, apalagi jika Universitas-universitasnya menjadi rujukan mahasiswa asing .
7. Lingkungan hidupnya sehat dan tertib, limbah terkelola dan ketertiban terjaga.
8. Memiliki prestasi international dalam bidang-bidang tertentu,misalnya olah raga, seni, lomba ilmiah.
9. mampu melindungi wilayah negaranya dari intervensi asing, musuh, penyelundupan, pencurian dan spionase.
10. Mampu menunjukkan jati diri kebangsaannya di dunia internasional; terutama kebudayaan dan karakter kebangsaan. Bangsa yang tidak lagi memiliki kebudayaan yang dibanggakan, apa lagi jika sudah lebur dengan budaya asing, atau selalu merendahkan jati diri kebangsaan sendiri maka ia akan kehilangan martabat kebangsaannya..
11. berpegang teguh kepada etiket dan moral, baik dalam interaksi internalnya dengan sesama warga bangsa maupun dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Dengan etiket dan moral yang kuat maka bangsa itu disegani oleh bangsa lain.

Dari visi itu maka kita harus memiliki misi. Ada misi yang menjadi domain pemimpin dan Pemerintah, ada yang menjadi domain lembaga pendidikan dan insan pendidikan dan juga dunia usaha.

• Depdiknas dengan anggaran pendidikan yang sudah lumayan (20%) harus membuat strategi pendidikan nasional sehinggga pendidikan menjadi relefan dengan cita-cita masa depan bangsa di tengah era global.
• Lembaga pendidikan (sekolah dan Perguruan Tinggi) harus mampu membuat kreatifitas pendidikan berbasis budaya dan kearifan lokal masing-masing
• Individu insan pendidikan (guru) harus memiliki konsep diri sebagai guru pendidik, bukan sekedar guru pengajar.
• Dunia usaha harus membuka link dengan dunia pendidikan dalam bidang penelitian dan ketenaga- kerjaan.
• Tiga karakteristik Budaya pesantren; yaitu kesederhanaan, toleransi dan keakraban dengan tradisi , bisa dijadikan ruh kultur pendidikan.
• Untuk menambah ufuk, budaya pertukaran murid, guru dan dosen, perlu digalakan, baik antar lembaga di dalam negeri maupun di dunia internasional.
posted by : Mubarok institute

Blogger Thoto Jalali Rahman Ananta said.. :

bener banget pak,, untuk itu sulit sekali mencerdaskan generasi anak bangsa butuh ketelatenan demi tercapainya kemajuan bangsa ats masukan bapak yang baik ini mudah mudah dapat termotivasi lagi agar paradigma anak bangsa ini lebih kreatif dan bisa membawa kemakmuran bersama ,, amien

11:45 PM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger