Tuesday, August 31, 2010
Membangun Akhlak Manusia (5) Ilmu akhlak
Ilmu Akhlak sering digunakan juga untuk menyebut ethica atau filsafat ethica. Ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia yang satu terhadap yang lain, menyatakan tujuan dari apa yang dilakukan dan membimbing bagaimana melaksanakan apa yang semestinya dilakukan.
Ethica merupakan cabang dari filsafat, dimana secara epistimologi terdiri dari: (1) Methafisika, (2) Filsafat alam/Cosmology, (3) Ilmu Jiwa/ Psikologi, (4) Logika/Ilmu Mantiq, (5) Ethics, (6) Falsafat Hukum, (7) Sosiologi dan (8) Filsafat Sejarah.
Akan tetapi jika yang dimaksud itu ilmu Akhlak dalam perspektip Epistimologi Islam, maka ia merupakan pembidangan ajaran Islam, Aqidah syari'ah dan Akhlak. Jika etika lebih pada hubungan horizontal antar manusia, maka akhlak menyangkut hubungan vertikal, horizontal dan internal.
Dalam Islam, akhlak merupakan sistem nilai yang merupakan subsistem dari sistem syariah Islam dimana aqidah, syariah (dalam pengertian khusus) dan akhlak menjadi subsistemnya. Oleh karena itu akhlak manusia mencakup hubungannya dengan Tuhan (vertikal), dengan sesama manusia, dengan hewan dan alam (horizontal) dan dengan diri sendiri (internal). Bersyukur dan beribadah adalah wujud akhlak manusia sebagai makhluk kepada Tuhannnya.
Menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, membantu yang lemah adalah wujud dari akhlak manusia kepada sesama manusia. Menyayangi binatang, memelihara habitat binatang, memelihara lingkungan sebagai ekosistem adalah wujud akhlak manusia kepada binatang dan lingkungan. Jujur dan sabar adalah wujud akhlak manusia kepada diri sendiri.
Read More
Ethica merupakan cabang dari filsafat, dimana secara epistimologi terdiri dari: (1) Methafisika, (2) Filsafat alam/Cosmology, (3) Ilmu Jiwa/ Psikologi, (4) Logika/Ilmu Mantiq, (5) Ethics, (6) Falsafat Hukum, (7) Sosiologi dan (8) Filsafat Sejarah.
Akan tetapi jika yang dimaksud itu ilmu Akhlak dalam perspektip Epistimologi Islam, maka ia merupakan pembidangan ajaran Islam, Aqidah syari'ah dan Akhlak. Jika etika lebih pada hubungan horizontal antar manusia, maka akhlak menyangkut hubungan vertikal, horizontal dan internal.
Dalam Islam, akhlak merupakan sistem nilai yang merupakan subsistem dari sistem syariah Islam dimana aqidah, syariah (dalam pengertian khusus) dan akhlak menjadi subsistemnya. Oleh karena itu akhlak manusia mencakup hubungannya dengan Tuhan (vertikal), dengan sesama manusia, dengan hewan dan alam (horizontal) dan dengan diri sendiri (internal). Bersyukur dan beribadah adalah wujud akhlak manusia sebagai makhluk kepada Tuhannnya.
Menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, membantu yang lemah adalah wujud dari akhlak manusia kepada sesama manusia. Menyayangi binatang, memelihara habitat binatang, memelihara lingkungan sebagai ekosistem adalah wujud akhlak manusia kepada binatang dan lingkungan. Jujur dan sabar adalah wujud akhlak manusia kepada diri sendiri.
Read More