Center For Indigenous Psychology (Pusat Pengembangan Psikologi Islam) diasuh oleh: Prof. DR Achmad Mubarok MA, Guru Besar Psikologi Islam UI, UIN Jakarta, UIA

Monday, July 18, 2011

Mitsaqon Gholidza dan Hubungannya dengan Membangun Ketahanan Keluarga (2)
at 7:56 PM 
Pernik-Pernik Hidup

Mengarungi kehidupan tak ubahnya mengarungi samudera, terkadang lautan tenang dan angin sumilir, tetapi terkadang tanpa diduga datang ombak besar. Bagi orang yang faham sunnatullah laut, maka ia bisa berhitung kapan musim ombak dan kapan musim tenang. Tetapi kehidupan juga sering diungkapkan sebagai “tersandung di jalan rata”, terpeleset oleh “kerikil” kehidupan, dan sebagainya. Pembaca buku ini mungkin sudah banyak makan asam dan garam kehidupan. Meski begitu tetap saja anda masih dihadang oleh banyak problem.

Pernik adalah benda kecil tetapi menarik perhatian. Pernik-pernik hidup adalah sesuatu yang sebenarnya tidak prinsipil, tetapi karena menarik perhatian, maka ia bisa menyita perhatian suami dan isteri sehingga mendistorsi proporsionalitas masalah.

Manusia sebagai individu adalah unik. Rumah tangga adalah mempersatukan dua keunikan, keunikan suami dan keunikan isteri. Jika keunikan suami dan keunikan isteri menjadi sinergi maka rumah tangga itu mampu mempersepsi stimulus secara proporsional. Tetapi jika dua keunikan itu bertolak belakang, maka segala yang pernik-pernik dipersepsi menjadi prinsipil, dan meresponya juga dengan sikap prinsipil berpijak pada keunikan masing-masing.

Jika keadaan sudah demikian maka sakinah akan menjauh dari rumah tangga, dan sebagai gantinya adalah kesalahfahaman yang berkesinambungan. Rumah tangga tidak lagi menjadi “surga” (baiti jannati, my house is my castil), tetapi menjadi “neraka”.

Pernik-Pernik Sandungan
Tiap rumah tangga memiliki problem spesifik, tetapi problem yang sering berkembang menjadi batu sandungan hampir sama karakteristiknya; (a) persepsi terhadap rizki, (b) egoisme, (c) perkembangan psikologi pasangan.

a. Persepsi Terhadap Rizki Keluarga
Sebenarnya Tuhan telah menjamin rizki hambaNya, bahkan jika seseorang ingin menikah tetapi ekonominya masih berat, kata al Qur’an nikah saja, Allah yang menjamin rizkinya (in yakunu fuqara yughnihimullah Q/an Nur:32). Banyak pasangan ketika baru nikah belum memiliki harta apa-apa, tetapi kemudian mereka hidup berkecukupan.

Sebaliknya ada yang ketika menikah sengaja mencari pasangan atau mertua orang kaya, ternyata tak terlalu lama sudah jatuh menjadi orang miskin. Ada yang semula suami lancar sebagai pencari nafkah, tetapi kemudian jatuh sakit berkepanjangan sehingga tak lagi produktip, kemudian sumber rizki berpindah melalui isteri.

Persoalan saluran rizki bisa menjadi problem ketika orang memandang bahwa rizki itu hanya rizkinya, bukan rizki keluarga. Suami yang sukses kemudian menjadi GR(gede rumongso-bahasa Jawa, maksudnya merasa dirinya sangat penting) memandang rendah isterinya yang cuma nyadong. Ketika saluran rizki pindah lewat isteri, sang isteri juga kemudian menjadi GR, memandang sebelah mata suami. Inilah yang sering menjadi kerikil tajam, meski rizki melimpah, padahal sebenarnya rizki itu adalah rizki bersama sekeluarga.

b. Sifat Egois dan Tinggi Harga diri
Sifat egois dan tinggi harga diri sering mendistorsi persepsi. Ada ungkapan dalam psikologi komunikasi yang berbunyi “world don’t mean, people mean”, bahwa kata-kata itu tidak punya arti apa-apa, oranglah yang memberi arti. Ada orang tanpa beban apa-apa membeli mobil baru karena memang membutuhkan, tetapi tetangganya ada yang memberi arti sombong, sok, mentang-mentang, tak menenggang perasaan dan sebagainya. Dalam rumah tangga , sifat egois dan tinggi harga diri sering mengubah keadaan yang normal menjadi tidak normal, apa yang sebenarnya biasa-biasa saja, proporsional, dipersepsi sebagai tidak menghargai, menyakiti dan sebagainya, sehingga apa yang semestinya seiring sejalan berubah menjadi ada yang ngerjain dan ada yang merasa menjadi korban. Ada isteri atau suami yang merasa selalu disakiti, padahal tidak ada yang menyakitinya, merasa tidak dihargai, padahal harga seseorang itu sudah nempel pada dirinya.

c. Perkembangan Psikologi Pasangan
Jiwa manusia itu tak bisa menghindar dari hukum SR, Stimulus & Respond. Setiap hari ia melihat, mendengar dan merasakan sesuatu, kemudian mempersepsinya dan meresponnya. Proses SR yang dinamis , bisa mendewasakan seseorang, bisa juga membuatnya menjadi terganggu kejiwaannya. Hubungan interpersonal suami dan isteri berlangsung sangat intens, lama dan peka. Hubungan itu kemudian bisa menumbuhkan kejiwaan mereka secara seimbang, menjadi sinergi, bisa juga jomplang. Hubungan interpersonal suami isteri itu mengandung muatan; partner seksual, partner sosial, dan persahabatan.

Pada laki-laki muatan partner seksualnya itu pada umumnya stabil, partner sosialnya pasang surut dan partner persahabatanya berjalan lambat. Sedangkan bagi wanita, muatan partner seksualnya mulai menurun setelah monopouse, yang meningkat justeru partner sosial dan persahabatan. Pada pasangan paruh umur (yang normal) gairah seksual suami tetap stabil, sementara isteri lebih merasa bersahabat dengan suami.

Menurut dokter ahli seksologi, pada wanita, gairah seks (libido) meningkat sejak haid sampai mencapai puncaknya di usia 35 (tigapuluh lima) tahun dan terus menetap sampai usia 45 (empat puluh lima) tahun dan dapat bertahan terus sampai setelah menopause, terutama pada wanita yang rajin memelihara kesehatan secara tradisionil, minum jamu misalnya . Pada pria, puncak gairah seks dicapai pada umur 20-30 tahun dan bertahan sampai umur 50 tahun, kemudian berkurang dan menetap sampai umur lanjut. Pusat libido letaknya di dalam otak, oleh karena itu keadaan jiwa yang positip dapat menahan libido, sebaliknya keadaan jiwa yang tidak tenang dapat merusak libido.

Pada kasus tertentu, jika suami merasa tidak lagi stabil gairahnya apa lagi jika merasa gagal menunjukkan kejantanannya (impoten atau ejakulasi dini), muatan persahabatan bisa berubah menjadi permusuhan (untuk menutupi kelemahannya). Setiap hari suami uring-uringan dan memandang keliru apa saja yang dilakukan isterinya sehingga isteri yang ingin tetap bersahabat menjadi bingung.

Pada usia paruh baya, ada suami yang padanya muncul apa yang disebut sebagai puber kedua dan puber ketiga. Pada masa puber kedua (usia sekitar 40 tahun) ada kecenderungan lelaki senang berdekatan dengan gadis belasan tahun, sedang pada puber ketiga (antara usia 50-60 th) lelaki tidak lagi tertarik dengan gadis belia, tetapi lebih suka berakrab-akrab dengan wanita paruh baya, yakni wanita yang sudah menunjukkan keberhasilannya sebagai wanita dewasa yang anggun.

Gejala ini sebenarnya normal dan akan reda dengan sendirinya jika direspond secara proporsional. Tetapi jika oleh isterinya disalahfahami atau dicaci maki, gejala “pubertas” ini justeru menuntut aktualisasi.
posted by : Mubarok institute

Blogger chenlina said.. :

chenlina20151212
tory burch outlet
michael kors outlet
instyler max
timberland outlet
kobe 9
coach outlet online
michael kors handbags
hollister
air max 95
true religion jeans outlet
ugg boots
cheap jordan shoes
gucci shoes
ugg clearance
coach outlet store online
polo ralph lauren outlet
michael kors outlet online
nike huarache shoes
kevin durant basketball shoes
louis vuitton outlet
michael kors outlet
coach factory outlet
christian louboutin outlet
ugg sale
toms shoes
coach factory outlet
abercrombie kids
cheap uggs
air max 90
canada goose jackets
hollister uk
ugg boots
michael kors bag
ugg sale
christian louboutin
louis vuitton
louis vuitton
uggs clearance
coach outlet
michael kors outlet online
as

6:14 PM  
Blogger Unknown said.. :

zhengjx20160530
louis vuitton handbags
copy watches
jordan concords
cheap ray ban sunglasses
nike roshe run mens
louis vuitton outlet
ray bans
air jordan femme
tods sale
vans sneakers
adidas outlet store
coach outlet
abercrombie outlet
michael kors outlet
ralph lauren outlet
burberry handbags
michael kors outlet online
ray ban sunglasses uk
true religion outlet
cheap toms shoes
coach factory outlet online
air jordan shoes
michael kors outlet
hollister clothing store
louis vuitton purses
christian louboutin sale clearance
tory burch shoes
nfl jerseys
coach outlet online
michael kors
michael kors outlet clearance
michael kors handbags
ed hardy outlet
timberland boots
louis vuitton outlet
coach outlet online
adidas running shoes
michael kors outlet clearance
hollister kids
cheap jordan shoes

12:12 AM  

Post a Comment

Home

My Photo
Name:

Prof. Dr. Achmad Mubarok MA achmad.mubarok@yahoo.com

Only Articles In
Photos of Activities
Best Seller Books by Prof. DR Achmad Mubarok MA
Join Mubarok Institute’s Mailing List
Blog Development By
Consultation


Shoutbox


Mubarok Institute Weblog System
Designed by Kriswantoro
Powered by Blogger